Bab: 19 Gosip (Revisi)

83 11 0
                                    

Kean

Kean tak suka dengan Micha yang selalu bergerak mundur ketika dia mendekat. Kean menarik wanita itu kearahnya. Dan itu hanya membuat ketakutannya semakin besar. Dengan tubuh besar dan tinggi milik Kean, herbivora kecil didepannya kembali menciut seperti siput. Cengkaram Kean di lengan Michael turun ke pergelangan tangannya. Wanita itu menatap heran dengan perubahan emosi Kean.

Sementara itu, laki – laki itu mencoba mengendalikan amarahnya. Menatap Micha yang mencoba menarik pergelangan tangannya dari genggaman Kean. Awalnya Kean tidak ingin bertindak sejauh ini. Tapi ketika Michael masih saja ketakutan dan melangkah mundur seperti melihat seeokor singa yang mengintainya. Kean merasa marah. Dia wanita kecil dan lemah, tapi percaya diri dan tegas. Jika wanita sepertinya takut dan gemetar berada didekatnya, dia merasa menjadi laki – laki jahat yang keji.

Dia tak dapat memahami kenapa dia marah. Bahkan dulu Kean berfikir menyenangkan untuk melihat perempuan itu ketakutan seperti ini. Namun, setelah melihat Micha berbicara dengan santai dengan Dimas dan laki laki di taman, dia merasa kesal. Tak hanya itu. Dia juga akrab dengan Edra, Ronald dan Pak Myer yang baru dia kenal. Kean merasa itu tidak adil. Dia bahkan lebih dulu mengenal Michael. Bahkan dari Dimas sekalipun. Tapi wanita mungil itu hanya menjaga jarak dengannya.

Dan itu membuatnya marah. Kenapa hanya dia yang didiskriminasi?

Apa masalahnya?

Apa karena temperamennya yang kasar? Atau karena jabatannya yang lebih tinggi membuatnya takut dan segan padanya?

Kean tau, reuni mereka tidak terkesan menyenangkan. Bahkan Kean sempat mengancam Micha. Tapi Kean berusah melupakan dendamnya pada Micha selama sepuluh tahun terkahir ini. Meskipun awalnya, Kean mengira dia tak akan bisa memaafkan wanita itu. Tapi di luar ekpektasinya, dia dengan mudah menerima Micha kembali. Dan sekarang melihat wanita itu menjaga jarak darinya, malah membuatnya kesal tak karuan.

Karena itu Kean mencoba pendekatan baru. Dia mencoba mengontorl emosinya, tak lagi meledak ledak sepert dulu. Pada awalnya Micha dan anggota timnya terlihat waspada dengan perubahannya. Tapi Kean tak menggubris masalah itu sama sekali. Hingga akhirnya dia berhasil membuat wanita itu berbicara santai dengannya. Walaupun Kean merasa dia masih memberi garis yang jelas dengannya.

Kean tak keberatan mendengarnya mengomeli ini dan itu. Sejujurnya itu menyenangkan, melihat dia mengoceh tampa henti. Ternyata, Michael adalah perempuan cerewet. Meskipun Kean termasuk seseorang yang perfeksionis, Michael seperti tak keberatan dengan tuntutannya yang selalu menginginkan kesempurnaan dalam setiap pekerjaannya. Dia merasa semakin dekat dengan Michael. Atau itu hanya perasaannya saja.

Kean sadar dia tak sepenuhnya bisa mengontrol emosinya. Terkadang dia juga menatap tajam, mengitimidasi dan menjadi dingin di depan orang lain. Menariknya, dia berhasil mengontrol itu semua didepan Michael. Kean bisa dengan mudah tersenyum dan bicara lembut dengan Michael. Kean juga tidak lagi memberikan reaksi dingin jika dia berbicara, dan itu membawa kemajuan.

Saat Kean marah, Michael akan menenangkannya dengan secangkir kopi. Itu sangat membantunya. Hanya saja itu mulai mengusiknya. Tindakannya yang berbeda ke Michael, atau rasa nyaman saat berbica dengan wanita itu. Semua itu menggangunya.

Hingga beberapa hari yang lalu, Ronald membuat laporan yang salah dan hari itu Kean sangat marah dan melemparkan laporannya ke lantai. Ronald bahkan bergetar ketakutan dan terlihat pucat. Namun saat Michael datang, membawakan dia secangkir kopi. Lalu menaruh laporan yang dia minta sebelumnya, kemarahannya langsung berangsur reda. Aroma kopi, ditambah aroma stroberi dari Michael. Itu membuatnya tenang. Disaat yang bersamaan dia terganggu dengan ketenangannya yang tiba-tiba.

Bagaimana bisa begitu?

Dia hanya bersikap lembut pada Michael. Itu membuat Kean bertanya tanya.

Apakah orang lain tak bisa, tapi Michael bisa?

MellifluousWhere stories live. Discover now