Part 32: Kean Cemburu! (Revisi)

77 11 2
                                    

Hai, hai... welcome back.

Bagi pembaca setia choco, terima kasih banyak buat vote and comment nya.

Selamat membaca,

Chocomellow

***

Aku melangkah keluar dari lift. Berjalan kearah mejaku. Disampingku Edra terlihat sibuk dengan laporannya. Karena Kean memintanya untuk selesai hari ini. Sedangkan Pak Myer masih berbicara dengan seseorang diseberang line. Setelah mengambil satu saset coklat drink, aku bergerak kearah Pantry. Begitu aku memasuki pantry, terlihat pria jangkung yang berdiri membelakangiku. Aroma kopi tercium pekat, begitu dia menoleh, wajah Kean yang cerah terlihat.

"Udah selesai rapatnya?" tanya Kean. Aku mengangguk, lalu dia menyodorkan segelas coklat panas padaku. Satu tangannya memegang satu mug yang berisi kopi. Aku mengambil mug stroberi yang baru disodorkan Kean.

"Terima kasih pak," ucapku. Lalu Kean melangkah keluar, mengarah ke ruangannya.

"Ah, Micha. Laporannya saya tunggu sore ini, dan jangan lupa untuk membatalkan agenda saya malam ini," katanya. Lalu dengan senyum menggoda dia berlalu begitu saja.

Aku terdiam beberapa saat. Akhir-akhir ini Kean melancarkan serangan bertubi-tubi kearahku. Selama seminggu ini dia menjalankan aksinya. Terkadang dia menjemput dan mengantarku pulang. Saat kami berdua lembur, Kean akan membuatkan coklat panas untukku. Bos besar yang terlihat langka berada di pantry, sekarang semakin sering muncul dengan segelas kopi dan coklat panas. Dan beberapa hari yang lalu dia membelikan kami macaroon yang sangat enak. Tim Pak Myer yang ketiban rezeki semakin bertanya tanya dengan perubahan kepribadian Kean.

Aku menyesap coklat panasku. Mmm, ini sangat enak. Bahkan ini lebih enak dari buatan Alexi. Sambil menyesap coklat panas, aku kembali ke mejaku. Mengambil notes yang tadi aku bawa saat rapat. Hari ini aku harus menyelesaikan beberapa notulen rapat.

Dan akhirnya siang itu aku membenamkan diri dengan pekerjaanku. Pintu mahoni yang memisahkanku dengan Kean tertutup rapat. Dan begitu notulen rapat itu selesai, aku melangkah keruangan Kean.

"Pak ini notulen rapat hari ini," kataku, lalu menyerahkannya pada Kean.

Kean menatapku sebentar lalu membaca laporan yang aku serahkan.

"Oke, baiklah. Tolong panggil Edra untuk menyerahkan laporan yang saya minta kemarin." Kata Kean, aku mengangguk dan melangkah keluar. Begitu aku ingin membuka pintu, Kean memanggilku.

"Micha, kosongkan jadwalmu sore ini, ada yang perlu kita lakukan,"ucapnya.

"Apa ada meeting diluar pak?" tanyaku. Karena biasanya kami keluar karena ada pekerjaan mendadak yang membutuhkan penanganan Kean secepatnya.

"Bukan. Tunggu saja, akan ada kejutan untukmu," balasnya. Lalu kembali fokus pada dokumen didepannya.

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi."

Aku memberi tahu Edra untuk menyerahkan laporannya. Lalu kembali mengecek jam di desktop komputerku. Sudah jam empat sore. Aku bersiap-siap dan mengemasi barangku. Lalu beberapa menit setelah Edra keluar dari ruangan Kean. Kean melangkah kearahku, mengajak pulang. Aku mengekorinya dari belakang. Tiba-tiba aku merasa antusias dengan kejutan yang akan diberikan Kean.

***

Kean membawaku sebuah taman bermain. Aku memandang daerah sekitar kami. Sejauh mata memandang, terdapat banyak wahana dan permainan yang membuatku gatal ingin mencobanya. Aku menoleh kearah Kean. Dia sedang sibuk dengan ponselnya. Menjelang dia selesai dengan chating yang sejak tadi dia lakukan, aku melangkah kearah penjual permen kapas. Membeli sebuah permen berbentuk beruang.

MellifluousWhere stories live. Discover now