Sejak kejadian kemarin Brina tidak lagi mengingat Denis, tidak lagi merasa cemas dan khawatir, meski Brina masih merasa Denis sangat malang tapi ia tidak bisa lagi berbicara pada Denis.
Di sekolah Brina hanya diam, tidak keluar kelas dan tidak banyak bicara.
Berlin yang melihat abangnya sedih, mencoba ingin berbicara pada Brina untuk membuat Denis kembali tersenyum kembali.
Salsa pun merasa ini adalah kesempatan dia untuk mendekati Denis.
"Denis!"
"Iya, ada apa?"
"Loe sibuk ngak?" Salsa basa-basi.
"Gue...ngak sibuk kenapa?"
"Kalau gitu nanti sepulang sekolah, loe mau ngak gue ajak ke suatu tempat?"
"Dimana?"
"Rahasia...gue tunggu di depan gerbang nanti...bye Denis"
Salsa meninggalkan Denis dengan senyum semringah.
"Kayak gini rasanya sakit hati?" batin Brina saat melihat Denis bersama sahabat lamanya.
"Tapi kenapa? Kenapa gue sakit hati? Kenapa gue merasa ngak ikhlas melihat keduanya seperti itu...kenapa?!" Brina sambil terus berjalan.
"Rin...!" Denis menyadari ada Brina di koridor.
"Apa?"
"Loe masih marah?"
"Enggak"
"Tapi Rin"
"Udah ya gue males, gue kekelas dulu"
"Rin...!" panggilan Denis tidak direspon Brina.
"Brina gue tahu loe kecewa sama gue..."
Dunia sekolah memang sempit, salah sedikit kita jatuh ke lubang sakit hati, inilah yang dirasakan Brina sekarang.
"Rin...gue mau bicara boleh?" Haris membuayarkan lamunan Brina dikursi kelas.
"Ngomong apa?"
"Loe mau ngak gue ajak pulang nanti?"
"Ajak pulang? Kemana?"
"Ke hotel loe lah, kemana lagi emang loe mau ke rumah gue?"
"Ris...udah jangan bercanda lagi nagk mood gue"
"Aduh...sory...jadi loe mau?"
"Emmm...liat aja nanti"
"Oke...bye...sampai ketemu pulang sekolah"
Haris pergi meninggalkan kebahagiaan untuknya bukan untuk Brina.
"Kenapa Haris aneh gitu sih?" tanya Brina dalam hati.
Jam pelajaran kembali berlangsung saat Brina sedang memikirkan kebersamaannya bersama Denis saat-saat itu, saat mereka masih saling sapa dan bercanda.
🌷🌷🌷
Pulang sekolah sudah tiba, Haris benar-benar mengantar Brina pulang, tapi sebelum sampai hotel Haris mengajak Brina untuk sedikit menghilangkan penat, Haris mengajak Brina ke taman dan memakan es krim.
Sedangkan Salsa mengajak Denis juga ke taman dan memakan satu porsi siomay satu porsi untuk berdua so sweet.
YOU ARE READING
Ada cinta dihati Denis
Teen FictionKisah kedua remaja yang membuat kita semakin penasaran, sakit hati, sedih, dan bercampur aduk dihati kita... Seperti lampion yang menerangi malam dan kegelapan itu juga akan dilakukan Denis untuk Brina... Namun keadaan berubah setelah Brina mengidap...
