Bagian 3

359 32 6
                                    

-

       Setelah berdiri kurang lebih 2 jam, akhirnya Senja bisa bernapas lega karena bel istirahat telah berbunyi.

"Besok-besok jangan diulangi lagi!" peringat Pak Emon kepada Senja.

"Iya Pak," ucap Senja. Pak Emon pun pergi meninggalkan Senja.

"Gimana rasanya?" tanya Naya yang melihat penderitaan Senja.

"Buruan! Kaki gue udah lemes!" ucap Senja menarik tangan Naya menuju kantin.

"Makanya kalo ngomong dikontrol dulu Ja!" ucap Naya terkekeh.

Mereka pun berjalan menuju kantin yang antriannya sudah melebihi kapasitas.

"Mati kelaparan gue," ucap Senja pelan melihat antrian kantin.

"Perasaan kita gak telat-telat amat ke kantinnya," ucap Naya ngeri melihat antrian yang panjang.

"Udah lah gue beli roti aja," ucap Senja lalu berjalan untuk membeli roti.

"Emang lo biasa makan roti Ja?" tanya Naya. Pasalnya, Senja dari tadi pagi tidak makan dan sekarang hanya memakan roti?"

"Daripada perut gue kosong," ucap Senja membayar rotinya.

"Lo mau juga?" tanya Senja kepada Naya. Naya pun menganggukkan kepalanya.

Mereka pun memutuskan untuk memakan roti itu di kelas karena kantin sudah penuh.

"Kenapa gak makan di rumah aja?" tanya Naya.

"Lo gak liat tadi pagi gue sampe di sekolah jam berapa? Mana sempat sarapan keburu telat gue!" ucap Senja

"Ya juga sih," ucap Naya membenarkan ucapan Senja. Senja pun menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Naya.

"Gue mau ke perpus dulu ya Nay," ucap Senja segera menghabiskan rotinya lalu bangkit.

"Perpus? Tumben banget lo mau ke sana. Emang mau nyari buku apa?" tanya Naya bingung.

"Gue harus nyari buku rumus matematika. Tugas yang mau dikumpul minggu depan belum selesai," ucap Senja.

"Untung gue udah selesai. Emang lo bisa nyelesaiin tugas bejibun begitu? Ditambah lagi tugas dari guru lain," ucap Naya.

"Ya makanya gue mau nyari buku rumus biar cepat selesai. Lo mau ikut kagak?" tanya Senja.

"Gak ah mending gue diem di kelas aja. Lo jangan lama-lama! Bentar lagi bel!" ucap Naya.

"Iya gue bentar doang. Bye!" ucap Senja lalu keluar dari kelas menuju ke perpustakaan.

Sesampainya di perpustakaan, Senja langsung mencari buku yang ia perlukan.

"Rumus matematika kelas sebelas..." gumam Senja melihat satu-persatu buku disana.

"Ah ini dia," ucap Senja.

Ia lalu menuju meja piket untuk mencatat buku yang ia pinjam.

"Bu, saya pinjam buku yang ini," ucap Senja.

"Kamu mau belajar?" tanya Guru piket disana terheran-heran. Baru kali ini Senja masuk ke perpustakaan dan meminjam buku. Biasanya ia hanya mengantar Naya kesana.

"Ya saya juga murid Bu," ucap Senja memutar bola matanya malas.

"Ya sudah kamu catat di sini,"

"Makasi ya Bu. Saya permisi," ucap Senja berbalik namun sekejap kemudian Guru piket itu memanggilnya.

"Eh tunggu dulu Senja!"

"Kenapa Bu?" tanya Senja.

"Kelas kamu melewati kelas IPA 1 kan?" tanya Guru itu.

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now