Bad Past | Kim Namjoon

321 61 144
                                    

“Pak, Bu, kami berdua pergi dulu!” pamit Namjoon dan Hoseok kepada kedua orang tua Namjoon.

“Iya, belajar yang rajin, ya! Semoga kalian berdua sukses!” ujar sang ibu.

Namjoon dan Hoseok mengangguk sembari mengaminkan ucapan ibunya. Meski wanita paruh baya itu bukanlah ibu kandung Hoseok, namja manis itu selalu menghormatinya layaknya orang tua kandung. Justru Hoseok merasa sangat bersyukur karena ia ditemukan oleh kedua orang baik yang mau mengasuhnya. Walaupun di awal Hoseok merasa sulit menjalani hidup dengan ekonomi rendah karena sebelumnya ia tinggal di rumah mewah, tetapi dia tidak pernah mengeluh. Dia tetap bersyukur, bahkan sangat bersyukur karena masih ada yang menyayanginya.

Hati Hoseok memang setulus itu.

“Semoga hari ini semuanya berjalan dengan baik,” harap Namjoon sembari tersenyum tipis.

Hoseok menatap Namjoon sekilas diikuti dengan datangnya senyum penuh harapannya.

“Semuanya pasti akan berjalan dengan baik, Joon. Percayai hal itu,”

Keduanya sama-sama tersenyum tipis berharap hal itu akan terjadi.

Terus berjalan menyusuri jalanan pagi yang menyejukkan, tak terasa keduanya kini sudah tiba di sekolahan. Namjoon dan Hoseok sekolah di tempat yang sama dan kelas yang sama pula.

Keduanya memasuki kelas dengan tenang walaupun kedatangan keduanya disambut dengan tatapan maut dari teman-teman sekelasnya.

Di sekolah ini, tempat duduk hanya disediakan per siswa. Jadi semuanya duduk sendiri-sendiri.

Tak lama setelah kedatangan Namjoon dan Hoseok seorang guru yang mengajar pelajaran pertama datang. Kelas yang begitu dingin bagi Namjoon dan Hoseok itu akan melakukan pembelajaran.

💔💔💔

BRAK!

“HEH, MISKIN! KERJAIN PR GUE!”

Namjoon terperanjat kaget kala sekumpulan namja menghampiri mejanya dan melemparkan buku tugas ke arah mukanya.

Selalu saja seperti ini, hampir setiap hari Namjoon harus mengerjakan tugas-tugas dari teman sekelasnya yang tidak mengerti menghargai.

Namjoon tak bisa berbuat banyak, ia juga tidak ada niatan untuk membantah perintah teman sekelasnya itu. Ia harus selalu menjaga sikapnya selama di sekolah.

Namjoon tak mau kehilangan beasiswa.....

“Iya,” Namjoon membalas dengan begitu lirih sembari menunduk.

“Inget, tulisannya dibedain! Biar guru nggak curiga!” ketusnya lagi kepada Namjoon.

“Iya,” dirinya menyahut lagi.

“Oiya, nih sekalian kerjain punya gue!” sahut yang lain sembari melempar buku tugasnya itu kepada Namjoon.

Setelah itu, sekumpulan namja yang terdiri dari lima orang itu pergi meninggalkan kelas. Sedangkan Namjoon, ia kini tampak megambil dan memunguti buku yang terlempar ke arahnya. Ada lima buku di sana, dan Namjoon harus mengerjakan semuanya.

Menghela nafas lelah, namja berdimple dua itu menyandarkan punggung lelahnya di punggung kursi.

Dunia memang tidak adil kepada kaum dengan ekonomi bawah.

Kalau tidak percaya, lihat saja Namjoon. Rumahnya ada di kolong jembatan, sangat tidak layak huni, tapi pemerintah malah sibuk membangun gedung-gedung tinggi tanpa setidaknya memberikan rumah yang layak untuk ditempati.

Tapi mau bagaimana pun Namjoon tidak bisa berbuat banyak, dia hanyalah rakyat yang harus menuruti apa kata pemerintah.

“Joon!” seseorang memanggil sembari duduk di sampingnya.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now