Part 14

1.1K 88 10
                                    

Danish Ara Raushan Altaf atau yang sering dikenal dengan Danish anak tunggal dari salah satu pemilik rumah sakit terbesar swasta di jakarta. Dia masih berada di bangku perkuliahan semester lima prodi kedokteran di salah satu universitas Negeri ternama di jakarta. 

Danish sangat terkenal di Fakultas nya, bukan hanya otaknya yang cemerlang dan wajah tampannya namun menjadi ketua  Unit Kegiatan Mahasiswa kerohanian Islam membuat dirinya terkenal di Universitasnya dan menjadi pria tertampan di kampus nya. 

Meski Danish terkenal dan banyak sekali wanita memperebutkan dirinya namun hanya satu nama yang membuat hatinya berbunga yaitu Aulia Nissa Azzahra mahasiswa baru yang mampu membuat hati Danish bergetar saat pertama kali bertemu. Perempuan berhijab dan lemah lembut itu selalu saja mampu mencuri perhatiannya. 

"Assalamu'alaikum" Salam Danish saat memasuki ruangan rapat

"Pagi… mungkin kalian yang mahasiswa baru disini sudah mengenal saya. Saya Danish Ara Raushan Altaf ketua dari UKM ini. Tujuan saya disini ingin membentuk pengurus inti dengan kita yang bermusyawarah, jadi kita diskusi bareng disini dan untuk wakil yaitu perempuan yang bernama Ayu Ningrum Ambarwati kebetulan beliau berhalangan hadir "

"Untuk sekretaris dan bendahara saya harap bisa bekerja sama. Dan untuk Sekretaris dan Bendahara saya ingin anggota baru dapat mengambil tugas ini" Jelas Danish

"Bagaimana dengan yang lain? apa ada pendapat lain? " 

"Saya setuju bang, karna anggota lama mungkin sudah disibukkan dengan tugas akhir" hampir semua anggota menyetujui usulan Danish

"Oke karena yang lain sudah setuju saya ingin mencalonkan satu anggota baru untuk menjadi sekretaris. Saya ingin Mencalonkan mbak yang pake hijab navy" Jelas Danish sontak saja para anggota melihat kearah Zahra. Ya wanita berhijab navy itu Zahra

"Apa ada calon lain?" 

Setelah sepuluh menit menunggu tidak ada satupun dari mereka yang mencalonkan sekretaris baru

"Apa tidak ada? " Tanya Danish sekali ia tak ingin jika anggota nya merasa tertekan akan usulnya

"Saya rasa kami setuju jika mba ini yang ditunjuk untuk jadi sekretaris" Jawab salah satu anggota

"Oke, apakah mba tidak keberatan untuk menjadi sekretaris? " 

Zahra sangat terlihat bingung untuk menerima tawaran Danish untuk menjadi sekretaris, untuk menolak juga ia tak enak hati 

"Saya setuju kak" 

"Dimohon untuk memperkenalkan diri" Perintah Danish

"Assalamu'alaikum Izin memperkenalkan diri Nama saya Aulia Nissa Azzahra saya alumni SMA 1 Banyuwangi dan saya mahasiswa Prodi kedokteran. Terima Kasih"

"Oke Zahra mulai sekarang kamu jadi sekretaris UKM ini dan mari kita lanjut untuk memilih Bendahara"

==================

Matahari sudah naik ketika Intan terbangun tidur panjang nya dengan pelan ia mengerjapkan matanya berusaha menyesuaikan dari sinar matahari yang masuk dari celah jendela yang dibuka

"Minum dulu tan" Tawar Agam kemudian menyodorkan minum putih pada Intan

"Makasih gam" Ucap Intan yang diakhiri dengan senyuman

"Masih ada yang sakit? " 

"Sudah lebih enak dari yang kemarin"

"Alhamdulillah kalau gitu, kamu sarapan dulu ya"

"Kamu ga pulang kerumah gam? "

"Aku mau jaga kamu dulu disini sampai kamu pulih" Jelas Agam kemudian diangguki oleh Intan

"Kamu sarapan dulu ya"

"Mau mandi dulu, badan aku udah gak enak"

Jawab Intan. 

Agam segera memencet tombol yang ada di dinding di atas brankar Intan agar suster segera datang. Tak lama kemudian suster datang dan bersiap untuk menyeka tubuh Intan. 

Sementara itu Agam berada diluar ruangan, Agam terkejut saat membuka ponselnya mendapati Zahra menelpon berulang kali, namun saat dihubungi kembali nomor Zahra sudah tidak aktif. 

Agam mengirimkan pesan jika sore nanti ia akan pulang dan ingin memakan masakan Zahra. 

===================

Hari menjelang malam dan Zahra baru menyelesaikan rapat pengurus anggota kerohanian 

"Zahra kamu pulang sama siapa? "

"Belum tau kak"

"Gimana kamu bareng aku? "

"Tapi… .. .

"Ada anak-anak yang lain kok jadi kita gak berdua" Sanggah Danish dengan cepat, Zahra mengangguk sebagai jawabannya

Suasana didalam mobil sangat hening, tak ada yang membuka suara, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing Danish mulai membuka suara saat menanyakan dimana rumahnya setelah itu tidak ada lagi obrolan. Setelah menempuh perjalanan dua puluh menit akhirnya sampai di gerbang rumah Zahra. 

"Kak terimakasih sudah diberi tumpangan"

"Iya sama-sama kalau gitu saya langsung ya salam untuk keluarga kamu"

"Iya kak hati-hati dijalan"

"Iya Zahra, assalamu'alaikum" Pamit Danish

"Waalaikumsalam"

"Oh jadi gini kelakuan kamu saat aku ga pulang kerumah" Zahra terkejut mendapati Agam yang berdiri di depannya dengan pandangan yang sangat tajam saat dirinya masuk kedalam rumah. 

"Keluyuran kemana aja kamu, hah! Jam sepuluh kamu pulang? 

" Zahra tadi ada rapat anggota UKM kerohanian mas"

"Rapat? Sampai jam segini? Oh aku tau kamu rapat di hotel dan bermain sama laki-laki itu, iya! "

"Mas kamu jangan salah paham… "

"Jangan munafik ra! Buat apa kamu rapat sampai jam segini! Apa yang kalian lakukan diluar sana? Bersenang-senang iya! "

"Wanita murahan"

PLAK



sebening Cinta azzahraDonde viven las historias. Descúbrelo ahora