12. Berlin & Denis

4 3 0
                                    

    Setelah kejadian antara Brina dan Denis sekarang Salsa yang merasa hatinya geram saat melihat kedekatan Denis dan Berlin.

    Dikoridor Salsa dengan sengaja menabrak Berlin dengan tatap tidak suka Salsa menunjukkan nya dengan meninggalkan Berlin begitu saja.

    "Berlin...loe ngak apa-apa?" Haris yang melihat Berlin jatuh berniat menolong Berlin.

     "Iya ngak apa-apa cuma kesenggol doang"

     "Sini gue bantu" Haris menolong Berlin untuk bangkit.

      Salsa yang melihat keduanya hanya tersenyum sinis kemudian berlalu pergi.

     Jam pelajaran sudah dimulai sejak 5 menit lalu, Brina sangat penasaran dengan kata-kata Denis kemaren sore, ia benar-benar tidak konsentrasi mendengar penjelasan guru didepan.

    Berkali-kali Brina tersenyum, bahkan bolpoint yang dipegangnya diputar-putar sesekali bayangan wajah Denis muncul dimata Brina.

     "Brina...!"

"Eh iya...iya..."

      "Kamu bengong? Mikirin apa Brina? Kalau kamu ngak konsentrasi kamu ibu hukum berdiri ditiang bendera sana!"

     "Yah bu jangan dong"

"Makanya perhatikan penjelasan ibu!"

     Setelah diomeli sang guru, Brina kembali mendengarkan penjelasan pelajaran tapi sebelum sampai satu jam Brina kembali melamun memikirkan Denis.

     "Brina...kamu melamun lagi?!" bentak bu Yuli.

     "Aduh bu maaf...saya ngak ngalamun kok" Brina mencoba menghilangkan rasa deg-degan dihatinya karena kaget.

      "Sekarang kamu berdiri didepan pintu samping diluar!"

     "Yah...bu...jangan dong" rengek Brina.

     "Ngak ada toleransi sekarang berdiri disana!"

    Karena Brina diusir keluar, bukannya berdiri Brina malah melanjutkan jalannya menuju kantin setelah mendapat apa yang diinginkan perutnya, Brina mencoba melewati kelas Denis untuk memintanya keluar, tapi sayang Denis bersikap acuh seakan ia tidak melihat Brina didepan pintu kelasnya.

     "Ish...sial tu cowok!" umpat Brina kemudian ia pergi ke rooftop untuk mencari angin segar sampai pada akhirnya tidak ada kegiatan yang dilakukan Brina disana, ia hanya berbaring menjemur diri disinar matahari meski ada tempat teduh diantara bagian rooftop tersebut Brina memilih untuk memanaskan tubuhnya. Selesai menjemur tubuh nya Brina beranjak dari tidurannya, ia menuju ke tempat teduh diujung kanan.

     "Jam berapa nih lama amat sih istirahatnya?!" Brina mulai bosan.

    Hingga akhirnya ia tertidur lelap sampai-sampai tidak tahu kalau jam istirahat sudah tiba 10 menit setelah Brina tertidur.

     "Eh...aduh...dimana nih gue?!" Brina terbangun dari tidurnya ia tidak menyadari bahwa sekarang dia ada di UKS.

     "Ini kan?"

"Loe di UKS lagian loe kenapa tidur disana?" Denis mengagetkan Brina.

     "UKS? Siapa yang bawa gue?"

"Siapa lagi kalau bukan gue!"

     "Hah...elo? Terus apa kata orang disekitar?"

     "Mereka bilang aduh...so sweet banget...mau dong Denis gue loe gendong..." Denis menutup bibirnya menahan tawa.

    "Hilih...itu akal-akalan loe aja kan?"

     "Wah ngak percaya nih? Ya udah kalau ngak percaya, gue pergi" Denis berbalik badan hendak melangkah.

Ada cinta dihati DenisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang