21✓

437 90 38
                                    

“Ini sebenernya Taehyun ngilang ke mana, sih? Masa sampai sekarang belum pulang juga,” ujar Beomgyu dengan perasaan yang teramat panik.

Hari telah berganti malam, jarum pendek jam sudah menunjuk ke angka 9, tapi oknum bernama Kang Taehyun belum juga pulang sampai detik ini.

“Gyu, ayo kita cari Taehyun bareng-bareng! Eh, tapi gue belum terlalu hapal daerah-daerah sini,” tutur Hueningkai dengan sorot mata yang tak kalah khawatirnya.

“Gue juga, sih. Em, kita minta tolong Bangtan hyung aja gimana?” tanya Beomgyu.

“Gue takut nyusahin mereka.”

“Sama, sih. Tapi bodoamat lah, demi Taehyun juga.”

Setelah berkata demikian, Beomgyu langsung berjalan keluar dari apartemen menuju apartemen Bangtan. Melihat itu, tiga namja yang lain pun ikut berjalan menemani Beomgyu.

Ketika Yeonjun, Soobin, Beomgyu, dan Hueningkai sudah berada di depan pintu apartemen tujuan mereka, Beomgyu pun langsung membunyikan bel yang ada.

Tak perlu membutuhkan waktu lama karena di waktu yang kurang dari 1 menit, pintu apartemen itu sudah terbuka dan menampilkan wujud Hoseok dan Jungkook dengan pakaian santai masing-masing.

“Loh, gaes? Kenapa ke sini malam-malam?” tanya Hoseok kepada empat namja yang ada di hadapannya.

“Hyung, Taehyun ada di sini, nggak?” tanya Beomgyu.

Bukannya menjawab, Hoseok dan Jungkook malah mengernyit bingung dengan pertanyaan Beomgyu. Pasalnya, Taehyun memang sama sekali tidak ada di apartemen mereka.

“Taehyun nggak ada di apartemen kami,” jelas Yeonjun pada Hoseok dan Jungkook supaya dua namja itu tidak terus menerus memasang muka bingungnya.

“Loh, kok bisa, sih?” heran Jungkook.

“Nah, itu. Gue juga bingung. Terakhir kali kami lihat dia tuh ya pas sarapan pagi tadi, setelah itu kami nggak lihat dia lagi sampai sekarang,” terang Yeonjun.

“Dia sama sekali nggak ngasih kabar apa-apa ke kalian? Kali aja dia nugas di rumah temennya sampai nginep,” tutur Jungkook berusaha untuk berpikir positif.

“Nggak, hyung. Dia sama sekali nggak ngasih kabar apa pun ke kami. Kami telepon juga ternyata dia nggak bawa ponsel. Anak itu emang jarang banget keluar bawa ponsel, kan jadi ngeselin. Terus ini gimana ya, hyung? Kami mau cari dia sendiri tapi kami masih rada bingung sama wilayah sini, gue takut nggak tahu jalan pulang,” ujar Yeonjun kepada dua hyung yang ada di hadapannya dengan raut khawatirnya.

“Jun, karena lo adalah yang tertua diantara temen-temen lo, maka lo yang bakal gue ajak keliling Seoul buat nyariin si Taehyun. Yang lain nggak usah ikut karena sekarang udah cukup malam, biar gue sama Yeonjun aja yang cari. Oiya Hoseok hyung, bilangin ke anak-anak yang lain kalau gue sama Yeonjun lagi keluar cari Taehyun. Bilang juga ke mereka kalau mereka nggak usah nyusulin kita berdua. Yaudah, kita pergi dulu ya, hyung!” tutur Jungkook sembari merapatkan jaketnya dan beranjak pergi meninggalkan apartemen.

Selepas kepergian Jungkook dan Yeonjun, tiga anak mahasiswa baru itu langsung kembali ke apartemennya. Begitu pula dengan Hoseok, namja dengan senyum yang membahagiakan itu langsung masuk ke apartemennya dan memberitahukan apa yang Jungkook katakan tadi kepada teman-temannya yang lain.

Kelima teman Jungkook yang lain tampak khawatir mendengar ucapan Hoseok barusan dan hendak berbondong-bondong menyusul Jungkook. Tapi, dengan kelembutan yang ia punya, Hoseok meyakinkan yang lain bahwa Jungkook akan baik-baik saja dan akan kembali membawa Taehyun.

“Hyung, kita mau cari dia ke mana?” Yeonjun bertanya.

“Ke kampus dulu,” balas Jungkook.

Bad Past | BTS (COMPLETED)Where stories live. Discover now