Part 7

1.5K 99 2
                                    

Senja memang tak selalu indah dilihat, bahkan terkadang senja berwarna hitam pekat dan menyeramkan. Tapi indah maupun suramnya senja, langit tak menggerutu seperti manusia. Langit akan selalu menerima dengan tulus, bagaimanapun itu rupa sang senja. Sama seperti Zahra menerima Agam dengan ketulusan hati dan keikhlasan membuat yang berat menjadi seringan kapas.

"Ngelamunin apa sih? " Ucap Agam sambil memeluk Zahra dari belakang

"Lagi ngeliat senja mas, indah yah"

"Iya seindah kamu" Ujar Agam membuat Zahra tersipu malu

"Nanti Jalan-jalan yuk"

"Jalan-jalan kemana mas? "

"Kemana aja asal sama kamu, gimana kalau ke pasar malam? "

"Mau mas Zahra mau"

" Yaudah kita Siap-siap yok sebentar lagi adzan magrib mas mau ke masjid sekalian mas shalat isya ya"

"Iya mas, Zahra siapin baju mas dulu" Ucap Zahra sambil mengambil perlengkapan sholat Agam.

========================

"Assalamu'alaikum" Salam Agam yang baru saja pulang dari masjid

"Waalaikumsalam mas" Jawab Zahra sambil mengambil tangan Agam untuk di cium

"Udah siap istri mas? " Tanya Agam karena melihat Zahra yang rapi dengan menggunakan tunik berwarna merah membuat kulit putih nya bersinar dan menambah kecantikan nya di mata Agam

"Sudah mas, mas siap-siap ya udah Zahra siapin bajunya"

"Makasih sayang" Ujar Agam yang mulai bersiap-siap untuk pergi ke pasar malam ia ingin menghabiskan waktu bersama Zahra sebelum kesibukan kuliah Zahra menyita waktu kebersamaan mereka

"Udah siap?" Tanya Agam

"Zahra nutup pintu dulu mas"

"Mas tunggu depan ya" Ucap Agam yang diangguki oleh zahra. Zahra selesai mengunci pintu dan berjalan ke depan rumah untuk menemui Agam namun Zahra terkejut melihat Agam yang sudah siap dengan motor sport nya.

"Mas ini motor siapa?" Tanya Zahra yang masih terkejut

"Motor mas dong, kita pergi pakai ini ya biar sekali kali aja" Mohon Agam

"Iya mas" Zahra naik keatas motor

"Pegangan dong" Pinta Agam

"Iya mas" Ucap Zahra sambil memegang ujung kaos Agam dibagian pinggang, Agam memegang tangan Zahra dan melingkarkan ke perut Agam

"Pegangan ra mas mau ngebut" Ucap Agam yang bersiap ingin menancapkan gas yang lebih kencang

Zahra memeluk Agam dengan erat karena takut namun ada perasaan bahagia yang tak terduga selama ini hanya bersama Agam ia merasa sebahagia ini. Tak terasa di perjalanan menuju pasar malam sudah sampai, Zahra turun dari motor Agam dengan senyum yang sangat manis.

"Mas udah lama banget kita ga kepasar malam ya" Ucap Zahra yang tak sadar sudan memeluk tangan Agam

"Iya dulu kamu masih kecil waktu kita terakhir ke pasar malam"

Agam dan Zahra berjalan beriringan dan Zahra melihat lihat pemain di sekitarnya dan pandangan Zahra menuju komedi putar

"Mas mau naik komedi putar "

"Boleh" Seketika Zahra dengan bersemangat menarik tangan Agam untuk mendekati wahana komedi putar

Setelah mendapatkan kedua karcis Agam dan Zahra memilih hewan apa yang akan ditumpangi, Agam dan Zahra duduk bersebelahan, tanpa dipaksa senyum Agam sangat lebar dan terlihat sangat bahagia melihat Zahra yang ceria, ia sesekali memotret Zahra ketika sedang tertawa lepas.

Setelah selesai menaiki komedi putar Agam mengajak Zahra naik bingala awalnya Zahra menolak namun dengan bujuk rayu Agam akhirnya Zahra mau menaiki bianglala. Selama bingalala dijalankan Zahra tak henti hentinya berteriak dan memeluk Agam. Agam yang melihat Zahra ketakutan membuat Agam tertawa lepas karena merasa sangat senang menjahili istri kecilnya ini.

"Mas mau main itu dong" Pinta Zahra sambil menunjuk sebuah permainan mesin jepit boneka

"Hayuk" Ajak Agam sambil menggandeng tangan Zahra menuju permainan itu

"Tapi mas yang ambilin boneka nya, bisa gak? " Tantang Zahra

"Hayuk siapa takut" Agam mulai memasukan koin dan menjalankan permainan tersebut namun pada percobaan pertama Agam gagal mendapatkan boneka itu, namun semangat Agam tak luntur Agam terus mencoba mendapatkan boneka tersebut hingga pada percobaan kelima Agam mendapatkan boneka kucing yang ukurannya lumayan besar

"Yey dapat, makasih mas" Ucap Zahra

"Mas hebat kan" Ucap Agam membanggakan dirinya

"Iya iya mas hebat, mas Zahra laper"

"Mau jajan apa ra? " Tawar Agam saat selesai menaiki bianglala, Zahra yang masih linglung karena ketakutan menaiki bianglala hingga tak menjawab tawaran dari Agam.

"Mas pulang aja yuk ini mau hujan" Pinta Zahra sambil menadahkan tanganya ke udara.

"Yok ke parkiran kita pilang" Ajak Agam sambil berlari menuju tempat parkir, namun sebelum sampai tempat parkir hujan sudah turun dengan lebat.

"Mas hujan kita neduh dulu aja" Pinta Zahra sambil melihat di sekeliling sudah tidak ada tempat berteduh karena sudah penuh dengan orang-orang.

"Kita pulang aja percuma tidak ada tempat berteduh" Ucap Agam yang diangguki Zahra. Selama perjalanan pulang hujan tak kunjung reda hingga sampai rumah, Agam dan Zahra sudah mandi dan berganti pakaian.

"Mas minum dulu teh nya mumpung masih hangat" Agam yang melihat Zahra sudah tidak menggunakan jilbab di kepala nya surai panjang nanti indah tergerai begitu saja.

Wajah Zahra yang cantik alami tanpa ada make up sedikitpun di wajahnya membuat Agam tanpa sadar mendekatkan wajahnya pada Zahra.


sebening Cinta azzahraजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें