Bagian 7

217 23 3
                                    

-

      Senja menidurkan kepalanya di atas tangannya yang dilipat di atas meja kamar di apartemen Rika. Ia memikirkan kejadian tadi saat ia baru saja sampai di apartemen.

30 menit sebelumnya...

“Gue tinggal di sini,” ucap laki-laki itu lalu masuk ke lift yang sama dengan Senja membuat Senja mengedipkan matanya berkali-kali karena tidak percaya.

“Lantai berapa?” tanya laki-laki itu hendak menekan tombol lift. Senja lalu tersadar dari lamunannya.

“G-gue lantai 7,” ucap Senja terbata-bata. Laki-laki itu pun menekan tombol lantai 7.

“Eh-gak usah ke lantai lo dulu aja, gue gak papa,” ucap Senja tak enak hati.

“Gue juga lantai 7,” ucap laki-laki itu kembali berhasil membuat Senja melotot. Apa ini kebetulan? Atau takdir¿

Senja lalu mencoba untuk tenang karena laki-laki di sampingnya juga sangat tenang dengan tangan yang dimasukkan ke kantong hoodienya.

Setelah lift terbuka, Senja langsung membawa barang-barangnya keluar dan disana Rika sudah menunggunya.

“Tante Rika!” panggil Senja tersenyum ke arah Rika.

“Senja! Eh Azka? Kamu baru pulang?” tanya Rika kepada laki-laki di belakang Senja.

“Iya Tan,” jawab laki-laki itu yang ternyata bernama Azka.

“Tante kenal dia?” tanya Senja tak percaya.

“Kenal dong! Kamu juga harus kenalan, dia tetangga nanti,” ucap Rika tersenyum. Senja langsung cengo menatap Azka di belakangnya. Tetangga?

“Azka masuk dulu Tan,” ucap Azka permisi lalu ia masuk ke apartemen di samping apartemen Rika.

Rika lalu membantu Senja membawa barangnya lalu mengajaknya masuk ke apartemennya.

“Tante gak ngerti kenapa kamu milih apartemen Tante,” ucap Rika meletakkan barang-barang Senja di kamar apartemennya.

“Soalnya Senja tau kalo Tante jarang di apartemen, jadi Senja bisa tinggal sendiri,” ucap Senja memberi alasannya.

“Yaudah kamu bersihin badan kamu dulu sana. Keliatan habis nangisnys,” ucap Rika menyuruh Senja mandi.

Senja pun menganggukkan kepalanya lalu memilih untuk membersihkan badannya.

----

“Argh! Gue malu banget!” ucap Senja mengacak rambutnya yang masih basah.

“Senja! Makanannya udah siap,” ucap Rika menghidangkan masakannya. Senja lalu keluar dari kamarnya.

“Tante gak perlu repot-repot masak segala, Senja tadi udah makan kok,” ucap Senja.

“Kamu tadi habis nangis, jadi harus makan lagi,” ucap Rika. Senja pun mengikuti perkataan Tantenya dan melahap makanannya.

Di pertengahan makan, Rika bangkit dan mengambil sebuah kotak makan.

“Tante mau ngapain?” tanya Senja menaikkan sebelah alisnya bingung.

“Ini Tante mau bawain Azka makan malam dulu, dia biasanya gak masak kalo malam-malam,” ucap Rika keluar apartemennya untuk pergi ke
apartemen di sebelahnya. Mendengar nama Azka, membuat Senja merasa malu.

“Gak papa Senja! Itu Cuma kejadian yang gak sengaja. Lagian lo juga gak bakal liat dia lagi di luar,” ucap Senja memberi semangat pada dirinya.

Azka & Senja (On Going)Where stories live. Discover now