25

3.1K 347 31
                                    

Sementara itu, di Markas YG Kitchen

"Ada apa dengannya?" Tanya Jiwon pada somi karena sejak kepergian Jiyong dan Lisa tadi Mino dan Bobby masih saja duduk termenung di ruang tengah, setelah memasukkan belanjaan dari Lisa kedalam kulkas, Mino akhirnya ikut bergabung bersama dengan Bobby di sofa, sembari memikirkan nasib mereka nanti

Somi hanya mengedikkan bahunya, kemudian menyuruh Jiwon untuk membiarkan saja keduanya seperti itu

"Aku rasa mereka sedang memikirkan nasib mereka kedepannya karena bicara yang tidak-tidak di depan Jiyong oppa" Ucap somi asal membuat Hyunsuk yang ada disana terkekeh

"Memang apa yang mereka berdua lakukan?" Tanya Lee Hi yang ikut penasaran melihat tingkah bobby dan Mino yang seperti kehilangan semangat hidupnya

"Tadi Mereka berdua terus saja membicarakan video dance Lisa selama perjalanan karena berpikir Jiyong hyung tidur, tapi ditengah percakapan Jiyong hyung menimpali ucapan mereka berdua, dan ternyata  Jiyong hyung hanya memejamkan matanya, tidak benar-benar tertidur" Tambahnya membuat Jiwon dan Chanhyuk yang ada disana tak bisa lagi menahan tawanya, keduannya tertawa membuat Mino dan Bobby menatap mereka kesal

"hyung! Tak ada yang lucu, Jiyong hyung pasti marah besar pada kami, dia bahkan tidak mau bicara denganku" Cerita Mino, membuat Lee Hi yang duduk di samping pria itu merangkul Mino lantas menepuk pundaknya

"Tak apa oppa, kalau oppa mati, aku akan menyiapkan pemakaman yang bagus untukmu" Hibur Lee Hi yang sebenarnya sama sekali tak menghibur, Ia justru membuat Somi dan Hyunsuk terbahak-bahak dan Mino menepis tangannya lantas menatap Lee Hi tajam, hendak memarahi Lee Hi namun Jiwon lebih dulu memarahinya

"Yak! Berhentilah bersikap menyedihkan seperti itu, tak ada yang salah dengan ucapan Lee Hi, kenapa kalian berdua seperti seseorang yang tau ajalnya sudah dekat, Jiyong bukan malaikat maut, dia hanya satu tahap dibawahnya, kurasa" Kekeh Jiwon membuat Mino dan Bobby yang sempat terhibur kembali menatapnya kesal

"Lebih baik kalian siapkan bahan untuk besok dibandingkan melamun seperti itu, percayakan saja Jiyong pada Lisa aku yakin moodnya akan membaik ketika kembali nanti, dan kurasa moodnya akan semakin membaik jika kalian berdua mengerjakan pekerjaannya" Ujar Jiwon mantap mencoba menghilangkan kegelisahan yang ada dalam benak Bobby dan Mino

"Ah benar juga" Ucap bobby yang langsung berdiri dari duduknya, seperti baru saja mendapatkan sebuah ide

"Hyung! Ayo kita buat adonan mienya sekarang, jiyong hyung pasti senang karena tidak perlu menyiapkan adonan mie untuk besok" Ajaknya pada Mino

"Kau tahu resepnya?" Pertanyaan Mino seketika menghilangkan senyuman di wajah Bobby, rasa antusiasnya kembali hilang seolah kenyataan baru saja menanparnya, pria itu kembali murung dan menggelengkan kepalanya pelan

"Dasar bodoh" Kekeh jiwon yang kemudian meninggalkan ruang tengah, sudah tidak tahan melihat tingkah konyol Mino dan Bobby

Hyunsuk juga Chanhyuk ikut masuk kedalam kamar, mereka bilang mereka lebih baik tidur dibandingkan melihat kekhawatiran Mino dan Bobby yang terlalu berlebihan

Lee Hi dan Somi juga ikut pergi ke lantai dua, meninggalkan kedua pria yang kembali menghela nafasnya secara bersamaan, seolah sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti

"Semoga lisa bisa menenangkan Jiyong hyung" Gumam Bobby

"Tentu saja harus, jika tidak, kau besok akan seperti di neraka, bayangkan saja Jiyong hyung yang sedang marah di studio berpindah ke dapur" Ujar mino membuat Bobby bergidik ngeri

