Part 51: Kean, Yandere?

56 8 0
                                    

Jangan lupa vote and comment nya ya

Terima kasih

***

Pesta perayaan ulang tahun kakek akan diadakan minggu depan. Kean sudah berulang kali menekankan padaku untuk mempersiapkan diri karena akan banyak orang yang hadir. Pesta tahun ini, akan menjadi ajang untuk memperkenalkanku ke keluarga dan rekan bisnis kakek. Jadi, secara tidak langsung, aku juga akan menjadi pemeran utama dalam pesta ini.

Saat ini Kean sedang disibukkan dengan pembangunan galeri. Aku dan timnya Pak Myer mulai di perlakukan seperti sapi perah sejak seminggu yang lalu. Namun, yang membedakan adalah tak ada lagi gerutuan kesal dari semua anggota tim karena sifat pemarah dan perfectionist Kean yang sekarang mulai berkurang. Tetap saja aura kelam dan menakutkan masih sering membayangi Kean jika dia mulai marah.

Sejak kasus Hirata, kini semua anggota timnya Pak Myer menyematkan gelar baru yang membuatku bergidik ngeri mendengarnya. Kean Yandere. Berbeda dengan Tsudere yang berarti orang yang tengah jatuh cinta namun malah bersikap jual mahal. Dari yang aku tahu, Tsudere berarti gengsi untuk mengakui dan menunjukan perasaannya. Jadi, ketika aku tanya ke mbah google, Yandere bahkan lebih menyeramkan dari Tsudere atau Dandere.

Yandere dikenal sebagai tipe orang yang ekstrem. Ketika mereka menyukai seseorang atau sesuatu, dia rela melakukan hal-hal ekstrem dan gila. Dari yang aku baca, tipe Yandere tak akan pernah ragu untuk melakukan kekerasan untuk mendapatkan cinta atau melindungi orang yang mereka cintai dari jangkauan orang lain. Sederhananya aku menangkap bahwa Kean digambarkan sebagai pacar yang menakutkan dan gila.

Tidak ada alasan untuk menyangkal itu semua. Apalagi setelah kasus Hirata ditambah dengan kehebohan karena Eghan (ingat aku bilang senior kampusku yang songong, dan selalu membanggakan status orang tuanya yang pengacara), yang baru-baru ini menjadi gosip terpanas di timnya Pak Myer.

Waktu itu, setelah makan siang. Eghan tiba-tiba mendatangiku ke kantor. Dengan wajah putus asa dia memohon untuk mencabut tuntutan yang di layangkan Kean padanya. Aku melongo mendengar penuturan Eghan yang menurutku mengada-ada tapi setelah aku kofirmasi ke Kean. Dia hanya memasang wajah pongah dan senyum percaya diri. Bos setan itu menyambutku dengan ekspresi bangga, seolah-olah menungguku untuk menepuk kepalanya dan memujinya atas kerja kerasnya itu.

Kean menuntut Eghan atas pelecehan yang dilakukan laki-laki itu terhadap seorang wanita yang ada di gym miliknya. Aku bisa menebak kenapa Kean melakukan itu, dia ingin membalaskan sikap kasar laki-laki itu terhadapku. Tak hanya itu, aku juga mendengar usaha gym miliknya sekarang terancam pailit.

Bagaimana dengan papa Eghan?

Aku sempat mempertanyakan itu. Secara dia dulu sangat membangga-banggakan orang tuanya kemanapun dia pergi. Tapi aku sadar, ternyata Kean menekan papa Eghan untuk tidak membantunya sama sekali. Intinya adalah, siapa yang berani melawan Kean jika dia sudah mengeluarkan taringnya untuk menyebarkan racun, dengan niat membunuh mangsanya.

Aku tak bisa mengatakan bahwa gelar itu memberikan image positif atau negative pada laki-laki itu. Tetap saja popularitas Kean meningkat karena kejadian ini.

Meskipun bagiku itu terdengar menyeramkan. Tapi bagi mbak Alya dan Mira.

"It's so romantic," teriak mereka berbarengan ketika Eghan keluar dari kantor dengan tampang lesu. Tampa mendapatkan apa-apa.

"Gue nggak nyangka pak Kean tipe Yandere seperti ini," lirih Mira yang masih terbawa suasana berbunga-bunga membayangkan apa yang baru saja dilakukan Kean. Disisi lain, aku hanya menatap tingkah laku Mira dengan wajah datar.

"Lo beruntung dapat dia Re," ucap mbak Alya ketika aku dengan gontai melangkah masuk ke kantor setelah mendengar rengekan Eghan.

"Gue berasa membesarkan anak kecil mbak," kataku asal dengan wajah cemberut karena menurutku tingkah kekanakan Kean memang tak bisa tertandingi bahkan oleh anak kecil sekalipun.

MellifluousWhere stories live. Discover now