24

2.8K 339 21
                                    

Setelah bersenda gurau dan berbincang bersama orang tuanya, Jiyong akhirnya mengajak Lisa untuk istirahat, dia bilang Lisa pasti lelah setelah bekerja di restoran dan berkeliling pasar, Ibu Jiyong juga menyuruh mereka untuk beristirahat di kamar sedangkan Ia melanjutkan kembali aktivitasnya seperti biasa

"Tidurlah dulu, aku yakin kalian berdua lelah, eomma akan bangunkan ketika makan malam nanti" Ujar ibunya sebelum Jiyong dan Lisa masuk ke dalam kamar yang dibalas anggukan oleh keduanya, siapa orang yang akan menolak untuk beristirahat, lagi pula tak ada banyak yang bisa dilakukan dirumah itu selain bersantai, karena semua pekerjaan sudah diurus oleh asisten rumah tangga

Begitu masuk kedalam kamar Lisa langsung berbaring, tubuhnya terasa sangat lelah ketika Ia menyentuh tempat tidur hal itu membuat Jiyong terkekeh geli kemudian ikut naik, duduk bersila sembari bersandar ke sandaran tempat tidur, tangannya terulur membelai rambut kekasihnya

"Kenapa kau terlihat sangat lelah sayang?" Ujarnya dengan tangan yang terus membelai kepala kekasihnya itu

Lisa mengubah posisi tidurnya, menaikkan kepalanya keatas pangkuan Jiyong menjadikannya sebagai bantal

"Tentu saja lelah, restorannya terus saja penuh, aku harap besok sudah libur" Ujarnya

"Payah, aku saja yang koki utama tidak lelah, kenapa kau asisten ku payah seperti ini? apalagi setelah melihat videomu tadi, rasanya semangatku bertambah berkali-kali lipat, termasuk amarahku juga" Jiyong menyunggingkan senyum jahilnya

Lisa memukul perut Jiyong pelan, lantas mengurucutkan bibirnya kesal "oppa! Oppa bilang sudah memaafkanku kenapa membahasnya lagi" Keluhnya

"Aku bilang aku akan memaafkanmu setelah selesai menghukummu, mumpung kita hanya berdua, bagaimana jika aku menghukummu sekarang?" Ujar jiyong menggoda lisa, membuat gadis itu langsung bangun dari posisi tidurnya lantas menjauhi Jiyong sembari menyilangkan tangannya di depan dada, waspada

Jiyong tertawa melihat reaksi lisa, apalagi wajah memelasnya minta dikasihani tapi juga terlihat tetap waspada

"Oppa aku benar-benar lelah, jangan melakukannya padaku hari ini" Rengek Lisa yang justru membuat Jiyong semakin tertawa renyah

"Oppakan bilang kau hanya tinggal berbaring saja sayang, tidak perlu melakukan apapun, serahkan semuanya padaku"

"Arra, tapi jangan hari ini, aku benar-benar lelah"

"Kapan kalau begitu? Hari libur nanti? Tapi kau harus menemaniku seharian penuh, bagaimana?"

"Yak! Dasar ahjussi tua mesum! Tidur saja sendiri, aku tidak mau tidur denganmu, akan aku adukan pada eomma!" Ujarnya yang langsung bangun mendekati pintu, sementara Jiyong justru mengulum bibirnya tak bisa berhenti menahan senyum

"Sayang, aku sudah mengunci pintunya" Ujar jiyong lembut namun membuat lisa bergidik ngeri, lisa berbalik menatap Jiyong tidak percaya

"Yak! Buka pintunya" Teriak Lisa

"Kemarilah, tidur saja disini, aku tidak akan bermain lama, hanya satu ronde, lagipula ini semua salahmu, kau yang mengupload video seperti itu!"

Lisa berdecak menatap sinis pria di depannya "oppa saja yang lemah! Kenapa tergoda hanya dengan video tarianku"

Jiyong menatap Lisa tak percaya "apa?" Ekspresinya mengeras, membuat Lisa mengigit bibirnya

"Anniyo, aku hanya becanda, jangan marah"

"Cepat kemari kalau kau tidak ingin aku marah" Ujar jiyong, namun lisa menggeleng

"Ah aku tau oppa marah, tapi jangan hari ini, hukum aku nanti saja ya?" Rayu lisa

"Ya oppa ya? Nanti saja, besok kita masih harus bekerja" Ulangnya lagi, membuat jiyong melipat kedua tangannya, sembari berpikir

"Hm baiklah, aku akan menundanya untuk hari ini" Ujarnya setelah beberapa saat berpikir

"Sungguh?" Ucap lisa antusias

"Oppa tidak bohongkan?" Selidiknya

"Oppa yakin?"

Jiyong berdecak, menatap lisa malas "kau sebenarnya tidak mau atau sedang menggodaku?!" Protesnya namun lisa justru terkekeh, kemudian berjalan kembali mendekati tempat tidur

"Hehehe, terimakasih oppa, ayo kita tidur" Ujarnya mengecup pipi Jiyong kemudian kembali berbaring diatas tempat tidur, Jiyong hanya memutar matanya malas, lantas ikut membaringkan dirinya di samping lisa kemudian memeluk tubuh kekasihnya itu, agar ia tidak bisa pergi kemanapun

"Kakimu masih sakit?" Tanyanya, yang lisa balas dengan gelengan

"Tidak, sudah tidak sakit, oppa sudah mengobatinya dengan sangat baik"

"Sungguh?" Tanya Jiyong memastikan Jika kaki kekasihnya itu benar-benar baik-baik saja

"Syukurlah, kalau begitu aku bisa melanjutkan niatanku untuk menghukummu sekarang juga" Ujar jiyong mengeluarkan smirknya kemudian melumat bibir Lisa, membuat Lisa membulatkan matanya tak percaya, dia berusaha mendorong jiyong tapi tenaga jiyong terlalu kuat hingga ia tak bisa membuat Jiyong bergerak 1 cm pun dari sisinya

"Yak! Oppa bilang akan melakukannya nanti" Protes lisa, setelah Jiyong melepaskan lumatannya dan kini beralih membelai setiap lekuk tubuh kekasihnya

"Kau percaya padaku sayang?" Kekeh Jiyong yang kemudian mengedipkan sebelah matanya pada Lisa

"Ahh harusnya aku emang tidak mempercayaimu" Rengek lisa

"Diamlah, aku harus menghukummu! Ini salahmu membuatku cemburu, lagi pula kenapa kau menguploadnya tanpa memberitahuku?"

"Itu karena oppa pasti tidak akan mengizinkannya"

"Tentu saja, aku tidak mau ada pria lain yang berpikiran liar tentangmu selain aku"

"Heol" Lisa menatap Jiyong tak percaya setelah mendengar apa yang pria itu ucapkan "maksud oppa, oppa boleh berpikiran liar tentangku?!"

Jiyong tersenyum lebar, kemudian mengubah posisinya yang kini berada diatas Lisa, mengunci lisa dibawah badannya, mengecup bibir lisa, kemudian tersenyum dan dengan santainya berkata "tentu saja, aku calon suamimu, jadi tak apa kalau aku berpikiran yang tidak-tidak mengenaimu, kau keberatan sayang?" Tanya Jiyong membuat Lisa menelan salivanya dengan susah payah, tatapan Jiyong benar-benar membuat jantungnya berdetak cepat, ia yakin sekarang pipinya sudah memerah karena ucapan jiyong barusan

"Ahh oppa jangan menggodaku" Protesnya, mengerucutkan bibirnya, membuat Jiyong tertawa

"Kalau begitu sekarang aku akan menyetubuhimu bukan menggodamu" Bisiknya di telinga lisa, membuatnya merasakan sensasi geli, tak menunggu lama, tubuhnya sudah berhasil Jiyong telanjangi meski ia terus saja menolak, alhasil, Lisapun menerima hukuman Jiyong, pria itu membuatnya tidak bisa berhenti mendesah sembari menjeritkan namanya, sebelum akhirnya mereka berdua terlelap dengan badan yang masih menyatu satu sama lain, tanpa sehelai benangpun

YG Kitchen [End]Where stories live. Discover now