Setelah kejadian Brina yang dituduh tidur bersama Denis masalah kembali muncul dikehidupan Brina satu sekolah yang mengetahui Brina tidak ingin menyapanya bahkan sesekali mereka melirik kan mata culasnya.
🍁🍁🍁
Hari minggu sudah tiba namun pertengkaran dirumah Brina terus berlanjut, keributan yang membuat Brina merasa sudah tiada lagi, mamah papahnya tidak lagi peduli terhadapnya.
Siang ini Brina memutuskan untuk keluar rumah, mengikuti alur jalan, memikirkan bagaimana cara memperbaiki nama baiknya disekolah dan mendapat kepercayaan penuh disekolahnya, begitu juga dengan masalah dikeluarganya.
"Mamah...papah seandainya kalian tahu Brina sakit, mah...pah...kenapa kalian selalu ribut-ribut dan ribut kenapa kalian tidak pernah akur demi Brina mah pah kenapa?!" Brina duduk dipinggir penjual kaki lima, lamunannya kembali hadir, bisikan tentang dirinya disekolah pun kembali menyeruak, Brina seakan mati rasa sekarang.
Panas terik tidak dihiraukan oleh kaki Brina tanpa alas kaki ia berjalan diatas aspal yang mendidih terkena sengatan cahaya matahari siang. Denis yang baru saja ketoko buku mengantar Salsa melihat Brina berjalan sambil menangis, Denis mengumpulkan niat untuk menghampirinya.
"Brina...loe ngapain panas-panas jalan sendirian?"
Mendengar lamat-lamat suara memanggil namanya, Brina memecah lamunannya.
"Denis...kenapa?"
"Kok kenapa? Ayo naik gue anter pulang"
"Tapi..."
"Tapi kenapa? Udah ayo naik!" Denis menarik pelan lengan Brina.
Tak disangka Haris melihat keduanya disebrang jalan, seakan hatinya terbakar, Haris merasa ada sayatan dihatinya kini.
"Sial kenapa sih Denis yang nyemperin dia duluan, awas aja gue bales besok!" ancam Haris dihatinya.
"Loe kenapa lagi?"
"Gue pusing, gue ngak tahu harus cerita kesiapa lagi, temen gue Salsa salah paham sama gue karena omongan Maya, dan belum lagi dirumah gue keluarga gue broken Denis, keluarga gue hancur, mereka terus aja bertengkar, mamah yang salah begitu juga papah gue, gue ngak tahu harus gimana lagi...hiks...hiks..." air mata mengalir deras, Denis merasa tak tega hati melihat Brina seperti itu, Denis membawa Brina tetap pulang kerumahnya.
"Gue tahu hati loe itu kuat, loe sedang diuji aja, lihat besok disekolah, gue akan menyelesaikan masalah loe yang pertama"
"Hiks...hiks...uhuk...uhuk...benerkan ngak bohong?" isak tangis masih menyelimuti Brina.
"Iya bener, udah sampai nih, loe habis ini mandi terus tidur aja jangan mikir macem-macem"
"Denis?"
"Kenapa?"
"Kenapa loe jadi perhatian sama gue?"
"Ha...emm...perhatian ngak juga biasa aja" jawab Denis gugup.
"Pake gugup segala, ya udah masuk aja dulu yuk!"
YOU ARE READING
Ada cinta dihati Denis
Teen FictionKisah kedua remaja yang membuat kita semakin penasaran, sakit hati, sedih, dan bercampur aduk dihati kita... Seperti lampion yang menerangi malam dan kegelapan itu juga akan dilakukan Denis untuk Brina... Namun keadaan berubah setelah Brina mengidap...
