Bagian 20

174 20 0
                                    

-

   Sesuai dengan rencanannya, Azka, Naya, dan Jino akan nongkrong sebentar setelah pulang sekolah.

“Senja mana?” tanya Jino ketika mereka sudah sampai di kafe langganan mereka.

“Ada urusan sama Galang tadi dia pulang duluan,” jawab Naya.

“Lo seriusan mau ikut lomba Ka?” tanya Jino kepada Azka. Azka pun menganggukkan kepalanya.

“Permisi, pesanannya kak,” seorang pelayan membawa pesanan Azka, Naya, dan Jino.

“Makasih,”

“Jino?!” seorang perempuan menghampiri meja mereka dan menyapa Jino. Wajah Jino langsung terkejut melihat perempuan itu.

“Thalia?”

“Apa kabar? Udah lama gue gak main ke rumah lo,” ucap perempuan bernama Thalia itu. Naya langsung menatap Jino dengan sebelah alisnya dinaikkan.

“Gue boleh duduk di sini gak? Kursi yang lain udah pada penuh,” ucap Thalia mencari alasan. Belum sempat menjawab, Thalia langsung duduk di kursi dekat dengan Azka.

“Ini teman lo? Kenalin gue Thalia,” ucap Thalia menyodorkan tangannya kepada Azka. Azka yang masih sibuk dengan handphonenya tak menghiraukan Thalia. Naya langsung berdehem dan mengalihkan perhatian Thalia.

“Kenalin, gue Naya pacarnya Jino,” ucap Naya meraih tangan Thalia untuk berjabat tangan. “Di sana udah ada kursi kosong tuh,” ucap Naya tersenyum kepada Thalia.

“Ohh pacarnya Jino. Gue Thalia. Eee gue duduk di sini gak papa kan Jino?” ucap Thalia menatap sinis Naya dan menatap Jino dengan tersenyum.

“Lo pindah aja, nanti ada teman kita yang mau datang,” ucap Jino cetus.

“Ohh iya kalo gitu gue kesana dulu ya,” ucap Thalia lalu bangkit dari duduknya namun sebelum itu ia membisikkan sesuatu kepada Azka. “Lain kali kita kenalan,”

Setelah Thalia pergi, mood Naya langsung memburuk. Jino yang paham langsung mengajak mereka pergi.

“Gimana kalo kita pergi aja? Oh ya Ka gue belum pernah ke apartemen lo, gimana kalo sekarang kita main ke apartemennya Azka?” ucap Jino menatap Azka agar mau membantunya.

“Ck,”

“Yaudah yuk beb. Ka lo ke kasir ya,” ucap Jino menarik tangan Naya keluar dari kafe.

Setelah itu, mereka langsung berangkat menuju apartemen Azka. Naya menatap gedung apartemennya lama karena merasa tidak asing.

“Kalian masuk duluan gue mau ngambil paket. Nih kuncinya,” ucap Azka memberikan kunci apartemennya kepada Jino lalu ia pergi untuk mengambil paketnya di tempat paket.

Naya mengikuti Jino tanpa sepatah kata pun hingga mereka sampai di lantai apartemen Azka.

“Jangan ngambek terus dong, lagian kan aku udah gak suka sama dia,” ucap Jino membujuk Naya.

“Buruan buka pintunya,” ucap Naya tak menjawab ucapan Jino. Setelah terbuka mereka langsung masuk ke dalam.

“Aku minta ma-“

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now