Mamah Brina berencana kesekolah Brina saat ini, mungkin rasa penasaran nya muncul ketika Brina tidak menjawab pesan dari nya kemarin malam.
Mamah Brina menunggu di luar gerbang, semua tatapan mengarah pada dirinya, tapi mamah Brina tidak mempedulikannya, ia hanya ingin menemui anaknya saja kali ini.
Tapi sampai jam 7 lebih Brina tak kunjung datang, atau mungkin Brina sudah ada didalam, pikir nya sejenak.
Sedangkan Haris melihat seorang wanita seusia orang tuanya ia menghampiri wanita tersebut.
"Misi tan, tante cari siapa ya?"
"Saya cari anak tante, apa kamu kenal sama Brina?"
Sontak setelah mendengar nama Brina Haris langsung berpikir bahwa itu adalah mamahnya.
"Tante mamahnya Brina?"
"Iya...saya mamah nya Brina, apa kamu kenal sama anak saya?"
"Iya tan, saya kakak kelasnya"
"Haris...ini sudah masuk kamu kenapa masih diluar mau ibu hukum?!" guru BP memergoki Haris.
"Mm...maaf tan...maaf saya harus masuk oh ya kalau mau ketemu Brina saya bisa bantu nanti siang sepulang sekolah saya coba ngomong sama Brina kalau tante cari dia" jelas Haris sebelum akhirnya masuk meninggalkan mamah Brina sendirian menangis di luar gerbang.
Haris melihat Denis sedang mengobrol dengan Berlin di sebuah kantin, Haris berpikir kalau mereka akan membolos berdua karena sudah tahu masuk kenapa mereka masih asik diluar.
"Nis, gue mau ngomong bentar sama loe" Haris menghampiri Denis dan Berlin.
"Ngomong apa?" Denis meletakkan kedua tangannya di depan dada.
"Gue tadi ketemu sama mamahnya Brina, kasian dia cari Brina sampe sekolah, kalau loe nanti ketemu Brina loe kasih tau deh ketemuan gitu ditaman biar mamahnya gue yang kabarin" jelas Haris panjang lebar.
"Ohh...kirain apaan ya udah ntar gue sampe in"
Selepas menjelaskan Haris kembali ke kelas, begitu juga dengan Berlin dan Denis mereka berpisah di salah satu kelas.
🏵🏵🏵
Pagi ini jam masih menunjukkan pukul 10:15 dari logat bicara Haris pada Denis tadi pagi menandakan bahwa keduanya masih memiliki rasa dendam dihati mereka masing-masing, apa lagi wanita yang di sukai Haris selalu bersama Denis akhir-akhir ini.
Jam istirahat sudah tiba Denis dengan langkah cool nya bak pangeran di laut malaka berjalan santai mendengar teriakan dari para fans nya yang begitu absurd bagi Denis.
Ditatapan tajam Denis, Brina berjalan gontai menuju ke rooftop, Denis dengan segera menghampiri Brina.
Tak ingin kehilangan kesempatan Denis langsung menarik lengan Brina, alhasil Brina terjatuh dipelukan Denis.
5 menit melakukan eyes contac, Brina tersadar dari laumannya.
"Lepasin!"
Brakk...
Denis spontan melepaskan Brina dari pelukannya.
"Haha..."
"Hahahaha..."
Tawa siswa siswi memecah begitu melihat Brina terjatuh dari anak tangga ke empat.
"Denis...loe...!" Brina bangkit dan menutupi wajahnya kemudian ia berlari menuju rooftop.
YOU ARE READING
Ada cinta dihati Denis
UngdomsfiksjonKisah kedua remaja yang membuat kita semakin penasaran, sakit hati, sedih, dan bercampur aduk dihati kita... Seperti lampion yang menerangi malam dan kegelapan itu juga akan dilakukan Denis untuk Brina... Namun keadaan berubah setelah Brina mengidap...
