Bagian 35

144 15 2
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Senja berjalan menyusuri lorong-lorong rumah sakit. Dengan pakaian yang tertutupnya serta masker di mulutnya agar tidak ada yang mengenalinya.

Senja berjalan hingga berhenti di depan ruangan bertuliskan Dr. Aathif. Tanpa mengetuk pintu, Senja langsung masuk ke dalam.

"Sudah saya duga pasien yang tidak punya sopan santun ya cuma kamu," ucap Dr.Aathif.

"Ah panas banget pake masker sama jaket," ucap Senja membuka masker dan jaketnya.

"Kamu udah kayak artis korea, pake begituan segala," ucap dokter Aathif.

"Ya kan Senja takut tiba-tiba ada teman Senja atau kenalan Senja di sini," ucap Senja.

"Katanya kamu masih demam? Kenapa bisa kesini? Gak ditanya sama Mama kamu?" tanya dokter Aathif.

"Gak ada siapa-siapa di rumah, Senja juga izin gak sekolah karena sakit," ucap Senja.

"Kamu masih sering ke psikiater?"

"Sekarang udah jarang, karena sibuk,"

"Pantes pacar saya nanya kamu terus, katanya gak pernah ke sana lagi,"

"Dok, akhir-akhir ini mimisannya jadi lebih sering," ucap Senja duduk di depan dokter Aathif.

"Udah minum obat yang saya kasi?" Senja menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kamu memang keras kepala,"

"Lagian Senja minum gak ada ngaruh apa-apa,"

"Pacar kamu tau?" tanya dokter Aathif.

"Senja gak punya pacar,"

"Yaudah kasih tau Mama kamu aja," ucap Aathif.

"Jangan! Udah mending kayak kemarin-kemarin aja, biar Senja aja yang tau,"

"Udah setahun loh Senja,"

"Setahun aja Senja bisa, pasti kedepannya Senja juga bisa,"

"Tapi kamu nolak buat kemoterapi. Sebenarnya kamu niat gak sih buat sembuhin penyakit kamu ini?!"

"Lagian kalo Senja mati juga gak akan ada yang berubah,"

"Kamu gak mikirin Mama sama adik kamu? Gak mikirin sahabat-sahabat kamu?" Senja hanya terdiam mendengar ucapan dokter Aathif.

"Setelah pemeriksaan hari ini, dokter antar kamu ke psikiater,"

"Senja gak gila dok,"

"Senja, saya sudah mengenal kamu lebih dari setahun, kamu cenderung menyembunyikan perasaan kamu yang sebenarnya. Setelah saya menyarankan ke psikiater, setidaknya kamu mulai lebih terbuka kepada dokter Uma," ucap dokter Aathif. Dokter Uma adalah pacarnya, yang kini berprofesi sebagai psikiater.

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now