35✓

358 72 109
                                    

Jungkook duduk di tepi ranjang tidurnya, mengamati wajah Taehyung yang sedang terbaring lemah di kasurnya. Jungkook tersenyum tipis, menatap miris namja di sampingnya tersebut kala ia mengingat kejadian demi kejadian yang Taehyung alami akhir-akhir begitu berat, sepertinya.

“Ah!” keluh Taehyung secara tiba-tiba kala dirinya kembali terbangun dari pingsannya yang sudah tiga kali selama sehari ini.

“Akhirnya lo sadar juga. Oiya Taehyung, gue mau tanya deh sama lo, sebenarnya lo ini kenapa, sih? Kok lo sering banget pingsan? Lagi sakit, ya?” tanya Jungkook lembut kepada Taehyung.

“Gue juga nggak tahu, Kook. Sumpah, capek banget rasanya. Tiap saat pingsan terus, bangun-bangun badan lemes dan tenaga langsug habis. Nggak kuat gue begini terus, apa ini pertanda kalau gue bentar lagi bakal mati, ya?”  Taehyung menatap Jungkook, meminta pendapat namja itu tentang ucapannya tadi.

“Taehyung, jangan ngomong kayak gitu! Apa lo pikir perkataan lo tadi itu baik? Jangan mikir yang macem-macem, mungkin aja sekarang ini lo lagi sakit, makanya sering pingsan. Udah sana istirahat!” omel Jungkook.

“Kook,” Taehyung berkata dengan tatapan sendunya.

“Apa, Tae?” balas Jungkook dengan senyum lembutnya.

“Kalau selama ini gue ada salah sama lo, gue minta maaf, ya,” ujar Taehyung sambil menyunggingkan kedua ujung bibirnya, membalas senyuman lembut yang Jungkook berikan.

“Lo ini sebenernya kenapa sih, Tae? Kenapa tiba-tiba minta maaf? Kita ini sudah berteman cukup lama, tentu saja gue akan selalu memaafkan kesalahan lo, walaupun sepertinya lo nggak pernah berbuat salah ke gue. Tolong jangan kayak gini, Tae. Kenapa kesannya kayak lo mau ninggalin gue, sih? Taehyung, lo nggak boleh ke mana-mana. Lo harus selalu bareng gue.” Jungkook menatap Taehyung dan mengomeli namja yang telah berbicara seperti itu.

“Gue juga maunya gitu sih, Kook. Tapi sepertinya hidup gue nggak akan bertahan lebih lama lagi. Gue rasa dalam waktu dekat ini gue bakal pergi dari sisi lo untuk selamanya,” tutur Taehyung yang memandang Jungkook dengan lembut.

“Nggak, Taehyung! Gue janji gue akan selalu melindungi lo, lo nggak bakal kenapa-napa. Taehyung, gue mohon berjanjilah ke gue kalau lo nggak bakal ninggalin gue. Berjanjilah, Taehyung! Cepat berjanjilah ke gue sekarang!" ujar Jungkook sambil memeluk namja yang kini tertidur di kasurnya.

“Kook, jangan gitu. Semua orang yang ada di hidup lo pasti akan pergi seiring berjalannya waktu. Nggak ada orang yang akan selamanya bersama lo, walaupun toh itu istri lo nanti. Semuanya pasti akan pergi, Kook, dan lo harus bisa menerima dengan ikhlas kepergiannya suatu saat nanti, termasuk kepergian gue,” ujar Taehyung menasihati Jungkook untuk tidak terlalu sedih jika suatu saat ia harus pergi.

Selepas itu, Taehyung juga meminta Jungkook untuk melepaskan pelukannya. Memilih untuk menurut, Jungkook pun akhirnya melepaskan rengkuhannya terhadap Taehyung.

“Iya, gue tahu semua yang ada dalam hidup gue akan pergi suatu saat nanti. Tapi maksud gue tuh gini lho, Tae. Bukannya terlalu cepat jika lo akan pergi jauh dalam waktu dekat ini? Kita baru berteman selama setahun lebih dikit, bukankah itu waktu yang terlalu singkat untuk kita berdua menjalin persahabatan?” Jungkook menatap Taehyung sendu.

“Bener, lo emang bener. Gue juga ngerasa kalau hubungan kita sangatlah singkat jika sebentar lagi gue akan pergi. Tapi tidak ada yang bisa merubah takdir, Kook. Setelah gue terbangun dari pingsan untuk yang pertama kalinya, gue udah ngerasa kalau hidup gue nggak akan lama. Entah dapat pikiran dari mana, tapi perasaan gue sudah mengatakan hal itu. Jadi ya, gue cuma mau meminta maaf ke lo sebelum hal buruk itu terjadi,” ujar Taehyung.

“Tolong ya, Tae. Itu cuma perasaan lo doang. Gue mohon sekali lagi jangan ngomong yang aneh-aneh tentang hidup lo!” ujar Jungkook menegaskan.

“Tapi, Kook. Semua i—”

Bad Past | BTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now