Part 22

1.6K 98 10
                                    

Maaf ya telat karena hari ini sibuk banget. Jangan lupa ya di vote cerita nya🙂😊

Allah maha membolak-balikkan keadaan. Mungkin kini kita masih berjauhan, tapi yakin lah Allah juga akan membuat kita berdekatan. Untuk seseorang yang jauh di sana, ku harap kamu  selalu menjaga hati. Seperti aku di sini yang selalu menjaga hatiku.

Cinta itu ibarat menanam sebuah pohon. Jika kita sabar menabur pupuk, pohon itu bisa menjadi tumbuhan yang sangat besar dan kuat. Begitu juga dengan kamu ketika menjabat tangan Ayah dan disaat itu pula Tanggung Jawab ayah beralih pada mu, tapi karena masa lalu kamu meremehkan tanggung jawab itu. 

Sudah sebulan berlalu, Zahra mengikuti apa yang dikatakan ayah Faiz. Selama sebulan Zahra menjalani hari demi hari dengan seperti biasa, banyak yang berubah dari kehidupannya mulai dari bunda yang selalu menemani disetiap saat dan ayah Faiz yang harus rela setiap weekend pulang kesini untuk menghabiskan hari bersama Zahra dan juga bunda. 

"Nak… 

" Ayah" Zahra terkejut melihat Faiz yang sudah pulang kerumah di hari Kamis harusnya ayah pulang hari Jumat sore. 

Zahra meraih tangan Faiz untuk dicium sebagai rasa hormat seorang anak kepada ayah, seseorang yang sudah sebulan ini membuat Zahra menjadi lebih baik. 

"Zahra, ayah ingin kamu ke Jakarta. Bukan maksud ayah ingin membuka luka lama, tapi kakak kamu ingin bertemu dengan Zahra"

Zahra menundukkan kepala, ia terlalu takut untuk kembali ke tempat yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. 

Faiz yang mengerti dengan gelagat Zahra yang takut akan traumanya mencoba meyakinkan Zahra.

"Zahra, pandang ayah" Zahra mendongak menatap mata hitam yang sama dimiliki oleh ayahnya

"Kamu disana gak sendiri sayang, ada ayah, bunda dan juga kakak yang jaga kamu. Mau ya sayang" Zahra sangat tak enak hati jika menolak permintaan ayah, bagaimanapun ayah dan Bunda yang membuat dirinya bangkit dari keterpurukan. 

"Zahra mau ayah" 

"Kamu serius nak? " Zahra mengangguk kecil kemudian tersenyum untuk meyakinkan Faiz. 

====================

Kini Zahra, Vinka dan Faiz sedang dalam perjalanan ke Jakarta, Zahra merasa bahagia akan bertemu dengan kakaknya, dalam rasa bahagia itu diiringi dengan rasa takut untuk menginjakkan kakinya di kota jakarta. Namun dirinya harus kuat bagaimanapun ia tak bisa harus terus bersembunyi dari masalah. 

Selama perjalanan Zahra tak berhenti tersenyum, ia terus membayangkan jika dirinya dipeluk dan juga diberikan rasa hangat layaknya seorang kakak pada adik. 

Zahra tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah, ketika masalah datang tanpa henti dirinya justeru dipertemukan dengan keluarga Nya. 

Mobil mewah yang membawa Zahra, Vinka dan Faiz pergi telah memasuki perkarangan rumah Faiz, rumah yang sederhana namun mampu memanjakan mata saat memandang. 

"Zahra ayok masuk" Ajak Vinka

"Nak… . 

" Iya ayah" 

"Anggap rumah ini sebagai rumah kamu, kamu jangan sungkan ya. " Zahra terharu dengan kebaikan paman dan bibinya

"Terima Kasih ayah"

"Tidak perlu berterima kasih, ini sudah kewajiban ayah. Sekarang kamu istirahat, nanti malam kakak datang" Zahra mengangguk kan kepala dan berpamitan pergi untuk istirahat

sebening Cinta azzahraWhere stories live. Discover now