13✓

480 85 57
                                    

Setelah kejadian semalam, mau tak mau Taehyung ikut dirawat di rumah sakit yang sama. Tangan Taehyung harus diperban total dari bahu sampai jari seusai dibersihkan dan diobati.

Pagi ini, Soobin masih tertidur. Sejak semalam, dia terus tertidur tanpa gangguan apa-apa bahkan untuk sorot cahaya matahari sekali pun. Namja dengan pipi gembulnya itu tampak sangat pulas sehingga lima hyungnya tidak tega untuk membangunkannya.

“Si Soobin betah banget tidur, dah.” Jungkook menatap Soobin dengan tatapannya yang tampak serius dalam memandanginya.

“Mungkin dia lelah, Kook. Udah, jangan diganggu,” ujar Jimin.

“Siapa juga yang mau ganggu dia tidur,” sahut Jungkook cepat.

“Oiya, Kook. Yoongi hyung sama Hoseok hyung di mana? Kok nggak ada di sini? Apa mereka udah pulang ke apartemen?” tanya Jimin sembari memandangi sekitar untuk mencari-cari dua hyungnya itu.

“Mereka berdua lagi di kantin buat beli sarapan, Jim,” balas Jungkook memberitahu.

“Halo, gaes,” sapa Taehyung dari pintu masuk ruangan Jimin.

Melihat keadaan Taehyung, Jimin yang baru mengetahuinya pun langsung tersentak kaget. Bagaimana mungkin seseorang bisa diperban total dari bahu sampai ujung jari?

Jimin menatap Taehyung nanar dengan tatapan khawatirnya, Jimin sendiri juga tidak mengerti dengan apa yang terjadi pada Taehyung sebenernya.

“Taehyung kok bisa kayak gitu sih, Kook? Gimana ceritanya kok si Taehyung bisa sampai seperti itu?” tanya Jimin.

“Panjang ceritanya." Jungkook menatap Jimin dengan sayu.

“Ceritain aja, gue bakal dengerin baik-baik,” Jimin masih memaksa.

“Jim, lebih baik lo tidur aja untuk saat ini supaya kondisi lo bisa segera membaik dan lo bisa segera dibawa balik ke apartemen,” tutur Jungkook lembut kepada Jimin.

“Enggak enggak, kalian nggak bisa ngelak. Justru kalau kalian suruh gue istirahat sekarang, gue malah nggak bisa istirahat dengan baik. Jadi, tolong ceritain aja semuanya dengan jelas supaya gue nggak penasaran dengan apa yang sebenernya terjadi.” Jimin menatap Taehyung dan Jungkook bergantian sembari memohon supaya salah satu atau dua-duanya mau berbagi cerita buruk itu kepadanya

“Enggak bisa, Jim. Guㅡ”

“Kayaknya nggak papa deh kita ceritain masalah ini ke dia, Kook. Dia itu teman kita juga, dia berhak untuk tahu atas apa yang terjadi pada kita sebagai temannya. Jadi, gue rasa nggak masalah jika kita menceritakan kejadian semalam kepadanya,” ujar Taehyung.

“Tapi, Taehyung. Kondisi Jimin masih sangat buruk. Gue takut kalau nanti dia bakal shock dan hal itu malah memperburuk keadaannya,” ucap Jungkook pada Taehyung.

“Tapi kasihan kalau kita tetap menyembunyikan hal ini pada Jimin yang ingin tahu kenyataannya. Gue takut dia malah kecewa sama kita jika kita mencegahnya untuk mengetahui kejadian yang sebenernya,” tutur Taehyung lembut kepada Jungkook.

“Nggak, Taehyung! Jangan! Lebih baik kita mengecewakannya daripada membuat kondisinya semakin buruk,” tutur Jungkook barusaha kalem dj hadapan Taehyung.

“Tapi, Kook. Kaㅡ”

“Taehyung, mengertilah. Hal ini juga demi kebaikannya,” cetus Jungkook masih terus menahan Taehyung supaya dia tidak menceritakan kejadian yang menimpanya semalam.

“Tapi dia nggak mau istirahat kalau kita nggak cerita sama dia, karena itu kita harus menceritakannya dengan sejelas mungkin supaya dia mau istirahat dengan baik dan bisa segera pulang ke apartemen,” balas Taehyung tegas kepada Jungkook.

Bad Past | BTS (COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن