[🔞] Kamu membeli sebuah game offline yang dapat memenuhi segala keinginan dan fantasy para penggunanya. Terdapat 22 karakter tampan yang siap untuk dimainkan dengan konsekuensi yang tinggi pula. Kamu terjebak dan salah satu cara agar kamu dapat ber...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jaehyun (15) (Ketua kelompok kriminal bersenjata)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Johnny (16) (Ketua kelompok kriminal bersenjata lain)
Genre: Romance, Crime, Mafia
WARNING!! BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN DAN PEMBUNUHAN. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!
""""""""""""""""""""""""""""
YOU POV
Ting!!
"Misi ketiga, tawarkan dirimu untuk membunuh Jongin di hadapan mereka agar Jaehyun dan Johnny mau menerimamu sebagai budak seks mereka."
PLAY DATE GILA!! BAGAIMANA BISA PERMAINAN ITU MENYURUHKU MENAWARKAN DIRI UNTUK MEMBUNUH KAKAKKU SENDIRI!! HANYA UNTUK MENJADI BUDAK SEKS KEDUA BOS MAFIA ITU?!! Aku tak habis pikir dengan misinya yang semakin hari, semakin tidak masuk akal dan menyesatkan.
Walaupun Jongin bukanlah kakak kandung asliku, ia berhak untuk tetap hidup terlepas dari semua kesalahan yang ia lakukan di masa lalu, ditambah lagi Jongin tak memiliki bar di atas kepalanya yang menandakan kalau lelaki itu adalah manusia biasa. Aku tidak mungkin melakukan hal bejat itu, tetapi aku juga tidak ingin mengulang permainan ini lagi. Aku bingung dan merasa terpojokkan dalam situasi ini, sehingga tanpa sadar menangis di pelukan Jaehyun. Lelaki itu terus mengelus kepalaku dengan lembut, berusaha membuatku tenang, tetapi mana bisa aku temang jika mendapatkan misi seperti ini.
"Uang yang kau bawa lari itu tak sebanding dengan hidupmu, Jongin-ssi." ucap Johnny, mengeluarkan pistol dari dalam saku celananya. Ia reload peluru pistol tersebut lalu bersiap membunuh Jongin dengan menodongkan pistol tersebut ke kepalanya. Tak ada yang berusaha melerai tindakan Johnny tersebut, semua anggota mereka malah sangat mendukung apa yang dilakukan bosnya.
