Brina yang masih terbaring dirumah sakit tidak bisa melihat keadaan luar setelah beberapa bulan mengidap penyakit kanker yang dideritanya.
Kini Brina sedang berada diluar ruangan bersama Denis dan sang mamah.
Denis sesekali mengajak Brina ngobrol dan membuatnya tertawa kecil, begitu juga yang dirasakan mamah Brina ia merasakan bahagia melihat Brina bisa tersenyum bersama orang yang disayanginya.
"Rin, sebentar lagi ulang tahun kamu kan? Mau apa dari gue?" Denis mengambil posisi jongkok dihadapan Brina.
"Gue ngak mau apa-apa yang gue mau cuma loe Denis"
Brina memengang wajah Denis dan mengusapnya.
"Bener?"
Brina mengangguk.
"Kita masuk yuk udah pusing nih" Brina meminta Denis masuk ke kamar rawat karena Brina merasakan pusing.
Setelah sampai dikamar, hidung Brina meneteskan cairan merah segar yang artinya ia mimisan.
"Rin, kamu mimisan?"
Brina menyentuh hidungnya dan melihat apa yang terjadi pada tangannya.
"Ngak apa-apa nanti juga berhenti sendiri"
"Sini gue lap dulu"
Denis mengambil kapas untuk mengusap darah yang keluar dari hidung Brina.
Salsa yang baru saja datang menghentikan langkahnya sesaat setelah melihat Denis berhadapan dengan Brina dikamar rawat.
"Denis gue masih suka" batin Salsa setelah itu ia masuk kedalam ruangan Brina.
"Hay semuanya, Rin gue bawain loe buah nih, dimakan ya"
"Makasih Sa, loe emang temen gue yang paling baik"
"Iya, tante dimana?"
"Mamah lagi keluar sebentar"
"Ohh" Salsa mengangguk.
"Gimana loe udah baikan apa masih sama sakitnya?"
"Iya, kayak gini barusan mimisan"
"Ya ampun, Rin kenapa sih loe ngak cepat dioperasi aja kasian gue liat loe"
"Mamah gue bilang dokter belum bisa operasi gue"
"Kenapa?"
"Uhuk...uhuk...uhuk....uhuk..." Brina menggeleng pelan.
"Minum dulu Rin"
Denis mengambilkan minum disebelahnya.
Setelah selesai minum, Brina kembali ngobrol dengan sahabatnya itu.
Tak lama setelah Salsa datang, Maya dan teman-temannya datang menjenguk Brina, karena tahu Brina sakit dari Haris.
"Maya?"
"Kaget ya liat gue, sorry gue mau kita baikan, loe maafin gue kan?"
"Iya, udah gue maafin kok sini duduk"
Brina menyuruh Maya dan ketiga temannya duduk di kursi dalam ruangan tersebut.
"Gue ikut prihatin Rin sama loe"
"May, udah ngak apa-apa kalau loe sedih gue ikut sedih juga nih" Brina tersenyum.
"Hati loe baik Rin, maafin gue kalau selama ini gue jahat sama loe"
YOU ARE READING
Ada cinta dihati Denis
Teen FictionKisah kedua remaja yang membuat kita semakin penasaran, sakit hati, sedih, dan bercampur aduk dihati kita... Seperti lampion yang menerangi malam dan kegelapan itu juga akan dilakukan Denis untuk Brina... Namun keadaan berubah setelah Brina mengidap...
