44

1.7K 249 8
                                    

Syuting dimulai, seperti biasanya jiwon mulai membalik tulisan tutup menjadi buka, tanda bisnis di restoran milik YG kitchen baru saja berjalan, tim pelayanan sudah bersiap diposisinya masing-masing seperti biasa, namun didapur terlihat sedikit berbeda, kehilangan lisa ternyata membuat perubahan yang cukup besar untuk mereka, kini tim dapur harus bekerja lebih keras dibanding biasanya

Bahkan meski tulisan tutup telah berubah menjadi buka, jiyong masih belum bisa menyelesaikan kaldu untuk ramyeonnya, ketika tiba tadi, pria itu lupa untuk melakukan hal yang paling penting, yaitu membuat kaldu, karena biasanya kekasihnya yang melakukan bagian itu sedangkan jiyong sibuk meratakan adonan mie, kemudian menggilingnya, lantas membuat Haejangguk, ketidakhadiran lisa menyebabkan kaldu ramyeon yang seharusnya ia buat sejam lalu, baru ia buat 30 menit sebelum buka, jiyong mendesah kesal, mencaci dirinya sendiri didalam hati, bisa-bisanya ia melupakan hal sepenting itu

Jiyong melihat sekitar ditengah putus asanya, ia mulai merindukan kehadiran lisa disana, meski lisa tidak terampil, tapi setidaknya dia membuat beban jiyong berkurang

Hyunsuk yang pagi tadi menawarkan bantuannyapun tak membantu jiyong banyak, ia hanya membantu membersihkan daging ayam dan membuat topping ramyeon, kemudian lee hi membantunya menyiapkan Haejangguk, sisanya jiyong melakukannya seorang diri, karena hyunsuk maupun lee hi juga harus mengerjakkan tugasnya masing-masing

Jiyong benar-benar keteteran, pria itu bahkan sempat lupa untuk memasukkan  teri kedalam Haejangguk, untungnya bobby berkata, kenapa ada teri ditempatnya biasa memasak, jika saja bobby tidak bertanya, jiyong rasa ia akan benar-benar lupa

"Oppa pesanan datang" Ucap lee hi menempelkan kertas berisi pesanan di dinding, membuyarkan lamunan jiyong yang tengah mencoba meratapi kebodohannya

"Ne? Kenapa cepat sekali?" Tanya jiyong, ia baru saja berusaha bersikap optimis, kalau masih ada waktu yang tersisa untuk kaldunya, tapi sekarang sepertinya rasa optimisnya menguap lagi

Lee hi menatap jiyong sedikit prihatin "oppa, aku akan kedapur jika didepan tidak sibuk, oppa harus semangat" Ucapnya berusaha membuat jiyong sedikit bersemangat, kemudian pergi meninggalkan dapur

"Apa saja pesanannya?" Tanya jiyong pada hyunsuk yang mendekati papan pesanan, berharap belum ada yang memesan ramyeon saat itu

"Ini buruk" Ucap hyunsuk

"Tiga ramyeon, dua Haejangguk, satu nasi goreng dan satu porsi teobokki" Baca hyunsuk membuat jiyong mendesah "kurasa aku tidak akan tahan sampai jam8" Jiyong mengalihkan pandangannya pada kameramen yang ada di depannya, tepatnya diluar jendela tempat jiyong berada "bolehkah aku pulang sekarang saja?" Decak pria itu

"Aku merasa bodoh setelah menginjakkan kakiku disini tadi" Keluhnya, membuat tim produksi merasa sedikit iba, tapi sayangnya momen memaki jiyong juga terlihat lucu bagi mereka

Mereka pikir membuat jiyong kesusahan justru membuat suasana menjadi semakin menyenangkan, ditengah keluhan jiyong, produser Na justru berkata, ini menarik ia seharusnya sengaja mengurangi anggota mereka setiap harinya, kemudian membuat mereka kesusahan, mendengar itu jiyong kembali mengumpat lantas bertanya "tidakkah kalian terlalu senang membuat kami menderita?" Namun pihak produksi justru tertawa mereka bilang, itu yang menarik diacara ragam, membuat orang-orang menderita

*****

"Hyunsuk ah, ambilkan dua mangkuk kesini, aku tahu kau sedang tidak sibuk, lalu sajikan Haejangguknya, kita harus cepat menyajikan menu lainnya sembari menunggu kaldu ini matang" Ucap jiyong membuat Hyunsuk yang baru saja duduk 1 menit lalu kembali berdiri

"Wah bagaimana hyung bisa tahu aku sudah selesai memisahkan telur kuningnya?" Heran hyunsuk, merasa hyungnya punya kekuatan superhero, jiyong bahkan tidak membalikkan badannya sama sekali, dia fokus meratakan semua adonan mie, kemudian menggilingnya, agar nanti ketika ada yang memesan, setidaknya jiyong mempersingkat waktu pembuatan ramyeon yang telah terbuang karena menunggu kaldu yang belum siap

"Kau tidak tahu? Penglihatan jiyong hyung 360 derajat" celetuk bobby membalas ucapan Hyunsuk

"Eish hyung, jangan berbohong padaku, aku tidak bodoh sepertimu" Ucap Hyunsuk sembari mengikuti perintah jiyong, mengambil mangkuk kemudian menyajikan Haejangguknya

"Yak! Kenapa aku bodoh? Kau tidak tahu aku member tercerdas di ikon?" Tanya Bobby

"Sungguh? Hyung yang paling cerdas? Aku jadi merasa kasihan, kalau hyung yang bodoh saja dianggap cerdas, apa jadinya member yang paling bodoh di ikon?" Tanya Hyunsuk balik

"Mwo! Apa maksudmu? Berani sekali kau berbicara seperti itu pada sunbaemu" Kesal Bobby

"Maaf hyung, tapi aku benar-benar tidak bisa mengakuimu cerdas, seingatku kau bahkan tertipu ucapan mino dan jiyong hyung yang mengaku bermain game di ruangan Yang sajangnim hanya demi wifi, aku ingat seungri hyung membicarakanmu karena keesokkan harinya kau benar-benar datang ke ruang Sajangnim" Jelas Hyunsuk membuat jiyong yang sejak tadi mendengarkan perdebatan kecil mereka terkekeh mengingat kejadian itu

Hari itu jiyong ingat seungri sedang dipanggil CEO mereka keruangannya tapi ia justru bertemu dengan Bobby yang sedang mengintip ruang bosnya itu, melihat tingkah Bobby yang mencurigakan seungri lantas bertanya apa yang Bobby lakukan disana, namun dengan polosnya Bobby menjawab kalau Ia mencari Mino dan Jiyong yang mengajaknya bermain game diruang Yang Hyunsuk, mendengar itu Seungri lantas tertawa kemudian memberitahu Bobby jika ia sudah dibodohi

"Setelah kuingat lagi, sepertinya ucapan Hyunsuk tadi memang benar" Kekeh jiyong

"Hyung!!!" Bobby merengek

"Wae?!" Balas jiyong, menggodanya, membuat Hyunsuk dan Somi menertawakan Bobby

"Bobby ah, kurasa kau tidak seharusnya berpura-pura menjadi orang yang paling cerdas di ikon, imagemu sudah jatuh, apa kau tidak kasihan membermu yang lain jadi ikut dipandang bodoh karena kau selalu mengaku yang paling cerdas?" Tanya jiyong "kau harusnya merasa bersalah pada membermu" Lanjutnya membuat somi dan Hyunsuk tertawa semakin kencang

"Kenapa aku jadi dibully? Aku hanya terlalu naif kemarin! Aku korbannya hyung yang berbohong, tapi kenapa justru aku yang diolok-olok" Keluh Bobby merajuk, jiyong tertawa, membully Bobby sedikit mencairkan suasana dapur yang sebelumnya cukup tegang karena umpatan jiyong dan kaldu ramyeon sialan itu

Namun sayangnya baru saja Hyunsuk menyelesaikan 2 porsi Haejangguk, Mino masuk kedapur dan berkata dua pesanan baru datang dan di dua pesanan itu terdapat 4 orang yang memesan ramyeon

Mendengar hal tersebut jiyong seolah kembali ditarik menuju kenyataan, pria itu kembali mengeluh menyesali kebodohannya yang melupakan kaldu ramyeon, ia lantas melihat jam yang ada ditangannya, masih 10 menit lagi, hingga kaldunya baru bisa benar-benar disajikan dan sekarang sudah 7 porsi ramyeon yang dipesan, ia tidak tahu 10 menit lagi harus ada berapa ramyeon yang ia buat

YG Kitchen [End]Where stories live. Discover now