Part 12

1.1K 79 2
                                    

Sinar matahari masuk ke celah-celah gorden kamar dengan silaunya, namun tidak membuat sepasang suami-istri itu terganggu dengan cahaya yang masuk. 

Leguhan terdengar dari bibir Zahra saat merasakan sakit di sekujur tubuh nya tak hanya itu ia pun merasakan beban berat di perut nya, ia pun mengarahkan pandangan nya kesana dan terkejut saat melihat ada tangan kekar yang memeluk perutnya. 

Zahra meremas pelan selimut yang menutupi tubuh polos nya dengan senyum tipis yang menghiasi wajahnya, ia bahagia menjalankan haknya sebagai istri untuk yang kesekian kali nya setelah yang pertama mereka melakukan nya di rumah mendiang ayah. 

Merasa ada pergerakan di sampingnya membuat Agam terbangun, pria itu menarik ujung bibirnya hingga membentuk senyuman puas. Agam lebih mengeratkan pelukannya pada perut Zahra kemudian membisikan "Terimakasih atas segala nikmat mu" Gumam Agam yang mampu membuat wajah zahra merah padam

"Apa mas menyakiti kamu? " Zahra menggeleng pelan, ia hanya lelah karna hari sebelum memasuki subuh namun mereka baru selesai dengan kegiatan nya. 

"Terimakasih selama ini kamu mau melayani mas" Ucap Agam sambil mencium kening zahra dan zahra lagi-lagi hanya mengangguk pelan. 

"Kita mandi dulu ya habis itu shalat subuh, kamu gak usah masak dulu, istirahat aja kamu pasti lelah kan? " Zahra mengangguk lagi dia hanya diam saat Agam membantunya berjalan ke dalam kamar mandi. 

Setelah selesai bersih-bersih mereka segera melaksanakan kewajibannya kepada sang Pencipta. Selesai shalat Agam menghadap dan zahra menjulurkan tangannya kemudian dengan hikmah Zahra mencium tangan Agam dan dibalas dengan kecupan di kening Zahra. 

"Kamu istirahat ya ra nanti mas bangunin kalau sudah mau kuliah" Zahra mengangguk pelan dan mampu membuat Agam terkekeh

==================

Agam terbangun dari tidurnya dengan senyuman yang merekah kala melihat siapa yang ia peluk sekarang, wajah cantik istrinya yang sedang tidur dengan pulas. Mata pria itu melihat jam yang ada di nakas samping tempat tidur sudah jam satu siang dan Zahra belum memakan apapun hari ini. 

"Zahra bangun sudah siang" Dengan nada Lembu Agam membangun kan Zahra, bukanya terbangun Zahra semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Agam dan semakin mengeratkan pelukannya

"Sayang bangun " Zahra yang merasa terusik kalau tidurnya perlahan membuka matanya. 

"Mas sudah jam berapa? " 

"Jam satu siang" Sontak Zahra bangun dan melepaskan pelukannya

"Mas empat puluh menit lagi Zahra ada kelas mas"

"Kamu libur dulu aja kuliah nya mas gak mau kamu terlalu capek" 

"Gak bisa mas, Zahra baru masuk kuliah"

"Yaudah kita makan siang dulu ya" Ujarnya pelan, Zahra tersenyum dan mengangguk pelan

"Zahra cuci muka dulu mas"

===========

"Assalamu'alaikum" 

"Waalaikumsalam"

"Maaf Bu  saya telat tadi… " 

"Silahkan tinggalkan ruangan ini" 

"Tapi bu saya tadi terjebak macet"

"Saya tidak menerima alasan apapun dari seseorang yang tidak menghargai waktu"

"Tapi bu saya tadi sudah… . "

"Silahkan saudara Aulia Nissa Azzahra pintu keluar ada di sana" Ucap Nesya kemudian menunjuk pintu keluar ruang kelas

"Baik bu" 

"Dan satu lagi kamu mendapat minus dua puluh di mata kuliah saya" 

"Tap… "

"Ini berlaku untuk semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah saya, jika tidak suka silahkan pergi tinggalkan ruangan ini"

Zahra pasrah dengan kejadian ini, ia tak menyangka jika hanya telat lima menit membuatnya diusir dari dalam kelas. 

Zahra berjalan menuju pintu keluar gedung kuliah nya, namun langkahnya terhenti ketika namanya dipanggil 

"Zahra"

"Iya kak"

"Kok kamu diluar? Ga ada jam? " Tanya Danish

"Saya diusir sama bu Nesya kak karena telat" Jawab Zahra dengan nada sedih

"Oh bu Nesya"

"Yaudah gak usah sedih, sekarang kamu mau kemana? "

"Mau pu… "

"Hai sayang" Sapa Siska yang langsung memeluk lengan Danish

"Siska kamu apa apaan sih"

"Harusnya aku yang tanya kamu, kenapa kamu bisa ngobrol dengan perempuan ganjen ini? "

"Siska jaga ya sikap kamu! "

"Maaf Zahra pulang dulu ya"

"Yaudah sana pergi jauh"

Zahra menghiraukan ucapan Siska ia tak ingin jika Siska akan membuat keributan. 

sebening Cinta azzahraWhere stories live. Discover now