Di sekolah sudah nampak ramai orang berlalu lalang, ada yang berkerumun untuk bercerita, ada juga yang lagi asik mendengarkan musik menggunakan hendset nya, ada juga yang lagi senyum sendiri seperti Salsa saat ini, dia duduk ditaman sendirian tapi tak lama Brina melihat nya dan menghampiri sahabatnya itu.
"Loe ngapain disini? Udah mau masuk tahu?"
"Ngak ada Rin, em...ya...ya udah yuk kita kekelas aja!" dengan rasa gugup Salsa menarik sahabatnya menjauhi taman.
"Loe kenapa sih aneh banget?" rasa curiga muncul dibenak Brina.
"Ngak ada, oh ya gue lupa gue mau ke perpustakaan dulu bentar ya" menunjuk pintu keluar.
"Mau ngapain, mau gue temenin?"
"Oh...ngak usah gue cuma mau pinjem buku aja bentar"
"Emm ya udah sana"
Salsa berlalu meninggalkan kelas yang ramai, diperjalanan ke perpustakaan matanya menatap ke semua arah berharap apa yang dia cari akan terlihat disebelah sisi sekolah, tapi nihil Salsa tidak menemukan sosok Denis disana, Salsa kembali kekelas membawa buku puisi yang memang dipinjam nya dengan sengaja dan menyembunyikannya dibalik baju sweeter nya.
"Kok cepet banget?" Brina melihat Salsa sudah kembali sebelum guru masuk kelas.
"Iya lah Salsa gitu loh"
Tanpa menunggu jawaban Salsa duduk dibangku sebelah Brina.
"Coba pinjem buku apa sih?"
Brina melirik kearah buku diatas meja Salsa.
Jam pelajaran telah dimulai sebelum Brina sempat meminjam buku milik Salsa.
"Selamat pagi semuanya sehat semua hari ini?" sapa seorang guru.
"Pagi pak..." jawab serempak semua siswa.
"Anak-anak bapak mau beri pengumuman sebentar, jadwal pelaksanaan latihan teater diadakan hari kamis sampai sabtu bagi yang mau ikutan bisa langsung datang ke aula sekolah"
"Pak jam berapa mulai nya?" tanya seorang siswi.
"Mulai nya setelah pulang sekolah, paham ada yang mau ditanyakan lagi? Kalau ngak ada kita mulai pelajarannya"
Kelas Denis nampak sepi, semua menunduk menatap kertas kosong masing-masing dimana kertas itu adalah kertas yang diberikan pada mereka beberapa hari lalu untuk menulia naskah teater.
"Duh...bikin pusing aja nih tugas!" celetuk salah satu teman disebelah bangku Denis.
"Kalau tugas mudah semua anak SD juga bisa kali San"
"Hehe...iya juga loe tumben loe bicara, biasa nya diem aja kayak es dikutub?"
"Loe kalau mau ngejek gue jangan asal, udah kerjain bikin tambah pusing aja loe?!" omel Denis setelah itu kembali fokus pada kertas dimeja nya.
Semua siswa disibukkan dengan tugas pertunjukan teater entah dikelas Denis ataupun dikelas Brina. Brina dan kawan sekelas nya diberi tugas untuk memilih properti dan perlengkapan latihan di aula sedangkan dikelas Denis diberi tugas membuat naskahnya, kerja sama yang bagus.
YOU ARE READING
Ada cinta dihati Denis
Teen FictionKisah kedua remaja yang membuat kita semakin penasaran, sakit hati, sedih, dan bercampur aduk dihati kita... Seperti lampion yang menerangi malam dan kegelapan itu juga akan dilakukan Denis untuk Brina... Namun keadaan berubah setelah Brina mengidap...
