3

6.1K 661 35
                                    

"kau belum mau berangkat juga ji?" Tanya Teddy yang merasa heran karena Jiyong malah asik bermain game di studionya, sedangkan rekan setimnya justru tengah kesusahan berpikir di bagian YG yang lain lebih tepatnya di studio Jiyong

"Sabar Hyung, aku butuh mencari inspirasi untuk menunya" ucap Jiyong yang masih fokus pada game di ponselnya

"Disana akan sangat berisik, aku nanti tidak bisa fokus"

"yak! Apanya yang mencari inspirasi kau hanya bermain game sejak tadi, ini sudah hampir 1 jam, sana pergi ke studio mu, jangan mentang-mentang kau G-Dragon kau jadi berpura-pura sibuk" keluh Teddy

"Ah sial, aku jadi kalah" keluh Jiyong, menatap tajam Teddy, namun pria itu terlihat tidak peduli dengan kemarahan Jiyong

"Lagi pula siapa yang berpura-pura sibuk? Aku memang baru saja pulang dari syuting untuk Nike x PMO, aku tidak pura-pura, aku benar-benar sibuk!" ucap Jiyong memutar bola matanya malas, masih tidak terima karena Teddy membuatnya kalah

"Ya ya aku tahu, tapi kau justru malah bermain game disini setelah selesai syuting bukannya pergi ke studiomu untuk syuting yang lainnya"

Jiyong berdecak kesal
"Sudah aku bilang, aku sedang mencari inspirasi, kenapa kau tidak percaya? bermain game adalah caraku!" bela Jiyong masih tidak terima

"Terserah, sana pergi ke studiomu, koki utama macam apa yang meninggalkan anak buahnya untuk berpikir sendirian" decih Teddy

"Aku hanya memberi mereka ruang, agar bisa berdiskusi lebih santai tanpaku"

"Berhentilah membuat alasan, kau hanya malas berpikir"

"Tapi aku disini juga berpikir!"

"Haha terserah, tak akan ada akhirnya berdebat denganmu, Pergi saja! Sebelum aku telepon Lisa untuk menyeretmu! Dan memberitahunya jika kau sejak tadi hanya bermalas-malasan disini" cerca Teddy yang sukses membuat jiyong mendengus kesal lantas beranjak dari duduknya

"Ck! Baiklah, Aku pergi" ucap Jiyong dengan kesal membuat Teddy menggelengkan kepalanya tidak mengerti dengan sikap Jiyong yang berbeda dari biasanya

"CK, Padahal sejak tadi aku sibuk bermain game masak-masakan, kenapa dia malah bilang aku bermalas-malasan? Aku memang benar-benar sedang mencari inspirasi" gerutu Jiyong

"Lagi pula apa salahnya dengan mencari inspirasi dari game, di game yang aku mainkan tadi memang banyak sekali menu makanan" ujarnya masih tidak terima dengan ucapan Teddy

Sesampainya di studio miliknya, Jiyong mengetuk pintu lantas masuk ke dalam "ah halo, apa kalian sudah mulai sejak tadi? Benarkah? maafkan aku, karena sangat terlambat" ucap Jiyong pada si juru kamera, pria itu berdiri tepat di depan kamera lantas membungkuk sopan

"Ah Hyung! Akhirnya kau datang juga" ucap Bobby dengan antusias, pria itu menghampiri jiyong, hendak memeluknya, benar-benar terlihat seperti seseorang yang baru saja menemukan sosok pahlawan

"Hahaha ada apa dengan ekspresimu?" Tanya Jiyong menghindari Bobby yang kini berjalan mendekati 3 orang yang tengah bersila di atas karpet, pria itu melihat sekitar, menilai keadaan disana

"Tidak berjalan baik ya" gumam Jiyong pada Bobby yang dibalas anggukan dan wajah memelas dari pria itu

"Hyung! Kenapa kau lama sekali" keluh Hyunsuk

"Kau tahu, aku bosan mendengar Bobby Hyung dan Lisa Nuna dan somi terus menerus berdebat" adunya

"Telingaku bahkan ingin pecah rasanya" adu Hyunsuk namun justru sukses membuat Lisa memukulnya dengan bantal sofa

"Jangan berlebihan!" Protes Lisa

"Benar, lagi pula apa maksudmu!" Kesal somi pada Hyunsuk

"Oppa pikir suara kami sangat buruk hingga membuat telinga oppa ingin pecah"

