Bagian 8

223 23 1
                                    

-

Azka berjalan santai ke ruang guru dengan tangannya yang dimasukkan ke kantong celananya.

Guru-guru perempuan yang masih muda langsung memperhatikan penampilannya. Ada yang menambah bedaknya, menata rambutnya, dll.

"Eh Azka? Mau nyari siapa?" tanya
salah satu guru centil bernama Safa mulai mendekati Azka.

"Nyari Pak Emon," jawab Azka yang langsung melewati guru itu tanpa sopan santun.

"Azka ya? Sini-sini!" ucap Pak Emon memanggil Azka dengan tangannya.

"Duduk dulu," ucap Pak Emon lalu ia mengambil kertas-kertas di laci mejanya.

"Setelah saya lihat, nilai-nilai kamu berada di atas rata-rata. Dan kebetulan akan ada lomba olimpiade Fisika antar sekolah. Bapak mau merekomendasikan kamu untuk ikut lomba, apa kamu berminat?" tanya Pak Emon kepada Azka.

"Apa gak ada orang lain selain saya?" tanya Azka balik. Ia sangat malas mengikuti lomba-lomba seperti ini.

"Sebenarnya salah satu murid bernama Senja, waktu kelas 10 dia itu pintar tapi saat naik ke kelas 11 dia mulai malas dan nilainya juga turun, jadi bapak gak mau melibatkan dia," jawab Pak Emon. Azka menganggukkan kepalanya mengerti.

"Begini saja, bapak kasih kamu waktu sampai nanti sepulang sekolah buat mikir. Kalau kamu gak bersedia, terpaksa bapak harus menekan Senja agar dia mau," ucap Pak Emon membereskan kertas-kertas nilai Azka.

"Kalai begitu saya permisi dulu Pak," ucap Azka lalu ia bangkit. Bu Safa langsung memulai aksinya lagi ketika melihat Azka akan keluar.

"Pak Emon nyuruh kamu ngapain? Kalau kamu kena marah dia, kamu lapor saja ya sama ibu," ucap Bu Safa membuat Azka berhenti.

"Permisi," ucap Azka lalu ia meninggalkan Bu Safa begitu saja. Melihat itu, Bu Safa langsung menghentakkan kakinya kesal.

---

Senja menenggelamkan wajahnya di atas lipatan tangannya. Kelasnya kini tengah menunggu untuk pergantian mata pelajaran. Naya yang sedari tadi pagi menunggu Senja bercerita menjadi kesal karena Senja tak mengatakan apapun.

"Senja! Kapan lo mau cerita?!" ucap Naya menganggu Senja.

"Cerita apaan sih Nay?! Gue ngantuk banget!" ucap Senja tak merubah posisinya.

"Ceritain kemarin malam ada kejadian apa? Gue penasaran banget gila! Galang beneran kesana sama keluarganya?" tanya Naya sedikit meninggikan volumenya. Senja langsung menatapnya tajam karena orang sekitar ada yang mendengar ucapan Naya.

"Sorry, hehe." Senja langsung berdecak dan mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Naya.

"Gue dijodohin sama Galang," ucap Senja memulai pembicaraan. Melihat ekspresi Naya yang siap meledak, Senja berjaga-jaga menutup mulut Naya. "Gue belum selesai,"

"Terus-terus?" Naya semakin penasaran dengan apa yang terjadi.

"Gue telpon Tante Rika buat bilang kalo gue mau tinggal di apartemennya dan sekarang gue udah gak tinggal di rumah lagi," ucap Senja menjelaskan kejadian kemarin.

"Terus tadi pagi lo berangkat sama siapa?" tanya Naya.

"Galang. Dia jemput gue ke apartemen. Gila gak sih?! Kesel gue lama-lama," ucap Senja melipat tangannya di depan dadanya.

