24✓

423 82 79
                                    

“Beomgyu, lo kok bisa sampai begini, sih? Gimana ceritanya?” Jungkook bertanya kepada Beomgyu dengan raut paniknya yang terlihat sangat jelas.

“Hyung, daripada banyak bacot kek wartawan, mending buruan bebasin gue, anjir. Badan gue kepanasan ini lho,” Beomgyu meminta keempat temannya yang ada di sana untuk segera membebaskannya dari lilitan panas itu.

“Ini gimana cara kita buat bebasin Beomgyu sementara kita sendiri juga bakal kepanasan kalau kita megang kawat itu,” ujar Hueningkai.

“AIR WOY, AIR!” sahut Taehyung.

“Bentar, gue beli dulu di toko depan,” ujar Hueningkai kepada kawan-kawannya. Setelah itu, ia pun berlari secepat yang ia bisa untuk membeli air

“Gyu, sabar dulu, ya! Gue mohon lo harus bisa bertahan! Beomgyy kuat, oke? Please tahan dulu sampai beberapa saat, ya," Jungkook berucap  dengan wajah yang tampak begitu khawatir.

Sebenernya, dalam otak Jungkook, namja itu sedang memikirkan sesuatu. Sebagai seorang lelaki yang punya naluri untuk terus menjadi pahlawan, Jungkook merasa gagal dan  merasa telah menjadi penyebab atas semua yang sudah terjadi karena dirinya tak mampu melindungi semuanyanya.

“Tapi badan gue makin kepanasan, woylah. Liat noh tangan gue udah mulai kena efeknya.” Beomgyu menatap kawan-kawannya dengan raut yang tampak begitu menahan sakit.

“Aduh, Gyu. Sabar dulu, ya,! Bentar lagi pasti Hueningkai dateng," ujar Jungkook  kepada Beomgyu sekaligus meminta Beomgyu untuk sedikit bersabar.

Dan benar saja apa dugaan mereka, tak lama setelah itu Hueningkai pun datang dengan beberapa gelas airnya.”

“Hyung, gue dapat airnya!” ujar  Hueningkai sambil menunjukkan air itu kepada teman-temannya yang berada di sana.

“Buruan siram ke kawat yang ngeliliti badannya!” Taehyung berkata dengan tidak santai kepada teman-temannya saking paniknya.

Mendengar itu, Hueningkai pun langsung membuka tutup botol tersebut dan menuangkannya langsung secara merata di seluruh tubuh Beomgyu yang terikat.

“Masih panas nggak, Gyu?” Hueningkai bertanya kepada Beomgyu, masih dengan pandangan paniknya.

“Enggak, sekarang buruan lepasin gue, woy! Ini badan gue yang terkena kawat panas sakit banget, anjir," ujar Beomgyu ngegas.

“Sabar atuh, hyung," sahut Hueningkai.

Setelah Hueningkai berkata seperti itu, keempat namja itu pun langsung berusaha untuk melepaskan lilitan kawat itu dari tubuh Beomgyu. Hal itu cukup susah untuk dilakukan mengingat kawat yang melilit masih sedikit panas, ditambah lagi benda tersebut tidak mudah untuk diputuskan.

“Susah banget ya ngelepasinnya?” tanya Beomgyu.

“Iya, pasti itu mah. Udah, lo mending diam aja. Jangan kebanyakan ngomong, ntar malah nambah beban pikiran," sahut Hueningkai yang masih fokus mengotak-atik kawat tersebut.

Mendengar ucapan Hueningkai, Beomgyu pun langsung mengunci mulutnya supaya keempat temannya itu tidak merasa bising karena suara berisiknya. Sementara itu, empat namja tersebut masih sibuk dan bingung sendiri harus berbuat apa.

“Kalian butuh tang nggak, sih? Kayaknya harus pakai tang deh untuk mutusin kawat ini,” Beomgyu berkata untuk memberikan alternatif lain kepada empat temannya.

“Mau cari tang di mana?” tanya Hueningkai balik kepada Beomgyu.

“Gimana kalau kita cari ujung kawatnya aja? Nanti kan bisa tuh kita lepasin Beomgyu dengan cara ngelepasin kawat itu sesuai arah putarnya,” Taehyung berkata untuk memberikan cara yang menurutnya akan lebih mudah.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now