05✓

723 119 218
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, anak-anak para penghuni apartemen Bang Sihyuk sudah berada di apartemen. Kecuali empat namja yang masih belum pulang dari universitas, yaitu Seokjin, Yoongi, Hoseok, dan Namjoon.

Siang ini, semua namja yang sudah kembali dari kampus sedang berada di apartemen yang ditinggali Hueningkai untuk menemani namja tersebut.

Sekarang, namja yang mereka temani itu tengahh tertidur pulas. Hueningkai memang langsung diminta untuk tidur setelah mendapat pertolongan dari dokter dan seusai makan siang. Itu semua demi kebaikan dirinya.

“Kira-kira kenapa ya Hueningkai bisa dapat musibah sampai seperti ini?” tanya Jungkook memandangi muka teman-temannya.

“Kurang tahu sih, Kook. Emang kejadiannya gimana, sih?” tanya Taehyung balik menatap Jungkook.

“Jadi gini, ceritanya tadi tuh si Hueningkai lagi di lab. IPA. Nah, lokasi lab. IPA kan nggak jauh sama lahan kosong kecil yang jarang dikunjungi, sampai-sampai kesannya serem banget. Di situ, Hueningkai ngeliat Yoongi hyung dalam keadaan buruk banget pokoknya, mungkin kondisinya sama kayak yang kita lihat waktu Yoongi hyung nyamperin kita tadi di kantin. Ngeliat Yoongi hyung dalam keadaan kayak gitu, ya si Hueningkai niatnya mau bantuin. Dia keluar lab. IPA, terus nyamperin Yoongi hyung. Tapi entah bagaimana ceritanya, tiba-tiba si Hueningkai ini terlempar gitu lho, terus dia jatuh di bebatuan tajam dalam posisi nungging, makanya lutut dia parah banget lukanya. Tadi saat gue bersihin tuh lutut, banyak batu yang nancap loh. Gue bener-bener panik tadi tuh, mana di UKS nggak ada orang, jadi terpaksa gue obatin sendiri. Untung aja gue cukup tahu soal begituan. Pokoknya ngeri banget, deh. Nah, anehnya tuh, bukannya nolongin Hueningkai, Yoongi hyung malah nyamperin kita. Eh, ralat, nyamperin Jimin. Aneh, kan?” Jungkook memaparkan dengan rinci kejadian yang Hueningkai ceritakan padanya tadi.

Tok tok tok!

Baru saja Jimin hendak menyahut, pintu apartemen terlebih dahulu diketuk oleh seseorang. Jungkook pun langsung beranjak dari posisinya untuk melihat siapa yang datang.

Kala pintu itu terbuka, Jungkook mengernyit heran melihat siapa yang datang.

“Lo siapa?”

“Yeonjun, penghuni baru apartemen ini,” tutur Yeonjun sembari menyibakkan rambut yang menutupi matanya ke belakang.

Dia juga memperlihatkan chat-nya dengan Bang Sihyuk sebagai bukti bahwa di benar-benar tinggal di sini.

Jungkook mengangguk paham, lalu ia mempersilahkan namja bernama Yeonjun itu untuk masuk.

“Hueningkai terbangun gegara denger suara pintu diketuk.” Jimin memberitahu Jungkook yang baru saja kembali dengan diikuti namja asing yang belum pernah mereka semua lihat sebelumnya.

Tanpa alasan yang jelas, Yeonjun langsung meninggalkan kerumunan yang ada di ruang tengah dan langsung melenggang pergi menuju kamarnya.

“Dia siapa?” tanya Hueningkai.

“Entahlah, gue juga nggak tahu,” tutur Jimin.

“Penghuni apartemen baru, ya?” tanya Hueningkai lagi.

“Kayaknya sih gitu.” Jimin menatap Hueningkai lembut.

“Kok nggak mau nyapa kita dulu, sih?” Hueningkai balik memandang Jimin dengan raut tanya.

“Mungkin dia capek, makanya langsung ke kamar buat istirahat,” balas Jimin.

“Tapi setidaknya say 'Hello' kan bisa, atau senyum, kek. Lah dia langsung masuk kamar aja, mana natap kita aja juga nggak. Nunduk mulu, gue aja tadi belum sempat liat mukanya,” raung Hueningkai sembari mencebikkan bibirnya karena kesal.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang