31✓

342 76 51
                                    

“Beomgyu!” seru Hueningkai sembari memukul pundak Beomgyu yang saat ini orangnya tengah tertidur di salah satu meja kantin.

Beomgyu yang mendapat tepukan itu lantas terbangun karena terganggu. Kala ia mengangkat muka, ia terkejut saat menyadari bahwa ada banyak nasi yang menempel di mukanya.

Ah, ternyata Beomgyu tertidur di atas meja, kedua tangannya terlipat dengan nasi goreng yang ia letakkan di tengah lipatan tangannya dan menjadikan itu sebagai bantal.

Beomgyu jadi teringat kejadian beberapa waktu yang lalu, tapi kini dirinya sudah berada di salah satu meja 'normal' di kantin.

Menyadari mukanya penuh dengan nasi dan berminyak, Beomgyu langsung bangkit dan pergi ke wastafel untuk mencuci mukanya.

Melihat itu, Hueningkai mengernyit bingung. Bagaimana mungkin seseorang tidur dan menjadikan makanannya sebagai bantal? Apa mungkin saking tidak bisa menahan kantuk, Beomgyu langsung tidur begitu saja?

Entahlah, Hueningkai memilih untuk diam aja sembari menunggu Beomgyu kembali.

Sementara itu, yang ditunggu masih terus membasuh mukanya sembari berusaha mencerna apa yang sebenarnya sudah terjadi. Tadi dia dibawa oleh Yoongi dan Hueningkai ke suatu tempat, tapi keduanya harus terpisah. Lalu, di mana Taehyung?

Beomgyu segera menyelesaikan urusannya dan memilih untuk segera kembali menemui Hueningkai.

“Taehyung hyung di mana?” Beomgyu bertanya.

Hueningkai lagi-lagi dibuat semakin bingung. Ia ke sini memang untuk mengajak Beomgyu menemui Taehyung yang sedang tak sadarkan diri di perpustakaan.

‘Bagaimana dia bisa tahu?’ batinnya.

Memilih untuk diam karena khawatir dengan kondisi Taehyung, Heuningkai memilih untuk tidak peduli dan langsung mengajak Beomgyu ke perpustakaan.

Setelah itu, keduanya pun langsung beranjak dari sana dan berlari menuju perpustakaan. Jarak kantin ke perpustakaan memang cukup jauh, tapi karena mereka berdua berlari, kurang dari 10 menit mereka sudah tiba di sana.

“Taehyung hyung! Udah sadar?” tanya Hueningkai kepada Taehyung yang kini sedang duduk di depan Soobin.

“Iya.” Taehyung mengangguk.

“Hyung, bagaimana sih ceritanya kok lo bisa sampai berada di ruangan itu?” Soobin bertanya dengan suara tenangnya.

“Gue lupa,” balas Taehyung dengan tatapan sendunya.

“Apakah hyung sama sekali tidak mengingat sesuatu?” tanya Soobin lagi, berusaha membuat Taehyung untuk mengingat sesuatu.

“Nggak, Bin. Gue sama sekali nggak ingat apa pun,” tegas Taehyung.

“Bahkan alasan kenapa hyung pergi ke perpustakaan? Apakah hyung melupakan semuanya? Hyung nggak amnesia, kan?” Soobin menatap Taehyung serius.

“Gue nggak amnesia, gue cuma lupa kejadian beberapa waktu yang lalu aja,” balas Taehyung yang balik memandang Soobin dengan raut yang masih terlihat berpikir.

“Hyung, badan lo ada yang sakit, nggak?” tanya Soobin.

“Nggak, Bin. Tenang aja, gue nggak kenapa-napa, kok,” jawab Taehyung.

“Serius?” tanya Soobin lagi memastikan ucapan Taehyung.

“Iya, Bin. Gue baik-baik aja, kok,” Taehyung berujar.

“Tapi keknya hyung bohong, deh. Gue yakin hyung sebenarnya kenapa-napa, Ayo ke UKS, hyung!” bujuk Soobin.

“Nggak mau, Bin. Gue nggak kenapa-napa, kok. Serius,” Taehyung menatap Soobin sembari memasang wajahnya yang seakan berkata bahwa di baik-baik saja.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now