Jiyong mengelus dadanya mencoba bersabar
"Hentikan, aku mengerti" ucap Jiyong selembut mungkin

"Mengerti apa? Oppa bahkan baru datang, oppa percaya begitu saja dengan apa yang Hyunsuk katakan?" Tanya Lisa nada suaranya terdengar cukup tinggi, dengan raut wajah kesal

'mampus, kena kau Ji' umpat Jiyong dalam hati

"Bukan begitu sayang, Bukankah ini bisa di bicarakan baik-baik?" Jiyong mengelus puncak Kapala Lisa mencoba selembut mungkin sebelum gadisnya semakin badmood
"Pelankan nada suaramu" tegur Jiyong namun justru membuat Lisa memutar bola matanya dan mempoutkan bibir

"Intinya itu terjadi karena Bobby oppa menyebalkan" cicit Lisa namun tetap bisa Jiyong dengar "dia tidak mau mengalah padaku dan juga Somi" tambahnya dengan wajah memelas, namun Jiyong justru menggelengkan kepalanya begitu melihat tingkah lisa

Jiyong kini ikut bersila ditengah-tengah mereka

"Hm baiklah, jadi, apa yang sejak tadi kalian bertiga debatkan?" Tanyanya, membuat Lisa antusias menjelaskan semuanya pada Jiyong sembari menyalahkan Bobby yang tidak mau memasukkan menu pilihan Lisa dan Somi "tapi itu tidak cocok untuk musim dingin seperti sekarang" ujar Bobby mencoba membela diri di depan Jiyong, ketiganya saling berebut perhatian Jiyong, sedangkan Choi Hyunsuk terlihat tidak peduli, ia lebih memilih menonton semuanya sembari memakan snacknya

Jiyong kembali menghela nafas
"Oh ayolah, ini belum dimulai tapi rasanya aku sudah punya banyak anak" keluhnya

Setelah cukup bosan mendengarkan perdebatan ketiganya yang tak juga berhenti, Jiyong akhirnya angkat bicara, memunculkan ide ide menu pilihannya yang ia dapat dari game beserta alasannya, menolak menu pilihan somi dan Lisa dengan tutur kata yang luar biasa dan menawarkan menu baru yang juga mereka sukai, kedatangan Jiyong benar-benar terasa seperti angin segar bagi Bobby karena sejak tadi pria itu mencoba mencarikan solusi dengan menawarkan beberapa menu pada Lisa dan somi namun keduanya tetap tidak mau, entah dia yang tidak bisa membujuk orang atau mereka berdua memang hanya ingin bertengkar dengannya

Syuting sudah berakhir, kamera sudah di lepas dan mereka sudah berpamitan pergi, namun kelimanya masih duduk di atas karpet untuk mengobrol

"Wah Hyung kau terbaik!" Puji Bobby setelah melihat daftar menu yang ada

"Dari mana kau tahu semua daftar menu seperti ini?"

"Tentu saja observasi" ucap Jiyong dengan bangga

"Kau jadi terlihat sangat serius dalam hal ini"

"Tentu saja, aku selalu serius dalam pekerjaanku"

"Augh jangan memujinya, dia akan terus menerus sombong" keluh Lisa pada Bobby membuat Jiyong tertawa

"Ah ya" Jiyong menghadap Lisa

"Karena kau menelepon ku duluan, kau kalah sekarang, jangan lupa taruhan kita sayang" kekeh Jiyong mengedipkan sebelah matanya

"Mwo? Anniyo! Itu karena Bobby oppa! Bobby oppa memaksaku, itu tidak masuk hitungan! Lagi pula aku masih marah pada oppa!"

Lisa menatap Jiyong kesal, lalu mendorong kakinya pelan "sana pergi, jangan dekat-dekat denganku!"

"Padahal kau baru saja merengek karena Bobby menyebalkan padaku"

"Aku? Kapan?" Ucap Lisa seolah tidak ingat apapun

"Aku rasa itu bukan aku, pokoknya aku belum kalah!"

"Ya ya ya terserah kau, aku masih bisa mengabaikanmu, Bobby ya, ganggu saja dia terus, aku mengandalkanmu" ucap Jiyong yang berdiri sembari menepuk pundak Bobby

"Yak! Oppa!" Teriak Lisa

"Apa? Jangan berisik, aku mau bekerja, jika kau mau berteriak, masuklah ke ruang rekaman"

YG Kitchen [End]Where stories live. Discover now