12✓

522 89 146
                                    

Beberapa menit yang lalu, ponsel Hueningkai berbunyi dan menunjukkan panggilan telepon dari Soobin.

Di panggilan itu, bukan Soobin yang berbicara, melainkan Jimin. Di panggilan itu juga, Jimin mengatakan bahwa Soobin jatuh pingsan di depan kamar mandi toilet sampai kepalanya kejedot ujung wastafel dan berakhir dengan pingsan hingga kepalanya bocor. Hampir mirip dengan keadaan Taehyung kala itu, tapi kondisi Soobin tidak terlalu berlinangan darah seperti Taehyung.

Tapi tetap saja, Soobin kehilangan cukup banyak darah.

Setelah Jimin mengabari anak apartemen lain lewat ponsel Soobin, kedelapan anak yang berada di rumah itu pun memilih untuk pergi ke rumah sakit semuanya, termasuk Hueningkai.

Setelah memesan taksi dan menunggu di depan gedung selama beberapa menit, kendaraan yang ditunggu-tunggu itu pun tiba. Segera mereka masuk ke dalam dan kendaraan pun langsung melaju ke tempat tujuan.

Hanya butuh waktu sekitar 20 menit untuk tiba di rumah sakit. Setelah melakukan transaksi, mereka pun segera bergegas ke dalam. Meski begitu, mereka tetap berhati-hati dalam memapah Hueningkai.

Setelah pihak rumah sakit memberitahu bahwa Jimin dan Soobin berada di ruangan yang sama, mereka semakin mempercepat langkah ke ruangan yang dimaksud.

Setibanya di sana, Jimin dan Soobin tampak terbaring lemah di ranjang rumah sakit yang bersebelahan dengan balutan selimut berwarna putih. Keduanya juga dalam keadaan sadar. Soobin juga sudah membuka matanya.

“Soobin hyung, lo kenapa?” tanya Hueningkai yang langsung berjalan menuju ranjang Soobin.

“Ning, kaki lo itu belum pulih, jangan lari-lari seenaknya gitu, ngapa? Ntar kalau lo sakit lagi gimana coba?” kesal Beomgyu lalu menghampiri Soobin dam Hueningkai.

“Gyu, jangan marah-marah, nanti cepet tua,” celetuk Soobin pada Beomgyu.

“Sakit aja masih belagu, lo! Lo mau gue hajar sampai pingsan?” Beomgyu berujar.

“Santai ngapa, Gyu. Bercanda doang, elah. Lagian seorang Choi Beomgyu mana bisa menua sih wajahnya? Orang cakep gitu.” Soobin memandang Beomgyu sembari terkekeh.

“Gausah berdusta lah, hyung. Kalau waktunya tua si Beomgyu juga bakal keriputan,” celetuk Taehyun yang entah bagaimana ceritanya tiba-tiba dirinya sudah berada di tepi ranjang Soobin juga.

“Wah, sejak kapan lo di sini? Lo punya kemampuan menghilangkan diri, ya?” tanya Soobin pada Taehyun.

“Tadi dia jalan, gue lihat, kok. Lo-nya aja tadi yang terlalu fokus natap Beomgyu, sampai-sampai lo nggak lihat dia jalan,” Jimin menyahut pertanyaan Soobin.

“Gue juga lihat, kok. Hyung aja sih yang terlalu fokus natap Beomgyu. Padahal mukanya kalah cakep kalau dibandingin sama gue,” ujar Hueningkai sambil menatap Soobin diiringi kekehannya.

“Cakepan juga gue,” sahut Soobin tak terima.

“Udah-udah, kita semua cakep. Kalau mau banding-bandingin muka, sampai kita semua jenggotan pun nggak bakal ada yang mau saling mengakui kalau si A yang paling cakep,” ucap Hueningkai yang langsung menenangkan situasi kala Seokjin sudah mau membuka mulut untuk membalas ucapan Soobin tadi.

“Ribut mulu kalian tuh sampai kalian semua nggak sadar kalau si Yeonjun udah ada di belakang kalian,” ujar Jimin memberitahu.

“Tau tuh, masa CG versi manusia gini kedatangannya nggak dikasih sambutan sama sekali,” Yeonjun berkata sembari sedikit mengangkat dagunya memamerkan keindahan mukanya.

“CG versi manusia, anjir. Muka lo itu nggak lebih ganteng dari muka gue.” Beomgyu menatap Yeonjun dengan kesal.

“Heh, followers instagram gue lebih banyak daripada followers instagram lo, ya!” cetus Yeonjun.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang