2. Denis & Brina

12 5 0
                                    

       Kali ini Brina memutuskan untuk naik bus kesekolahnya, entah ada angin apa sehingga ia sangat ingin pergi sekolah menaiki bus, Denis pun sudah menunggu bus di halte yang biasanya, hanya berjarak 30 cm antara Brina dan Denis tapi keduanya masih belum menyadari satu sama lain.

     Bus sudah berhenti tepat dihalte kedua nya naik bersama dengan orang-orang yang juga antre dihalte itu.

     "Eh tunggu ini tempat gue!" Brina menghentikan laki-laki yang hendak duduk dikursi tengah.

     "Ih apaan sih nih cewek yang ada gue duluan kali yang kesini, sana loe berdiri aja!" Denis merasa tak terima.

     "Apa berdiri ya kali gue berdiri yang ada elo yang harusnya berdiri!" sergah Brina.

    "Aduh mas, mbak bisa diam ngak sih berisik amat!" seseorang melerai mereka berdua.

Tanpa menghitung mundur sang sopir dengan kelincahannya mengegas sedikit kencang hingga akhirnya membuat Brina tersungkur dibadan Denis.

      Mata mereka bertemu, bola mata yang bulat dibalik kacamata Brina dan mata tajam milik Denis beradu membuat keduanya tidak sadar bahwa mereka berdua sedang di tatap penumpang lain.

     "Waduh kenapa nih cowok ganteng banget ya, hati gue jadi dag dig dug?!" Brina berkata-kata dalam hati.

     "Gila nih bocah kenapa ngliatin gue mulu sih, tapi mata nya cantik juga" bisik Denis dalam hati.

     "Eh...aduh...lepasin kek, pake dipegangin aja!" Brina mencoba memalingkan wajahnya.

Bruk

    Denis melepas tubuh Brina sehingga Brina jatuh dilantai bus.

    "Wah parah nih cowok, sakit woy!" Brina mencoba berdiri.

     "Kan loe yang mau gue lepasin, udah ya bay gue mau turun!" Denis berdiri dari duduknya.

     "Anjir tu cowok ya!" umpat Brina.

     "Woy cowok kaku tunggu...!" teriak Brina masih dengan lari kecilnya menjajari Denis.

     "Apaan lagi sih, oh gue inget loe yang tadi malem ngechat gue kan, mau apa lagi sih, pantesan dari bus tadi gue ngak asing sama muka-muka loe itu?!" Denis mencoba menjelaskan.

     "Apa loe kata, gue nge chat loe yang ada gue muntah tahu!"

     "Loe ngak mau ngaku juga?!" Denis masih dengan pendiriannya.

     "Hello cowok dingin and kaku mana mungkin gue ngechat loe udah ya gue itu ngejar elo biar loe mau tanggung jawab gara-gara elo pantat gue sakit tahu!"

Tanpa sadar Denis menghentikan langkah kakinya dan berbalik badan, semua siswa dilorong sekolah menatap mereka iri dan benci, karena cowok yang menjadi idola nya kini jatuh dipelukan Brina, cewek yang menjadi saingan para cewek lain untuk mendapatkan Denis.

      Tatapan mereka kembali beradu tanpa kata-kata mereka saling memegang Brina menyetuh lantai dan Denis memegang pinggang Brina.

       "Ehh...aduh...kenapa sih kalian ini, berdiri ngak?!" Salsa menarik tubuh sahabatnya.

     "Hih...dasar loe ya cowok modus, kenapa loe tiba-tiba berhenti hah?!" omel Brina.

     "Eh yang ada elo yang aneh kenapa loe minta tanggung jawab sama gue, loe yang jatuh gue yang tanggung jawab ada aja loe ya!" Denis menaruh tangannya di saku celana dan kembali berjalan.
   
     "Awas loe ya urusan kita belum selesai!" bentak Brina tak digubris sama sekali, sedangkan Denis masih asik dengan jalan santai menuju ke kelasnya.

Ada cinta dihati DenisWhere stories live. Discover now