"Mungkin dia mau bertanggung jawab sebagai calon tunangan lo," ucap Naya yang langsung ditatap sinis oleh Senja. "Bercanda elah,"

"BU SOFA DATENG WOY! BURUAN BALIK KE HABITAT MASING-MASING!" teriak Pajar yaitu ketua kelas IPA 4. Seluruh siswa langsung bergegas menuju habitatnya masing-masing.

Datanglah seorang guru dengan tampilan modisnya ke ruangan kelas IPA 4. Ia mengibaskan rambutnya lalu duduk di kursi guru.

"Sok cakep banget tuh guru," gerutu Naya mulai bergosip.

"Cakepan juga gue," ucap Senja yang sibuk membaca bukunya.

"SELAMAT SIANG ANAK-ANAK!" ucap Bu Safa memberi salam dengan volume tingginya agar murid yang tidur di belakang bisa mendengar dengan baik.

"SIANG BUK!" jawab seluruh siswa tak kalah seru.

"Semuanya sudah ada di kelas kan? Gak ada yang bolos kan? Terus Senja juga udah di sini kan?!" ucap Bu Safa mencari-cari keberadaan murid 'kesayangan' seluruh guru.

"UDAH BUK! NIH SAYA DI SINI NIH!" ucap Senja berdiri sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Duduk! Duduk! Siapa juga yang nyuruh kamu berdiri," ucap Bu Safa menatap Senja sinis.

"Ya kan gue baik hati biar matanya bisa liat gue," gerutu Senja pelan.

"Lo makin terkenal ya di kalangan guru-guru. Gak ada yang gak kenal lo," ucap Naya kagum dengan kepopuleran Senja di kalangan guru-guru.

"Gue gitu loh!" ucap Senja mengibaskan rambutnya ke arah Naya.

"Biasa aja kali nyet!" Naya langsung memutar bola matanya malas jika Senja sudah menjadi-jadi.

"Sekarang buka buku kalian halaman 37 dan kerjakan tugasnya dari 1 sampai 10 terus kumpul sama ketua kelas! Ibu ada rapat untuk lomba jadi kalian belajar sendiri saja," ucap Bu Safa menulis tugasnya di papan.

"BUK! TAPI NANTI SAYA MAU IZIN ADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER JADI GAK BISA KUMPUL TUGAS!" ucap Pajar mengangkat tangannya.

"Kalau begitu wakil ketua kelas aja. Siapa wakil ketua kelasnya di sini?" tanya Bu Safa.

"SENJA BUK!" jawab Pajar. Senja pun menatap Bu Safa yang menatapnya tak percaya.

"Ya sudah nanti kamu kumpul tugasnya terus taruh di ruang guru," ucap Bu Safa dengan tatapan sinisnya.

"Tatapannya biasa aja Bu, saya tau kalau saya cantik," ucap Senja yang membuat seluruh teman sekelasnya menahan tawanya.

"Siapa juga yang natap kamu," ucap Bu Safa lalu ia keluar dari ruangan kelas IPA 4.

"Bu Sofa masih ingat kali ya sama kejadian guru yang dia suka malah suka sama lo makanya ia sinis banget ngeliat lo Ja!" ucap Naya terkekeh.

"Siapa juga yang mau sama guru udah berumur gitu! Ih ogah banget gue!" ucap Senja bergidik ngeri.

“Tuh guru baru umur 25 tahun Ja lo pikir udah ubanan! Kalo gue sih masih mau ya. Mana cakep lagi,” ucap Naya membayangkan mantan gurunya itu.

“Ya udah buat lo aja,” ucap Senja acuh.

“Gak ah gue udah punya Jino,” ucap Naya tersenyum-senyum sendiri membuat Senja menggelengkan kepalanya.

“SENJA! LO DI PANGGIL SAMA GALANG!”

-------

Halo!
Udah update lagi padahal belum lama ini udah update hehe

Semoga kalian suka part ini ya!
Jangan lupa Vote dan Komennya^^
Jangan lupa juga follow wattpad aku dan instagram @/austorywp untuk info-info ceritanya❤️

Sampai ketemu di part selanjutnya ya❤️

Terima kasih❤️
Have a nice day!






























Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now