Level 4: Meow!

18.7K 1.3K 103
                                    

Karakter Play Date (4)

Karakter Play Date (4)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun
(Sugar Baby)

Genre: Romance - Sad

WARNING!!
BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN SEKSUAL. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!

""""""""""""""""""""""""""""

YOU POV

Sampailah kami di dalam apartemenku. Hal yang pertama kali harus aku lakukan adalah mengobati luka dan lebam di wajah Renjun. Aku harus memperlakukan karakter Playdate seperti manusia normal, dengan begitu kebahagiaan dapat merubah life bar yang ada di atas kepala mereka.

Aku ambil kotak P3K dari dalam kamar dan langsung mengobati luka di wajah Renjun. Terdapat banyak lebam baru di wajahnya. Aku tak mengerti, mengapa pria tua itu terus menyiksa Renjun. Apa yang Renjun lakukan sampai pria tua itu begitu tega menyakitinya? Aku tak habis pikir dengan jalan pikiran manusia, kadang lebih biadap dibanding binatang!

"Aw!" pekik Renjun saat merasakan perih di ujung bibirnya saat aku memberikan obat pada lukanya. "Maaf!" ucapku, Renjun hanya mengangguk pelan sebagai jawaban untukku. Aku lanjutkan kembali kegiatan mengobatinya hingga aku menyadari setetes air mata mengalir membasahi wajah Renjun.

"Maafkan nuna.." gumamku merasa bersalah. Aku seka air mata itu yang membuat Renjun menggelengkan kepalanya pelan. "Ini bukan karena nuna, aku hanya merasa lelah dengan segala hal." ucap Renjun berusaha menyampaikan seluruh isi hatinya. Aku taruh obat merah beserta kapas di atas meja, lalu membawa Renjun ke dalam pelukanku.

"Bukan hanya aku yang sering dipukul pria keparat itu nuna, tapi ibuku juga.." ungkap Renjun yang memelukku semakin erat. Situasi yang sangat sulit, membuat napas Renjun terdengar memburu dengan degup jantungnya berdebar kencang.

"Oh tuhan."  Aku elus punggung Renjun dengan lembut, dapat merasakan segala kesedihan yang ia rasakan. Membuat air mata menggenang di pelupuk mataku. Aku tahu, yang lelaki ini butuhkan hanyalah perasaan aman dan sebuah kasih sayang. Itulah sebabnya ia menyebut dirinya dengan sebutan sugar baby, tadi. Aku juga tak mengerti niat sebenarnya dari Renjun yang memperkenalkan dirinya dengan sebutan itu.

"Bahkan semalam, ibuku dipukul habis-habisan oleh kekasihnya tersebut hingga membuat tangan kanannya patah. Itulah sebabnya aku datang menemui nuna, ibuku menyuruhku untuk tinggal beberapa saat agar aku dapat menyelamatkan diri." jelas Renjun yang membuat segala teka-teki itu semakin terungkap. Namun, aku masih belum mengetahui motif dari pria itu.

"Mengapa pria itu memukul ibumu?" tanyaku. Renjun lepaskan pelukan kami agar dapat menatap mataku.

"Karena ibuku tak mau memberikan uang. Pria itu juga meminta uangku namun aku tak memiliki uang sepeserpun. Aku saja bergantung hidup dengan nuna, itulah sebabnya aku memperkenalkan diri sebagai sugar baby nuna dihadapan Leedo hyung, karena aku rela diapain aja asal aku bisa menumpang hidup selama beberapa hari di tempat nuna." ucap Renjun begitu polos. Ingin membuatku tertawa namun bukan saat yang tepat. Ada-ada saja, ide dari game ini.

PLAY DATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang