32

2.2K 324 12
                                    

Lisa tiba dengan selamat di rumah Jiyong bersama dengan Mino, mereka tiba pukul 10 lebih sedikit, lisa harap orang tua jiyong belum tidur, dengan langkah pasti gadis itu berjalan menuju pintu, mino mengikutinya, ia bilang ia akan memastikan lisa masuk dengan mata kepalanya sendiri, sembari menyapa orang tua jiyong, mino tak ingin ada satupun kejadian yang luput dari penglihatannya, karena jika sesuatu terjadi pada lisa, ia yang harus bertanggung jawab pada Jiyong nantinya, hyungnya ini pasti akan marah dan bertanya kenapa mino mengambil keputusan sendiri

Lisa membunyikan bel dan mengetuk pintunya pelan, di sampingnya mino menunggu seseorang untuk membukakan pintu untuk lisa, ia tak ingin lisa menangis lagi, seperti di rumah tadi, tak lama pintu terbuka menunjukkan sosok seorang Ibu yang Mino tahu adalah Ibu Jiyong, begitu pintu terbuka Lisa langsung memeluk Ibu Jiyong gadis itu sepertinya kembali menangis "eomma" Bisiknya di tengah pelukannya pada sang ibu, melihat lisa yang langsung memeluknya, ibu jiyong sedikit terkejut namun kemudian memeluk gadis itu, mengusap punggungnya pelan "lisa ya, sesuatu terjadi?" Tanya sang ibu, setelah memastikan jika ia tak melihat lisa datang bersama putranya, "tak apa sayang, jangan menangis, eomma ada disini" Nyonya Kwon mencoba menghibur lisa namun lisa masih saja tak mau melepaskan pelukannya ataupun bersuara

Mino menyapa Ibu Jiyong "Selamat malam Eommonim, Saya Song Mino adik agensi Jiyong hyung" Sapanya dengan sangat sopan, ibu jiyong mengangguk, ia mengenal Mino, mereka sempat beberapa kali bertemu di acara konser putranya, Ibu Jiyong kemudian menyuruh mino untuk ikut masuk terlebih dahulu ke dalam rumah sembari mengajak lisa juga untuk ikut masuk

"Terimakasih sudah mengantar lisa, ayo masuklah lebih dulu, apa kau mau ikut menginap juga? Ini sudah larut malam" Ujar sang ibu begitu ramah, membuat Mino menggelengkan kepalanya dengan sopan

"Anniyo, tidak perlu, aku hanya mengantar lisa kesini, sebaiknya aku langsung pulang" Ucap mino masih dengan sopan

"Tidak, kau pasti lelah, ayo aku akan membuatkanmu minuman terlebih dulu" Senyum sang ibu yang kemudian melepaskan pelukannya dari lisa, membelai lembut pipi gadis itu
"Ayo masuk dulu, kau bisa masuk angin jika menangis di luar seperti ini ya?" Lembut sang ibu membuat lisa mengangguk, gadis itu lalu meminta maaf karena membuat sang ibu terkejut, lisa kini merasa malu karena menangis di depan calon mertuanya itu, namun dengan lembut ibu jiyong bilang jika lisa boleh menangis di depannya kapanpun ia mau, dia sudah seperti putrinya sendiri, setelah dengan sedikit paksaan akhirnya mino juga mau ikut masuk ke dalam rumah, pria itu kini duduk dengan canggung di ruang tamu bersama ayah jiyong sedangkan lisa tengah mengganti pakaiannya lebih dulu dan ibu jiyong pergi ke dapur untuk membuatkan Mino minuman

"Apa lisa dan Jiyong bertengkar?" Tanya ayah jiyong pada Mino, membuat pria itu menggelengkan kepalanya

"Tidak, Jiyong hyung hanya sedang pergi bersama teman-temannya yang lain dan tidak bisa dihubungi abeonim"

"Ah begitu, terimakasih karena sudah mau direpotkan dengan mengantarnya kemari, aku dan istriku sempat khawatir karena mereka bilang akan datang sore tadi tapi tidak datang hingga malam"

"Sama-sama, tak perlu berterima kasih abeonim, saya sama sekali tak merasa di repotkan"

"Hahaha kau pria yang baik, apa kau mau menginap juga disini? Kami punya banyak kamar kosong, pulanglah besok pagi, kau pasti juga sudah merasa lelah karena harus bekerja seharian"

"Anniyo gwenchana, aku hanya berniat mengantar lisa saja"

"Tidak perlu sungkan, menginaplah disini, teman jiyong dan lisa sudah seperti anakku sendiri, tidurlah disini, aku akan memasakkan makanan kesukaanmu besok, apa yang kau suka nak?" Ucap sang ibu, yang sudah ikut bergabung bersama mereka, menghidangkan teh di meja untuk mino karena pria itu bilang ia sedang tidak ingin meminum kopi

Namun mino dengan sopan kembali menolak ia rasa ia sebaiknya pulang karena sudah memiliki rencana liburan sendiri, bukan karena ia tidak menghargai kebaikan orang tua jiyong

Setelah sempat mengobrol sebentar dan lisa juga sudah berkumpul bersama mereka, akhirnya mino pun berpamitan untuk pulang karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, dengan sopan lisa mengantar mino ke mobil dan berterimakasih karena sudah mengantarnya

"Arraseo, beristirahatlah, jangan pikirkan ucapan bobby, aku pulang dulu"

"Ne, hati-hati dijalan oppa, terimakasih"

"Ya, masuklah lebih dulu, aku akan pergi setelah memastikan kau masuk ke dalam rumah" Lisa tersenyum mendengar ucapan Mino menggodanya bahwa pria itu terlihat gentle sekali, "diamlah dan masuk saja, jangan menangis di depan rumah kekasihmu" Ledek mino, lisa menatapnya sebal namun kemudian ia mengikuti ucapan mino membalikkan badannya, lalu kembali masuk ke dalam rumah

"Mino sudah pergi?" Tanya nyonya Kwon yang masih menunggu lisa di ruang tengah

"Ne eomma" Ibu jiyong tersenyum

"Kemarilah sayang" Ibu jiyong menepuk sofa disampingnya, membuat lisa mengikuti ucapan sang ibu

Dengan lembut nyonya kwon memeluk lisa dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi hingga gadis itu menangis
"Jiyong menyakitimu?" Tanya sang ibu namun lisa menggeleng

"Tidak, hanya saja tadi sore teman-teman jiyong oppa datang ke restoran dan mantan kekasih jiyong oppa juga datang, eomma tahu kikokan? Kurasa jiyong oppa pasti pernah mengenalkannya pada eomma, ia juga ikut datang dan sekarang jiyong oppa masih pergi bersama mereka, aku sudah mencoba untuk menghubunginya tapi tak bisa" Cerita lisa, sama sekali tidak merasakan canggung, karena ibu jiyong begitu baik dan perhatian padanya, hingga lisa sudah merasa menganggap sang ibu sebagai ibunya sendiri, bukan sekali dua kali ia bercerita pada Nyonya Kwon, Ibu jiyong bahkan selalu memperhatikannya meski ia sedang sibuk, membuat lisa merasa sangat diterima di keluarga itu

"Ah eomma aku jadi malu sekarang, apakah aku keterlaluan karena merasa kesal? Tapi jiyong oppa sudah melanggar janjinya, ia bilang ia akan kembali sebelum pukul 8 tapi aku bahkan tidak bisa menghubungiya, apakah aku kekanakan? aku bahkan menangis di depan eomma" Ujar lisa namun ibu jiyong menggelengkan kepalanya, sang ibu justru memeluknya semakin erat membelai rambut gadis itu lembut

"Tak apa sayang, kau berhak merasa kesal, jiyong tidak menepati janjinya, putraku yang seharusnya minta maaf padamu, tapi sekarang jangan menangis lagi, kau pasti lelah seharian ini, dan kesal menunggu jiyong, lebih baik sekarang kau beristirahat, biar eomma memarahinya nanti, bagaimana bisa dia membuat putri eomma yang cantik ini menangis" Bela sang ibu membuat lisa merasa terharu

"Eomma, aku tidak berlebihan bukan?" Tanya lisa, namun ibu jiyong kembali menggelengkan kepalanya

"Bukan kau yang berlebihan, tapi putraku yang salah, ia seharusnya menjaga hatimu dengan benar"

YG Kitchen [End]Where stories live. Discover now