[Epilog]

105 12 100
                                    

***

Hai... Selamat pagi. Selamat beraktivitas.

Huah... Ini bab Epilog ya. Berhubung Prolog pasangannya Epilog. Jadi, aku update bab ini. Kalo Prolog pasangannya Epilog. Kalian pasangannya siapa? #ngajakribut #nyuruhhalu #halubanget

Kalian siap?

Happy Reading!!

***



Hidup adalah perjuangan

Melupakan masa lalu, akan membuat kita maju

Jadi, mari kita mulai lembaran baru

Lupakan kenangan buruk

Simpan kenangan indah

Hadapi semua rintangan yang menghadang

Kini, nanti, atau selanjutnya

Karena, akan banyak hal tak terduga datang

Percayalah...

Setiap masalah ada jalan keluarnya

Karena, semua akan indah pada waktunya



***



"Mama senang bisa lihat kamu sudah bahagia, sayang. Jangan terpuruk lagi, ya? Mama akan selalu ada untukmu," seorang wanita paruh baya, mengelus rambut anak lelakinya itu dengan penuh kasih sayang.

"Abyan pengin Mama di sini. Jangan tinggalin aku, karena kebahagiaan Abyan tidak lengkap tanpa kehadiran Mama," balas anak lelaki itu. Abyan Adyasta yang terbaring di pangkuan Mamanya.

Wanita paruh baya itu tersenyum, kembali mengelus kepala anaknya. "Kita sudah berbeda alam, Nak. Kamu pasti tahu, ada batas di antara kita. Ada masa depan yang sudah menanti, Mama yakin kamu akan bahagia didampingi oleh orang-orang yang menyayangimu."

"Tapi Mah, Abyan butuh Mama." Air mata Abyan mulai turun tanpa diduga. Anggap saja, cowok itu cengeng. Namun, ia memang merindukan sosok Mamanya itu.

"Mama akan selalu ada di hati kamu. Ingat itu." Ambar menunjuk dada anaknya itu. Kasih sayang dan cintanya, tidak akan menghilang. Walaupun, mereka sudah berbeda alam. Karena, kasih sayang Ibu tidak akan pernah hilang dan habis.

"Jaga diri kamu baik-baik. Bahagia selalu, Nak."

"Mama... Jangan tinggalin Abyan lagi!" Teriak Abyan, saat Mamanya bangkit, dan mulai meninggalkan dirinya.

Ambar tersenyum menatap anaknya. Ia semakin menjauh, dan menghilang dari pandangan Abyan.

"MAMA!"

Abyan membuka matanya. Ternyata itu hanya mimpi. Mungkin, ia terlalu merindukan sosok Mama yang sudah lama meninggalkan dirinya untuk selamanya. cowok itu bangkit dari ranjangnya, lalu mengambil foto Mamanya di meja belajar.

"Mah... Abyan kangen Mama. Sumpah. Tapi, Abyan sadar kita tidak bisa bertemu lagi. Mama sudah bahagia di sana, doain Abyan bisa menjalani hidup dengan baik dan berujung dengan kebahagiaan. Abyan sayang Mama."

Abyan memeluk figura yang berisi foto wanita yang paling ia sayangi. Tiba-tiba, ada seseorang duduk di samping cowok itu.

"Tante Ambar selalu ada buat kita semua, Kak. Terutama buat Kakak, beliau ada di sini," kata Ruby, sembari tangannya menunjuk dada Abyan. Cowok itu tersenyum. Memang benar, orang tersayang itu selalu ada di hatinya. Sampai kapanpun.

"Makasih ya, By."

"Bahagia terus ya, Kak. Aku bakalan berusaha terus ada di samping kamu." Ruby tersenyum, menatap kekasihnya itu.

"Pasti aku bakalan bahagia. Jagain semua orang yang aku sayang, terutama kamu dan Papa." Abyan mengelus kepala Ruby, sembari tersenyum.

"Aamiin. Kita sama-sama berjuang dan saling menjaga satu sama lain, Kak."

"Siap."

Kebahagiaan yang sempurna adalah di saat kita bisa menerima takdir yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta. Yakinlah, semua akan indah pada waktunya.








~ Selesai ~



***

Ketemu double By lagi. Seneng atau sedih udah sampai di bab Epilog?

Setelah ini mau apalagi?

Extra part?

Bocoran Extra part sebenarnya udah ada dari jaman kapan tahun. Eh... Udah lama pokoknya.

Jangan lupa baca, vote dan coment ya. Spam coment juga boleh banget.

Intinya, terima kasih buat yang udah setia baca cerita ini. Mohon maaf kalo masih banyak ketypoan merajalela. Hehe...


Salam manis,

NunulChusnul

By Love [Re-Publish] [Completed] Where stories live. Discover now