[25] Kebahagiaan

91 11 177
                                    

***

Yeay... Akhirnya sampai juga di Bab Ending. Kalian siap? Harus siap!

Jangan lupa klik tombol bintang di sebelah kiri bawah ya. Makasih... 💕💕💕

Happy Reading!




***

Kebahagiaan tak hanya datang karena cinta. Namun, juga dari dukungan keluarga, orang terdekat, dan sahabat yang selalu menjadi aspek penting dalam kehidupan.

***









Beberapa bulan kemudian.

Masalah sudah selesai, banyak perubahan terjadi. Hidup memang harus terus berjalan, maju, dan berkembang. Tak ada gunanya, terjebak dalam masa lalu kelam. Jadi, tataplah masa depan yang sudah menanti. Jalani kehidupan sekarang, nanti, dan selamanya. Nikmati semua proses yang akan terjadi dengan menjadi diri kita sendiri. Tidak perlu menjadi sosok lain, karena itu akan mempersulit jalan menuju kebahagiaan. Percayalah, kita pasti bisa melewatinya.

Suasana malam ini, penuh dihiasi senyum kebahagiaan. Hendra mengajak semua anggota keluarganya untuk makan di Kafe Pelangi. Tempat kekinian anak remaja, ia ingin menciptakan suasana santai.

"Ayo silakan dimakan hidangan yang ada." Hendra tersenyum, ia bahagia dikelilingi oleh orang yang ia sayangi dan menyayanginya.

"Iya, Pah." Abyan dan Zhafran membalas dengan kompak, dengan senyuman manis yang membuat Hendra bahagia.

Ruby tersenyum, ia juga merasakan hal yang sama seperti lelaki paruh baya itu. Melihat keluarga itu harmonis, itu kebahagiaan yang selama ini gadis itu idamkan. Setelah masalah silih berganti, akhirnya mereka bisa melewatinya. Walaupun, dengan jalan yang berliku.

Di sana tak hanya ada Hendra dan kedua anaknya. Namun, ada Ruby dan kedua sahabat Abyan.

"Ruby senang ada di tengah keluarga ini. Maafin Ruby yang selalu merepotkan," kata Ruby.

"Kamu nggak ngrepotin sama sekali, lagian kamu udah Om anggap seperti anak sendiri," kata Hendra.

"Makasih, Om. Ruby sayang kalian semua," balas Ruby, dengan tersenyum manis. Gadis itu duduk di samping Abyan.

Setelah selesai melakukan makan malam. Mereka mengobrol santai, sembari menikmati penampilan beberapa penyanyi yang ada di Kafe itu.

"Om senang Abyan bisa kenal kalian berdua. Terima kasih menjadi sahabat terbaik anak Om," kata Hendra menatap kepada kedua sahabat Abyan yang duduk bersebelahan.

"Iya sama-sama, Om. Kita juga senang bersahabat sama Abyan. Kita saling mengerti, melengkapi, dan mendukung satu sama lain. Asal itu masih masuk dalam hal positif, walaupun Abyan tukang tidur," balas salah satu sahabat Abyan.

"Iya sama-sama. Lagian Abyan itu tipe sahabat yang baik, bisa mengimbangi kita semua," kata Rigel.

Abyan sekarang menatap kedua sahabatnya itu. Ia tersenyum, bersahabat dengan kedua cowok itu membuatnya bisa menjalani hidup dengan penuh hal positif tanpa ia duga.

"Salam buat keluarga kalian. Lancar buat semua bisnisnya," kata Hendra, yang memang sudah mengenal baik keluarga kedua sahabat anaknya itu.

"Nanti kita salamin. Makasih doanya,"

"Om dengar dari Abyan. Kalian berdua juga punya bisnis masing-masing. Bahkan, bekerjasama satu sama lain. Saya bangga sama kalian, masih muda sudah menyiapkan untuk masa depan," kata Hendra.

By Love [Re-Publish] [Completed] Where stories live. Discover now