Bagian 15

184 23 0
                                    

-

     Senja lalu segera naik lift dan pulang ke apartemennya. Saat membuka pintu apartemennya, Tante Rika dan Adiknya, Mentari tengah duduk di sofa ruang tamu.

“Mentari?”

“Kak! Apartemen lo bagus banget! Gue boleh tinggal di sini gak?” tanya Mentari kepada Senja yang baru saja datang.

“GAK! Lo mending di rumah aja sama Mama sama Papa!” ucap Senja menyentil kening Mentari. Ia lalu menatap Tante Rikanya.

“Tante udah selesai melakukan perjalanan bisnis tante?” ucap Senja menggoda Rika.

“Tau gak kak?! Tante Rika mau nikah!” seru Mentari membuat Senja melototkan matanya.

“Seriusan?! Kapan?! Kenapa Tante gak bilang sama Senja?!”

“Minggu depan. Rencananya Tante mau bilang sama kamu tapi udah keduluan Mentari,” ucap Tante Rika terkekeh.

“Berarti Senja gak bisa tinggal di apartemen ini lagi dong?! Kan Tante sama suami Tante nanti tinggal disini,” ucap Senja.

“Apartemennya buat kamu aja. Habis nikah nanti, Tante rencananya mau tinggal di luar soalnya calon Suami tante punya bisnis di luar negeri,” ucap Tante Rika.

“Emang kakak gak mau tinggal di rumah aja? Gak kangen sama Mama Papa?” tanya Mentari membuat Senja terdiam.

“Mentari, mending sekarang kamu anterin Tante liat-liat baju yuk? Kakak kamu pasti capek habis sekolah,” ucap Tante Rika mengerti tatapan Senja.

“Yaudah ayuk Tante! Sekalian Mentari mau beli baju baru juga hehe,” ucap Mentari bersemangat. Tante Rika dan Mentari pun bersiap untuk pergi.

“Kamu baik-baik di sini. Kalau ada apa-apa hubungi Tante aja,” ucap Tante Rika menepuk pundak Senja. Senja pun menganggukkan kepalanya.

“Kalo gitu Tante sama Mentari pergi dulu ya,”

“Eh tunggu dulu Tante!” Senja menghentikkan Tante Rika karena ingin menanyakan sesuatu.

“Tante ada kunci apartemen sebelah gak?” Rika yang peka langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

“Di laci samping tempat tidur,” ucap Tante Rika.

“Makasih ya Tante!” ucap Senja tersenyum. Rika dan Mentari lalu pergi dari apartemennya.
Senja langsung membersihkan badannya dan bersiap untuk belajar di tempat Azka. “Gue gak perlu gedor-gedor pintu Azka lagi,” ucap Senja tersenyum puas.

Senja langsung membersihkan badannya dan bersiap untuk belajar di tempat Azka. “Gue gak perlu gedor-gedor pintu Azka lagi,” ucap Senja tersenyum puas.

Sebelum pergi ke apartemen sebelahnya, Senja mengambil beberapa snack dan minuman.
Barulah ia pergi ke apartemen sebelahnya dengan membawa kunci.

Tanpa menekan bel dan menunggu Azka, Senja dengan santainya membuka pintu dengan kunci di tangannya. Ia langsung masuk ke apartemen Azka dan menaruh barang-barangnya di meja ruang tamu.

“AZKA! MAIN YUK!” teriak Senja memenuhi apartemen Azka. Pintu kamar Azka langsung terbuka setelah mendengar teriakan Senja.

“L-lo kenapa bisa masuk?!” tanya Azka kebingungan.

Dengan tatapannya sombongnya, Senja mengibaskan rambutnya. “Lo pikir lo doang yang bisa masuk ke apartemen gue? Gue juga bisa kali! Kerjaan begituan mah gampang!” ucap Senja kelewat percaya diri membuat Azka memasang wajah datarnya.

“Buruan ambil buku lo! Otak gue udah siap tempur nih!” ucap Senja membuka bukunya sambil menunggu Azka. Azka datang membawa setumpuk buku dan meletakkannya di hadapan Senja.

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now