Level 3: Coba lagi?

16.7K 1.2K 61
                                    

Karakter Play Date (3)

Karakter Play Date (3)

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Yuta
(Pacar Posesif)

Genre: Romance - Angst

WARNING!!
BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN SEKSUAL. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!

""""""""""""""""""""""""""""

YOU POV

"O-Onii-san, sepertinya handphone Onii-san berdering di dalam kamar, biar aku saja yang bukakan pintu untuk mereka." aku begitu gugup terutama setelah melihat ekspresi tak percaya yang Yuta berikan padaku.

"Handphone Onii-san ada disini." ucap Yuta lalu mengambil handphone miliknya dari saku baju tidur yang ia kenakan. Aku telan ludahku dengan susah saat menyadari ekspresi Yuta yang dipenuhi dengan amarah. Ia menatapku tajam, seolah meminta penjelasan dari ucapanku barusan.

"Kenapa? Kamu takut hubunganmu dengan Leedo terbongkar?"

Oh tuhan, apalagi ini😭😭

TING!!

"Misi pertama, cium Yuta dan jelaskan bahwa kamu tak memiliki hubungan apapun dengan Leedo!!"

Tumben misinya ga aneh-aneh, tapi aku habis makan mie, masa iya aku sikat gigi dulu sebelum menciumnya, keburu Yuta membukakan pintu itu untuk mereka! Haduh, aku harus memutar otak agar lepas dari situasi ini!

Aku kumpulkan keberanianku untuk menarik tangan Yuta menuju kamar mandi. Aku kunci pintunya lalu memandang Yuta yang masih menampilkan ekspresi yang sama, penuh amarah dan kecurigaan padaku. Ia diam, tak meminta penjelasan dari tingkah anehku ini.

Aku pejamkan mata sembari mengatur napas yang terasa memberat. Aku langkahkan kaki dengan perlahan menghampiri Yuta, "Leedo adalah teman baikku Onii-san, bukankah aku telah menjelaskan berulang kali padamu?" Aku berusaha menjelaskan selembut mungkin. Aku letakkan kedua tanganku di pundak Yuta. Ingin menciumnya, namun tertahan tangan lelaki itu yang menutup bibirku.

"Lalu kenapa kamu tak biarkan mereka masuk?" tanya Yuta, menolak ciumanku. Aku mendesah kasar lalu menunduk, tak berani menatap kedua atensinya. Susah juga ya, aku pikir Yuta akan pasrah saja saat aku menciumnya, sialan!

"Aku sedang bertengkar dengan Yuju, Onii-san tahu kan, kalau aku lagi kesal, aku tak ingin berbicara dengan orang tersebut?" ucapku yang perlahan merubah ekspresi di wajah Yuta. Tatapannya melemah dan bar di atas kepalanya perlahan terisi penuh.

"Tak baik bertengkar terlalu lama." ujarnya, berusaha mengerti dengan apa yang aku rasakan. Padahal, aku sedang tak bertengkar dengan siapapun, hanya saja kedatangan mereka saat ini yang tidak tepat.

PLAY DATEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن