19✓

493 85 36
                                    

Yoongi dan Hueningkai tertidur bersama dengan begitu pulasnya di kamar Hueningkai setelah keduanya sempat berbincang-bincang tadi.

Mulanya, mereka tidur saling membelakangi. Tapi kini keduanya tampak begitu damai dengan tangan yang sama-sama menyentuh guling yang berada tepat di tengah-tengah mereka.

Dalam keadaan seperti itu, tentu saja semuanya khawatir dengan keadaan Hueningkai. Beruntungnya, Yoongi terbangun lebih dulu sebelum Hueningkai membuka mata. Melihat posisinya yang tak baik untuk Hueningkai, ditambah lagi dengan tangan yang saling terpaut cukup erat, Yoongi langsung membelalakkan matanya dengan sempurna ketika terbangun.

Objek utama yang Yoongi lihat ketika baru membuka mata adalah wajah damai Hueningkai.

“Bisa-bisanya gue ketiduran di sini sampai jam 3,” gumam Yoongi.

Setelah itu, namja berkulit putih mendekati pucat itu pun langsung pulang ke apartemennya.

Di luar kamar, Yoongi dapat melihat Taehyung sedang tertidur di sofa dekat dengan ranjang Jimin. Jimin juga tertidur di ranjangnya. Dan hanya  tersisa Soobin, Beomgyu, dan Taehyun yang sedang menatap satu laptop dengan seksama. Sepertinya mereka sedang menonton film. Sedangkan untuk Yeonjun, namja itu sama sekali tak terlihat.

Yoongi menghela nafas. Setelah itu, dia pun pamit untuk kembali ke apartemennya setelah meminta ijin ke Soobin dan yang lain.

Tak lama setelah kepergian Yoongi, pintu kamar Hueningkai terbuka dengan wujud Hueningkai sebagai makhluk yang membukanya. Beberapa detik setelah itu, Taehyung juga terbangun dari tidurnya.

Dua anak itu bangun di waktu yang hampir bersamaan.

“Hyung tadi tidur di sofa?” tanya Hueningkai kepada Taehyung masih dengan suara khas bangun tidurnya.

“Iya,” Taehyung menyahut.

“Yoongi hyung ke mana, ya? Kok di kamar udah nggak ada?” Hueningkai bertanya sembari berjalan mendekati gerombolan anak yang sedang menonton film di laptop dan duduk di sana.

“Cie, nyariin Yoongi hyung,” celetuk Beomgyu diiringi kekehan ringannya.

“Apaan sih, hyung? Orang gue cuma tanya doang. Lagian tadi kan kita tidur bareng. Eh, pas gue bangun dia udah nggak ada. Kan gue jadi bingung dengan keberadaannya, itu hal wajar dong,” Hueningkai menegaskan ucapannya terhadap Beomgyu.

“Iya, wajar kok, Ning.” Beomgyu balik menatap Hueningkai sembari tersenyum menjengkelkan.

“Beom, apaan, sih? Nggak usah aneh-aneh ya sama Hueningkai.” Soobin membela Hueningkai, mau bagaimanapun, Soobin tahu kalau Hueningkai memiliki kelainan itu. Akan sangat menyebalkan jika Soobin hanya dia dan membiarkannya.

“Yoongi hyung udah pulang, Ning. Baru aja dia pamit ke kita. Waktu bangun kalian bener-bener cuma selisih beberapa detik doang,” sahut Taehyun yang matanya masih fokus dengan layar laptop di depannya.

“Gaes, anak Bangtan yang lain masih belum kembali, ya?” Taehyung bertanya.

“Kurang tahu sih, hyung. Tapi sejak hyung pergi tidur tadi, nggak ada suara Seokjin hyung, Hoseok hyung, Namjoon hyung, dan Jungkook hyung sama sekali. Kami bener-bener nggak denger apa pun kecuali suara dari film ini. Intinya, entah mereka yang emang belum pulang atau kami yang nggak denger suara mereka,” papar Taehyun serinci mungkin.

Tak lama setelah itu, pintu apartemen terbuka. Tampaklah Jungkook di sana dengan setelan hitamnya.

“Kook, kalian baru pulang?” tanya Taehyung yang kini tampak mengangkat sebelah alisnya.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now