[19] Perubahan

53 7 83
                                    

***

Dalam hidup, perlu melakukan perubahan. Agar, kita bisa lebih tahu apakah kita mengalami kemajuan atau kemunduran.

***

Pulang dari acara drama sekolah. Ruby tidak langsung pulang ke rumah, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi makam orang tuanya. Setelah itu, ia pulang dan berhenti di taman kompleks yang tidak jauh dari Cahaya Gemintang. Gadis itu duduk sembari melihat foto kebersamaan dengan Mama dan Papanya.

Air matanya kembali turun, ia merasa bersalah karena pernah egois meminta sesuatu hal yang mengakibatkan ia harus kehilangan kedua orang tuanya.

Saat ia larut dalam lamunan kenangan itu, tiba-tiba ada seseorang duduk di samping Ruby.

"Kak Pilar? Kenapa ada di sini?" tanya Ruby, kepada cowok itu. Yang ternyata bernama Pilar Ethan Saputra.

"Beneran lo ternyata, kirain tadi gue salah lihat. Soalnya, lo jadi pake kacamata dan penampilan berubah banget," balas Pilar, memperhatikan penampilan Ruby.

"Kak Pilar pindah ke Jakarta sejak kapan?" tanya Ruby, berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Dari beberapa waktu lalu sih, oh ya... Gue turut berduka cita atas meninggalnya Mama sama Papa lo, ya?" kata Pilar, dibalas dengan senyuman oleh Ruby. "Makasih, Kak."

"Pindah ke sini pasti mau nyari cewek yang spesial itu ya, Kak? Belum ketemu juga sampai sekarang?" tanya Ruby, ia tahu cowok di depannya itu pindah bukan tanpa alasan.

"Tau aja sih, By. Lo sekolah di sekitar sini?" tanya Pilar, kepada adik kelasnya itu waktu SMP di Bandung.

"Iya, Kak. Aku sekolah di SMA Cahaya Gemintang. Dan, Kak Pilar ternyata sekolah di SMA Sky Dream," kata Ruby, yang melihat seragam yang dipakai Pilar. Kemeja putih dipadukan swater abu-abu, dasi hitam, celana hijau army bermotif garis dan kotak.

"Wah... Lo hafal sekolah di sini?" kata Pilar, Ruby tersenyum dan mengangguk.

"Aku Sekretaris OSIS, sering ke sekolah lain. Jadi, hafal sekolah di sekitar sini deh, Kak."

"Hebat!" Pilar menepuk bahu Ruby, mereka berdua memang sudah akrab dari dulu ketika masih di Bandung. "Semangat, By."

"Kak Pilar juga harus semangat. Oh ya... Gimana rasanya sekolah di Sky Dream, Kak?" tanya Ruby.

"Sejauh ini sih kayak sekolah pada umumnya," kata Pilar, Ruby hanya mengangguk.

SMA Sky Dream, sekolah impian Kak Abyan, sayangnya dia nggak mungkin bisa pindah tanpa persetujuan Om Hendra.

"By, kenapa diam? Jangan bilang lo punya gebetan di Sky Dream, ya?" kata Pilar, sedikit menggoda Ruby, yang selalu terlihat lugu dan polos di matanya. Walaupun, ada satu sifat yang sudah berubah. Namun, Pilar bisa mengerti perubahan itu terjadi karena Ruby tak ingin terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya.

"Nggak, Kak. Seragamnya bagus, jadi gemas ngeliatnya," kata Ruby, berusaha mengalihkan pembicaraan. "Seragam lo juga bagus,"

"Udah sore, By. Hampir malam malah, lo nggak mau pulang?" tanya Pilar, memandang Ruby yang terlihat masih nyaman dengan posisinya.

"Gue anterin, ya? Sekalian biar tau lo sekarang tinggal di mana?" kata Pilar.

"Oke, Kak."

***

"Ingat apa yang udah kita bahas tadi di panti, lo harus hati-hati. Pelan-pelan aja, soalnya ini bukan soal hal sepele. Teror itu bisa ngebahayain banyak orang," kata Rigel.

By Love [Re-Publish] [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang