15. Rahasia mamah Denis

4 2 0
                                    

    Malam ini angin berhembus dengan kencang, bintang pun tidak ada yang menampakkan diri bulan terrutup awan hitam seakan badai akan turun menerjang.

      Denis yang berada di kursi neja belajar nampak tidak fokus dalam memahami pelajaran.

     Pikirannya beradu dengan Brina, dan berganti menjadi sebauh foto yang ada di ponselnya. Pikiran dan hatinya sangat ingin mengetahui siapa wanita dan laki-laki di foto kamar mamahnya itu.

      "Denis...sudah tidur nak?" suara lembut sang mamah membuat Denis dengan cepat mengalihkan pandangannya.

      "Iya mah belum, ada apa mah?"

      "Denis...kamu belajar apa sayang?" sang mamah menatap buku di hadapan Denis yang terbuka.

      "Ini kimia, mah Denis boleh nanya ngak?" dengan ragu memegang tangan mamahnya untuk mengikutinya duduk di ranjang.

      "Ya boleh lah, emang ada apa sih kok serius banget kayaknya?" mamah Denis mengusap rambut anaknya.

      "Mah, kemarin bahkan beberapa hari lalu Denis pernah tanya siapa orang yang ada di foto itu, mamah kenapa ngak jawab?"

      "Denis mamah harus jawab apa, sedangkan mamah ngak...ngak tahu itu siapa, kenapa sih kamu kok kayak penasaran banget sama foto itu?"

      "Ya ngak tahu mah, tiba-tiba aja muncul di hati Denis jadi penasaran"

      "Aduh...ini anak sama mamah romantis banget ya?" ayah Denis tiba dikamar Denis dengan senyum sumringah, tapi tidak dilihatnya sang istri yang merasa cemas terlihat dari matanya.

      "Papah..."

"Enggak pah, ini Denis lagi cerita-cerita, ya udah Denis kamu tidur saja, besok sekolah kan?" mamah Denis bangkit dari duduknya mencoba menghindari pertanyaan dari Denis.

      "Mamah kenapa sih...?" batin Denis.

      "Denis papah bawa sesuatu buat kamu" papah Denis menghampiri anaknya yang sudah lama ia tinggalkan.

     "Apa pah?"

"Besok pagi aja kamu sekarang istirahat aja, papah juga capek pengen istirahat"

     Kedua orang tua Denis meninggalkan Denis sendirian dengan kebinggunga dan rasa penasarannya.

      Dikamar orang tua Denis bercengkrama, dari tentang pekerjaan dan rasa rindunya terhadap keluarga kecil yang lama ditinggal suaminya.

     Sampai pada akhirnya mamah Denis mulai menangis, menatap mata suaminya, dengan gemetar mamah Denis mengatakan sesuatu.

     "Pah...mamah...takut...mamah takut kalau Denis akan pergi"

      "Mamah...kenapa mamah bilang kayak gitu? Ada apa sebenarnya?" papah Denis mulai khawatir.

      "Siang tadi, kemaren sama beberapa minggu lalu Denis menemukan foto dikamar ini pah"

     "Jangan bilang kalau itu foto..." menghentikan bicaranya.

     "Iya pah itu foto orang tua kandung Denis...hiks...hiks...hiks..."

       "Apa? Orang tua kandung Denis?" Denis membuka pintu kamar orang tuanya.

      "Denis....hiks...hiks...hiks...maafin mamah sayang...maafin mamah sudah berbohong"

      "Mamah...kenapa mamah...mamah kenapa tega sembuyiin ini semua mah kenapa?!" air mata Denis mengiringi perkataannya begitu juga orang tua dihadapannya.

Ada cinta dihati DenisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang