Bagian 19

163 22 0
                                    

-

Senja tengah menyiapkan sarapan untuknya dan adiknya. Ia bangun lebih pagi agar bisa mengurus keperluan adiknya.

"Kak gue pinjem tas lo ya!" ucap Mentari dari kamar Senja.

"Awas kalo terjadi sesuatu sama tas gue. Lo harus tanggung jawab!" jawab Senja.

"Iya-iya! Sama adik sendiri aja pelit amat!" ucap Mentari lalu ia membawa tasnya dan menaruhnya di sofa.

"Buruan sarapan," ucap Senja menyiapkan sarapan di meja makan.

"Nanti malam gue nginep di sini lagi ya," ucap Mentari sambil memasukkan rotinya ke dalam mulut.

"Iya. Tapi ambil dulu buku lo di rumah. Nanti malam gue mau belajar sama Azka."

"Kalo gitu suruh aja kakak ganteng ajak Zahra kesini biar gue ada teman kak," ucap Mentari memberi usul.

"Lo aja sana yang nyuruh!" ucap Senja membuat Mentari cemberut kesal.

Mereka berdua pun keluar dari apartemennya setelah menyelesaikan sarapan mereka. Pintu apartemen Azka tertutup dan tidak ada tanda-tanda kalau Azka masih di dalam.

"Kakak ganteng pasti udah berangkat duluan," ucap Mentari.

"Yaudah yuk," ucap Senja lalu mereka pun turun dan siap untuk berangkat.

---

"SENJA!" panggil seseorang di depan apartemen Senja.

"Itu bukannya kak Galang?" ucap Mentari.

"Yuk langsung masuk aja. Kita antar Mentari dulu baru ke sekolah," ucap Galang langsung mengajak mereka berangkat bersama.

"Kenapa lo bisa di sini?" tanya Senja menatap Galang tidak suka.

"Papa lo ngehubungin gue nyuruh jemput kalian," ucap Galang. Mau tak mau pun Senja dan Mentari masuk ke dalam mobil Galang. Galang pun melajukan mobilnya menuju sekolah Mentari.

"Makasi Kak," ucap Mentari ketika mereka sampai dan langsung berpamitan.

"Nanti gue jemput," ucap Senja.

"Iya," jawab Mentari lalu ia pun turun dari mobil Galang.

Mobil Galang melaju meninggalkan sekolah Mentari dan menuju ke sekolahnya.

"Makin lama gue makin gak suka sama rencana orang tua lo dan papa gue," ucap Senja.

"Gue ngerti..."

"Kalo ngerti harusnya lo tolak dong dari awal!" ucap Senja dengan nada kesalnya.

SRETTT....

Galang menghentikan mobilnya di pinggir jalan membuat Senja kaget. "Lo...mau...ngapain?!"

"Gue juga sebenarnya gak mau nerima perjodohan ini Ja! Gue juga gak enak sama lo! Tapi gue bisa apa?! Cuma gue yang bisa diandalin sama bokap nyokap gue! Gue Cuma gak mau nyakitin perasaan mereka!" ucap Galang tiba-tiba membuat Senja bingung dan kaget. Galang langsung menghela napasnya lelah.

"Gue tau lo gak suka sama gue. Tapi gue masih berharap lo bisa suka sama gue setelah perjodohan ini. Sekarang gue sadar, mau seberapa keras pun gue berusaha, lo gak bakal pernah suka sama gue. Yang ada lo malah makin benci sama gue,"

"Galang..."

"Kita langsung ke sekolah aja. Udah mau telat," ucap Galang lalu melajukan mobilnya menuju sekolahnya.

Senja hanya terdiam tak bisa berkata-kata. Ada sedikit perasaan bersalah kepada Galang namun ia tidak bisa memaksakan perasaannya dengan mudah.

Setelah sampai di sekolah, Galang tak mengatakan apapun dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Senja di parkiran.

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now