*****

Jiyong terbangun, pria itu terbangun karena suara ketukan pintu kamarnya, dengan malas ia bangun memakai boxernya, lantas membuka pintu kamar, mendapati ibunya tengah menatapnya, wanita paruh baya itu menilai penampilan putranya lantas mengintip kebalik pundak Jiyong, lalu akhirnya menatap putranya itu dengan ekspresi tak suka

"Aku menyuruhmu beristirahat bukan menidurinya" Ucap sang ibu dengan wajah kerasnya, namun jiyong justru menyunggingkan senyumnya

"Kenapa eomma membangunkanku? Makanannya sudah siap?" Tanya Jiyong yang sama sekali tidak menghiraukan omelan ibunya

"Yak! Bagaimana jika kau menghamilinya" Omel sang ibu

"Aku tinggal menikahinya" Ucap jiyong enteng

"Lisa masih harus berkarir Ji, kau tidak boleh menganggap enteng, jangan menghambat cita-citanya, tidak bisakah kau sedikit lebih bersabar" Ucap ibunya membuat jiyong mengangguk, enggan berdebat dengan sang Ibu dan menjadi putra yang durhaka

"Arraseo eomma, tenang saja, ini bukan periodenya, kurasa" Ucap Jiyong, sedikit tak yakin, membuat Ibunya kembali berdecak melihat tingkah Jiyong

"Kau harus berhati-hati, lagi pula kenapa Lisa mau denganmu, eomma tidak habis pikir" Ucapan ibunya membuat jiyong kembali merajuk

"Ah eomma, aku anakmu kenapa eomma sama sekali tidak mendukungku" Keluh Jiyong

"Berhenti merajuk kau sudah tidak pantas melakukannya, jaga saja lisa dengan baik, agar dia tidak berpaling darimu, aku tidak mau kehilangan calon menantu karena putraku payah dalam hubungan asmara"

"Eomma, ..."
Jiyong sudah membuka mulutnya berniat membalas ucapan ibunya namun ibunya sudah terlebih dulu kembali memotong ucapannya

"Sudahlah, Cepat mandi dan bangunkan Lisa, makan malamnya hampir siap" Ujar nyonya Kwon yang kemudian pergi meninggalkan Jiyong, pria itu lantas kembali masuk kedalam kamar, menatap  kekasihnya yang masih terlelap, perlahan ia menyentuh pipinya, menepuknya pelan, membangunkan lisa dari mimpinya

"Sayang bangunlah, ayo mandi, kita harus makan malam" Ujar jiyong pada lisa, membuat gadis yang tengah terlelap itu merasa terusik

"Hmm sebentar lagi, aku masih lelah" Rengeknya, membuat jiyong terkekeh

"Arraseo, kita mandi dulu lalu makan, setelah itu kau boleh tidur lagi ya?" Rayu jiyong, namun lisa masih enggan bangun, ia malah mengeluhkan selangkangannya yang sakit

"Arraseo maafkan oppa, tapi kau harus bangun sekarang, eomma dan appa sudah menunggu, eomma bahkan memergoki kita habis selesai bercinta tadi"

"Mwo?!" Kaget lisa yang langsung terbangun, matanya melotot kaget, meminta penjelasan Jiyong namun pria itu justru tertawa

"Ayo bangun, selamatkan aku, kalau kau tidur, aku akan di omeli habis-habisan karena membuatmu kelelahan, aku bahkan sudah diomeli tadi"

Namun bukannya bangun lisa justru menatap Jiyong dengan wajah memelasnya "yak oppa! Aku harus apa"

"Arghhh malu sekali, bagaimana aku harus menghadapi eomma nanti, lagipula kenapa bisa ketauan" Lisa menatap jiyong tajam, namun jiyong justru mengedikkan bahunya seolah merasa tak berdosa

"arghhh oppa bodoh" Keluh lisa sembari memukul paha Jiyong, namun bukan marah Jiyong justru tertawa, pria itu merasa lisa sangat manis saat salah tingkah seperti ini, dia membuat jiyong benar-benar merasa gemas

"Sudahlah ayo cepat mandi, atau kau mau mandi bersamaku" Goda Jiyong membuat Lisa menatapnya galak, "mimpi saja!" Ketusnya yang kemudian berlari menuju toilet meninggalkan Jiyong dengan senyuman menawannya


*****
Kalian jangan lupa mampir secret relationship ya

YG Kitchen [End]Where stories live. Discover now