⏤ 𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐉𝐢𝐬𝐮𝐧𝐠

10.6K 1.4K 92
                                    

BAB II

"Pemilik duality yang amat
Kontras"













"Ji... Bisakah bantu ibu sebentar??"

"Baik buuu!"

Park Jisung.

Pemuda tampan, menawan serta memiliki tubuh atletis bak model itu langsung bangkit dari acara rebahan nya saat sang ibunda memanggil. Padahal pemuda itu tengah bermain game, dan sedang mengejar kemenangan.

Tapi tetap saja, ibunya lebih penting dari apapun.

Pemuda jangkung itu menghampiri sang ibu yang tengah berada di dapur. Memasak makanan, untuk makan malam.

"Butuh bantuan apa ibunda ratu tercintaku.."
Ucap Jisung sembari memeluk ibunya dari arah belakang, lalu menopangkan kepalanya pada pundak sang ibu.

Sang ibu malah tersenyum kecil lalu memukul pelan lengan anak semata wayangnya, yang melingkari perutnya.
"Berhenti memanggil ibu ratu Ji.."

"Kenapa??? Ibu kan ratu di hatiku hehe.."
Elak Jisung dengan kekehan.

"Cih gombalanmu seperti ayahmu dulu. Nanti juga di masa depan, kamu akan lebih mencintai istrimu ketimbang ibu. Iya kan?"

"Eyyyy itu tidaklah benar. Ibu tetap ratu di hatiku walaupun aku sudah beristri nanti. Cintaku pada ibu, takan berganti sampai kapanpun"

"Benarkah?"

Jisung mengangguk mantap.
"Tapi omong omong.. kenapa malah jadi bahas istri? Jisung masih SMA bu.. masih lama.. dan ibu tadi minta bantuan apa hm?"

Dan setelahnya, sang ibu menepuk jidatnya sendiri.
"Astaga ibu lupa... Anu, tolong belikan ibu kare di supermarket depan. Bisa kan?"

Jisung melepas pelukan, lalu mengangkat tangan hormat.
"Tentu saja bisa! Apapun perintah ratu, akan hamba lakukan yang mulia.."
Ucap Jisung di akhiri dengan membungkuk ala ala orang kerajaan saat memberi hormat.

Lagi, sang ibu menepuk Jisung hanya saja kali ini di pundaknya.
"Ck sudah sana.. sebentar lagi dagingnya matang. Ibu butuh kare nya segera.."

"Oke siap! Dalam sepuluh menit Jisung akan kembali. Dadah ibu..."
Jisung melambaikan tangan lalu pergi keluar rumah menuju supermarket untuk membeli barang yang ibu butuhkan.

"Ck anak itu.."
Sang ibu hanya bisa menggelengkan kepala merasa gemas akan tingkah anaknya yang tak sesuai dengan usia.














♪ヽ(・ˇ∀ˇ・ゞ)














"Nananana nana meow meow meow meow meow nananana shi meow meow meow.."

Sepulang dari supermarket, Jisung berjalan di atas trotoar dengan bibir yang tak bisa diam. Ia terus bernyanyi meski lirik yang ia hapal hanya kata meow. Itu lagu china, jadi Jisung tak cukup hapal.

Meow..

Langkah Jisung berhenti. Ia baru saja mendengar sesuatu.

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Where stories live. Discover now