Hari ini minggu ke empat Brina memutuskan untuk kembali kesekolah, dengan kursi roda dan penutup rambut kepala karena rambutnya mulai banyak yang rontok dan membuatnya semakin tidak bersemangat.
Semua siswa dan siswi yang melihat Brina merasakan penderitaan itu, mereka yang biasanya merasa acuh kini bisa menjadi penyemangat bagi Brina.
Salsa yang sudah meminta maaf terhadap Denis dirumah sakit, kini melihat Brina tak mampu lagi jalan kesana kemari seperti biasanya.
"Brina...hiks...hiks...hiks..." Salsa memeluk tubuh Brina.
"Ada apa Sa, loe kenapa lagi...jangan bilang loe nangis liat gue kayak gini?" Brina masih tetap bisa memberikan senyum nya pada sahabat itu.
"Sa, maafin gue...kemaren gue kasih obat sama Denis biar dia mau ngingapin perasaan nya sama gue, maafin gue...tapi Rin gue udah minta maaf sama Denis loe mau kan maafin gue?" Salsa menelangkupkan kedua tangannya di depan Brina.
"Sa, udah ngak apa-apa udah gue maafin"
"Brina...gue sama temen-temen gue juga mau minta maaf sama loe karena udah jahat sama loe selama ini" Maya datang dan bersama teman yang dulu. Mungkin ketiga nya sudah memaafkan kesalahan Maya jadi mereka kembali lagi bersama.
"Maya? Iya gue maafin"
"Auh...agrhh...sakit..." Brina merintih kesakitan lagi, Haris yang memperhatikan mereka langsung datang menghampiri Brina dan gerombolan lainnya.
"Ris...tolongin Brina"
"Gue akan bawa ke UKS"
Dengan cekatan Haris membawa Brina ke UKS, tapi karena Brina sangat kesakitan Denis hanya mampu mengikutinya dari belakang.
"Gue harus ngomong sama Brina hari ini, memang kemaren gue udah bilang tapi gue belum puas kalau Brina belum jawab" Denis clumak-clumik di bibir tipisnya.
"Sakit banget kepala gue...hiks...hiks...hiks..." Brina mengeluh sampainya didalam UKS.
"Gue cari obat loe di tas dulu" Denis mencari tas Brina dikelas.
Setelah kembali dari kelas, Denis memberikan obat pada Brina, tak harus menunggu dua sampai tiga jam rasa sakit di kepala Brina mulai reda.
"Loe istirahat dulu gue temenin"
"Biar gue yang temenin Brina" Haris langsung duduk di kursi dalam.
"Biar gue aja"
"Loe...suka sama Brina sampai-sampai loe terus yang harus jaga dia?!"
"Oh...ya gue lupa...sekarang Brina sudah jadi milik gue jadi loe hanya berhak jadi teman nya saja!"
"Hah...loe, jadian sama Brina? Brina itu bener?" Haris menoleh ke arah Brina.
"Emm...iya...kemaren dirumah sakit, Denis bilang ke gue kalau dia suka sama gue" jawab Brina jujur.
"Ohh jadi loe tolak gue karena ini?"
"Maafin gue Ris, bukan maksut gue buat loe kecewa"
"Ahh...udah lah...Ris loe harus nya terima kenyataan kalau Brina udah jadi milik gue sekarang"
"Jadi Brina benar-benar terima gue?" Denis diam sejenak dan berpikir.
"Oke kalau loe udah jadi milik Brina, gue harap loe akan jaga dia baik-baik"
Denis mengangguk, sedangkan Haris bangkit dari duduknya dan meninggalkan Denis dan Brina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada cinta dihati Denis
Teen FictionKisah kedua remaja yang membuat kita semakin penasaran, sakit hati, sedih, dan bercampur aduk dihati kita... Seperti lampion yang menerangi malam dan kegelapan itu juga akan dilakukan Denis untuk Brina... Namun keadaan berubah setelah Brina mengidap...
