10. Malam teater

5 3 0
                                    

   Hujan kembali menguyur kota Bandung, dimana setiap insan yang  ingin bepergian  mengurungkan niat untuk keluar rumah, Begitu juga dengan Brina  dimana hari ini tepat nya malam hari dijam 16:00 sudah berada disekolah dari sejak sore hari. Begitu juga dengan pemeran utama lainnya dimana Haris dan Salsa terlihat kompak dengan gaun dan kemeja lelakinya, tidak seperti Brina dan Denis yang hanya menakutkan hal yang tidak penting. Keduanya hanya mondar-mandir dari kanan ke kiri dari kiri balik lagi membuat setiap siswa yang melihatnya berbisik-bisik tetangga.
  
     "Oke semua nya...pentas drama akan dimulai pukul delapan malam dan buat kalian yang mungkin belum hafal silahkan hafalkan dulu teks nya" bu Veny memberi intruksi pada semua siswa yang akan tampil.

     "Denis...gimana nih gue takut" Brina menghampiri Denis yang masih berdiri tegap ditembok dengan tangan mengacak rambut tebalnya.

     "Gimana apa nya? Tinggal hafalin aja mudah kan?" Denis seakan merasa amarahnya terpancing.

    "Loe kok jutek gitu sih ada apa?"

    "Gue tahu gue emang jutek puas?!"

Brina yang merasa aneh dengan sikap Denis membiarkan Denis duduk sendirian sedangkan Brina mencoba menghafalkan teks dramanya.

     "Brina gue minta maaf" Denis menghampiri Brina dengan tatapan sayu.

      "Kenapa minta maaf harus nya gue yang minta maaf udah buat loe cuek kayak gini"

      "Gue minta maaf sama loe, bukan karena loe yang buat gue kayak gini"

     "Terus apa, orang itu teror loe ya?" Brina mengingat malam itu Brina dan Denis dikamar hotel dan Denis menerima telepon dari si peneror.

      "Iya tadi malam dia telpon lagi terus gue angkat, pas gue angkat dia ancam gue, dia ancam gue kalau dia mau lukai loe saat ini, gue jadi curiga motif ini disengaja sama siswa disekolah ini" jelas Denis panjang lebar.

     "Jangan pikirin itu dulu loe harus yakin kalau dia ngak akan macam-macam sama kita" Brina meyakinkan Denis yang begitu cemas.

    Malam semakin larut, hujan pun semakin reda, para penonton undangan dan wali siswa sudah berkumpul duduk dikursi tamu, acara pertama drama yang akan ditampilkan adalah Romeo dan Juliet dimana tokoh itu dimainkan oleh Haris dan Salsa, awal yang baik bagi Brina dan Denis karena hati mereka sangat khawatir sekarang dan mungkin akan baik jika mereka bisa menenangkan diri lebih dulu sebelum tampil dipanggung.

     Jam sudah menunjukkan pukul 22:00 tepat acara pertama sudah selesai dan kini giliran drama ke dua yang akan diperankan oleh Brina dan Denis awalnya biasa saja acara berjalan lancar sampai pada akhirnya dipertengahan drama tiba-tiba.

"Aaaa......!"

"AAAAAAAAAAAAAA..."

"Ada apa ini?"

"Kenapa mati lampunya?

" Brina...loe baik-baik aja kan?" Denis mencoba menanyakan keadaan Brina dikegelapan.
Tak ada jawaban sama sekali.

Teriakan-teriakan para pengunjung histeris, membuat Denis kembali khawatir.

   "Brina....!" teriak Denis.

Lampu kembali menyala dan semuanya sudah nampak tenang tapi tidak dengan Denis yang merasa ada keanehan, tiba-tiba Brina sudah tidak ada ditempatnya.

"Brina hilang bu...!" Denis menghampiri seorang guru yang ada disekitar panggung.

"Apa hilang? Hilang kemana?"

"Ya mana saya tahu, kita cari aja dulu bu" Denis mulai gelisah.

   "Baiklah kita cari dulu tapi sebelumnya kita selesaikan acarnya dulu" jawab guru itu.

Ada cinta dihati DenisOnde histórias criam vida. Descubra agora