[07] Kekhawatiran

55 12 21
                                    

***

Tanpa aku sadari, rasa khawatir mulai menggerogoti hatiku bila mendengar berita buruk yang berkaitan denganmu.

***

"By... Boleh ngomong bentar, nggak?" kata seseorang, membuat Abyan menoleh. Lalu, menatap kedua sahabatnya.

"Kita masuk duluan, By." Ryuga dan Raga melangkah masuk ke dalam kelas.

Abyan menatap seseorang itu dengan datar. "Ada apa, Rhe?"

"Ngomongnya jangan di sini, By." Gadis itu, Rhea. Mulai membuka pembicaraan.

"Kenapa kalo di sini, Rhe? Udah mau masuk juga, emang penting banget, ya?" kata Abyan, memperhatikan sekitarnya. Ia sudah menduga, mereka sekarang menjadi pusat perhatian. Karena, banyak pasang mata memperhatikan keduanya.

"Gue—" Perkataan Rhea terpotong.

"Byan... Thanks, gue udah salin semua tugas Matematikanya." Teriak seseorang sambil menyerahkan buku Abyan.

"Sama-sama, Al. Lain kali lo harus ngerjain sendiri," balas Abyan, lalu dibalas dengan senyum oleh Alya, teman sekelasnya.

"Siap, bos!" kata Alya, dengan mengangkat tangannya hormat kepada Abyan.

"Rhe, tadi lo mau ngomong apa? Ngomong aja, mumpung bel belum bunyi." Abyan mulai membuka pembicaraan lagi.

"Ngomongnya nggak di sini juga, By. Pindah ke tempat lain aja gimana?" kata Rhea, sedikit melirik ke arah Alya yang masih ada di sana.

Alya yang tahu diri, langsung tersenyum. "Sori ya, kalo gue ganggu. Kalo gitu, gue duluan."

Namun, sebelum gadis itu melangkah masuk Abyan menarik almamater Alya.

"Lo sini aja, nanti masuk bareng gue, Al," kata Abyan, membuat Rhea diam-diam menghela napas.

"By, gue mau ngomong penting jadi—" ucapan Rhea terpotong.

"Ngomong aja, Rhe." Abyan memperhatikan sekitarnya, di sana sepi.

"Gue mau ngomong penting banget, dan nggak ada selain kita berdua." Lagi-lagi Rhea menatap tajam ke arah Alya.

"Byan... Mending gue masuk duluan aja, ya? Sumpah gue nggak enak sama kalian yang mau ngobrol penting," kata Alya, akan tetapi tidak dipedulikan oleh Abyan yang masih menahan gadis itu.

"Gue duluan kalo gitu, Rhe." Abyan menarik Alya untuk masuk ke kelas. Sedang Rhea, hanya bisa diam sembari mendengkus kesal melihat interaksi Abyan dan Alya yang terlihat akrab. Ada rasa kekhawatiran, entah kenapa Rhea merasa Abyan memang sengaja menjauhinya.

***

Pulang sekolah, Abyan langsung ikut pergi bersama dengan kedua sahabatnya. Ryuga dan Raga. Mereka pergi ke sebuah studio musik yang tak jauh dari sekolah Cahaya Gemintang. Sebenarnya cowok itu malas, akan tetapi ia tak enak hati bila menolak ajakan teman sekelasnya itu.

Sesampainya di sana, mereka langsung masuk ke tempat itu. Seperti biasa, Abyan mencari tempat yang paling nyaman untuk beristirahat. Lebih tepatnya, tidur.

Baru aja ingin merebahkan tubuh di pojokan, Ryuga menghampiri bersama teman-teman bandnya.

"By, kenalin ini Namanya Reno. Drummer R-Band," kata Ryuga, sembari menarik bahu Reno.

Reno hanya diam, Abyan mulai mengulurkan tangannya.

"Abyan... kayaknya gue udah sering liat lo di CG. Tapi mungkin cuma sekilas-kilas doang, kalo cowok yang di sebelah sana gue udah sering ketemu di taman." Abyan menunjuk ke arah seseorang yang sudah menempatkan posisi di depan mikrofon. Randy.

By Love [Re-Publish] [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang