Bagian 26

156 19 3
                                    

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Azka dan Senja keluar dari ruang guru dengan kesal. Bukan mereka. Tapi hanya Senja.

Ia terus bergerutu di samping Azka yang sedari tadi diam. Ia hanya mendengat gerutuan yang keluar dari mulut Senja.

"Pak Emon dari awal emang udah rencanain ini! Gue bisa belajar sendiri kali! Gak perlu bantuan Azka segala!"

"Liat aja! Tanpa bantuan Azka juga gue bisa naikin tuh nilai!"

"Kesel gue lama-lama sam-"

Langkah Senja berhenti karena ia hampir menabrak pintu yang hanya terbuka setengah. Untungnya tangan Azka langsung menahan jidat Senja.

"Jalan pake mata sama kaki. Bukan pake mulut." ucap Azka lalu berjalan mendahului Senja.

"Lo dari tadi pagi bikin gue kesel mulu! Kenapa gak tungguin gue hah?! Lo suka kan gue telat sekolah?!"

"Lupa," jawab Azka singkat.

"LUPA?! Wahhh!!! Lo bener-bener ya!!! Kemarin lo tidur di rumah gue! Gak mungkin lo lupa!! Lo sengaja kan?!"

"WHAT DO YOU SAY?! AZKA TIDUR DI RUMAH LO?!" teriak Naya menggemparkan sekolah. Seluruh siswa yang ada di sekitar Senja dan Azka langsung memusatkan perhatian mereka. Mereka mulai berbisik-bisik iblis.

Senja mengatupkan bibirnya karena sadar ia salah bicara. Azka yang berdiri di sampingnya langsung menghela napas lelah.

"Punya mulut dijaga!" ucapnya lalu meninggalkan Senja disana.

"Nay! Gue salah ngomong!" ucap Senja panik.

"ARE YOU SERIOUSLY?! Gue pikir hubungan kalian gak sedekat itu," ucap Naya menatap Senja curiga.

"Gue pengen hilang dari bumi, sekarang."

"Yaudah mati aja,"

***

Azka berjalan masuk ke perpustakaan. Tempat ter-tenang di sekolah, menurutnya. Ia memilih buku yang akan ia baca lalu mencari tempat duduk di pojok.

Ia teringat perkataan Senja tadi dan senyuman terukir. Kecerobohan Senja memang selalu membuatnya terhibur.

"Senyum-senyum sendiri kayak orang gila," ucap Galang yang duduk di samping Azka. Tak menghiraukan Galang, Azka melanjutkan membaca bukunya.

"Berasa bicara sama kulkas berjalan gue," ucap Galang lalu berdiri dan berjalan pincang ke tempat Gisel duduk.

"Kaki lo udah bisa jalan," ucap Gisel melihat Galang berjalan.

"Gak. Lo harus tetep tanggung jawab sama keselamatan gue. Lo udah janji," ucap Galang duduk di samping Gisel.

"Manja banget lo!"

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now