[🔞] Kamu membeli sebuah game offline yang dapat memenuhi segala keinginan dan fantasy para penggunanya. Terdapat 22 karakter tampan yang siap untuk dimainkan dengan konsekuensi yang tinggi pula. Kamu terjebak dan salah satu cara agar kamu dapat ber...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyun (15) (Ketua kelompok kriminal bersenjata)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Johnny (16) (Ketua kelompok kriminal bersenjata lain)
Genre: Romance, Crime, Mafia
WARNING!! BACAAN INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN DAN PEMERASAN. JANGAN PERNAH MENIRU SEMUA ADEGAN DI DALAM FANFICTION INI KARENA KARAKTER, LATAR WAKTU DAN TEMPAT HANYA FIKSI BELAKA!! SAYA HANYA MEMINJAM VISUAL DAN NAMA SAJA TANPA MENGURANGI RASA HORMAT SAYA TERHADAP IDOL TERSEBUT! BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!!
""""""""""""""""""""""""""""
YOU POV
Pasrah, hanya hal itu yang dapat aku lakukan saat mereka membawaku masuk ke dalam sebuah van, dengan keadaan tangan dan kaki yang terikat. Aku tak punya tenaga lagi untuk memberontak, bahkan saat aku melihat pantulan diriku dari kaca mobil van tersebut, aku melihat nyawaku yang tersisa satu bar. Aku tidak mungkin bertahan lama dalam kondisi seperti ini, sehingga aku harus memutar otak agar aku bisa mengisi nyawaku. Ya, aku harus mengisi nyawaku secepatnya tapi bagaimana bisa? Aku tak yakin Jaehyun akan mengizinkanku melakukan hal itu.
"Cantik sekali," bisik salah seorang anak buah Jaehyun yang duduk tepat di samping kiriku, sedangkan Jaehyun duduk di samping sopir dan karakter Johnny berada di dalam van yang lain. Aku merasakan lelaki mesum yang tak lain adalah anak buah Jaehyun itu, mengelus pahaku dari balik celana jeans yang aku kenakan. Begitu pula lelaki yang duduk di sebelah kananku, aku memberontak dan ingin berteriak sebelum akhirnya aku mendapatkan ancaman dari kedua orang itu dengan todongan senjata di perutku. Aku begitu ketakutan dan merasa terlecehkan saat kedua lelaki itu terus mengelus tubuhku, bahkan salah satu tangan dari lelaki mesum itu telah lancang mengelus area kewanitaanku. Tangisku pecah yang sukses menarik perhatian Jaehyun dan membuat lelaki itu menoleh ke arah kami.
"Tepikan mobilnya!!" perintah Jaehyun kepada sopir mobil van tersebut. Tangan kedua lelaki mesum itu tak lagi melecehkanku, saat Jaehyun menyuruh kedua anak buahnya yang duduk tepat di sampingku itu untuk turun. Jaehyun juga ikut turun dari mobil ini. Sekarang, aku duduk tanpa pengawasan siapapun selain anak buah Jaehyun yang duduk di bangku belakangku. Aku melihat Jaehyun yang memarahi kedua lelaki mesum itu dan berakhir tragis dengan..