22✓

433 82 32
                                    

Hari ini, Jimin sudah merasa sangat baik. Kondisinya yang bagus ini membuat dirinya sudah bisa masuk kuliah lagi.

Hari ini adalah hari Selasa, setelah Jimin sudah selesai dengan kelas pertamanya, dia pun keluar kelas untuk sekedar mencari teman seapartemennya untuk setidaknya diajak mengobrol.

Walaupun Jimin termasuk mahasiswa yang pandai bergaul dan memiliki cukup banyak kenalan dan teman, tapi baginya teman seapartemen adalah yang terbaik. Dia bisa lebih leluasa jika berbincang dengan teman seapartemen. Oleh karena itu, ia merasa sangat nyaman dengan mereka.

Baru saja Jimin melangkahkan kakinya keluar dari kelas, matanya sudah mampu menangkap sosok Seokjin, Yoongi, Hoseok, dan Namjoon yang sedang jalan beriringan tengah berjalan mendekat. Melihat itu, Jimin pun langsung berjalan pula menghampiri mereka.

"Hai, gaes. Ngapain kalian ke sini?" tanya Jimin kepada teman-temannya sembari ikut bergabung dengan mereka.

"Cuma lewat doang, emang nggak boleh?" Yoongi menatap sewot terhadap Jimin.

"Lo itu nggak usah kebanyakan bohong deh, Yoon. Orang niat kita pergi ke sini itu jelas banget, kok," sahut Seokjin sembari menatap Yoongi dengan tatapan yang cenderung dingin.

"Kita ke sini karena emang mau nyusulin lo, Jim. Setelah kejadian yang menimpa Taehyun kemarin, kita semua berusaha buat terus bareng untuk mencegah hal-hal yang buruk terjadi. Setidaknya kalau kita bersama, akan sangat kecil kemungkinan untuk diculik atau disakiti oleh orang lain," ujar Namjoon.

"Nggak cuma orang ya, Joon. Kemarin malam pipi sama mata Yeonjun disayat setan," Hoseok memambahkan perkataan Namjoon.

"Eh iya, bener juga lo. Itu semalam ceritanya gimana sih kok si Yeonjun bisa sampai begitu?" tanya Seokjin dengan sebelah alisnya yang terangkat.

"Katanya sih semalam si Jungkook sama Yeonjun dikejar-kejar setan," balas Yoongi seadanya sembari menatap Seokjin.

"Iya, jadi semalam tuh si Jungkook sama Yeonjun ke kampus buat nyari Taehyun. Pas udah sampai sini, mereka tuh dikejar-kejar setan sampai akhirnya mereka memilih untuk sembunyi ke dalam salah satu kelas. Eh, malah ketemu lagi sama hantu yang bawa pisau, alhasil Yeonjun yang disampingnya pun disayat sama tuh hantu pas bagian pipinya." Hoseok memandangi teman-temannya dengan raut muka yang serius.

"Kok ngilu sih, anjir." Namjoon balik menatap serius muka Hoseok.

"Gaes, keknya itu anak-anak yang lain deh, samperin yuk," ujar Jimin kepada teman-temannya kala dirinya melihat segerombolan mahasiswa yang mukanya sudah tak asing lagi.

Keempat namja itu langsung melihat ke arah yang Jimin maksud. Dan benar, di sana ada Taehyung, Jungkook, Yeonjun, dan Beomgyu yang sedang berjalan bersama. Tahu mereka adalah teman seapartemennya, kelima namja itu pun langsung berlari menghampirinya.

"Eh, halo hyung semuanya," sapa Yeonjun kepada lima namja yang baru saja tiba di depannya.

"Hai, hyung. Ini kita udah lengkap belum?" tanya Jungkook sembari menghitung jumlah mereka.

"Selain Taehyun, semuanya berangkat ngampus, nggak?" Yeonjun memandang kawan-kawannya dengan pandangan tanyanya.

"Entahlah, gue tadi berangkatnya pagi banget, jadi gue nggak tahu siapa aja yang ngampus hari ini," balas Jimin seadanya.

"Ini kita cuma bersembilan, tiga orang nggak ada di sini. Sapa aja?" Jungkook mengangkat sebelah alisnya pertanda ia bertanya.

"Yang pasti sih si Taehyun," jawab Beomgyu pada Jungkook dengan ucapan yang sama sekali tidak diperlukan.

"Hueningkai nggak ada! Iya, kan? Di sini nggak ada Hueningkai," Jimin menambahkan.

"Iya, bener. Hueningkai nggak ada," Beomgyu menimpali ucapan Jimin.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora