⏤ 𝐅𝐢𝐫𝐬𝐭 𝐌𝐞𝐞𝐭

9.4K 1.3K 113
                                    

BAB III

"When we first meet.."













Jisung menghela napas pelan. Matanya yang tajam, memandangi sebuah gedung megah di depannya. Gedung yang selalu ia ingin masuki di dunia nyata, bukan hanya di mimpi saja.

Sagwa art school.

Senyum tipis tercetak lumayan jelas di bibir pemuda Park itu. Sebenarnya ia belum percaya akhirnya ia bisa sekolah disini. Yeah.. ini karna keluarga Jisung bukanlah keluarga yang amat berada. Dan pertanyaan bagaimana bisa ia masuk ke dalam sekolah megah ini patutlah di pertanyakan.

Dan itu hanya ibu Jisung lah yang bisa menjawab. Tapi karena sang ibu menyuruh Jisung untuk tidak memikirkan nya, Jisung menurut. Sekarang ia hanya akan perduli pada mimpinya saja. Mimpi yang suatu saat akan terwujud, dan akan membawa nama istimewa pada dirinya beserta sang ibu.

"Maaf.. apakah kau Park Jisung?"

Senyum di bibir tebal itu menghilang seketika. Dan Jisung langsung menoleh ke arah sumber suara tadi berasal. Seorang pemuda yang lebih pendek dan lebih kurus darinya itu menatapnya penuh tanda tanya.

"Ya"

"Ah akhirnya kau sampai juga di sekolah. Aku sudah menunggumu daritadi tahu."
Ucap pria itu membuat kedua alis Jisung berkerut.

"Maaf? Kau siapa?"

"Ah! Maaf aku lupa memperkenalkan diri. Aku Son Dongpyo murid kelas Sebelas jurusan Aritmatika. Dan hari ini aku di minta kepala sekolah untuk menunggumu, dan mengantarkanmu ke ruangannya."
Jawab pria yang bernama Son Dongpyo itu panjang lebar.

Dari sini Jisung mengerti. Sepertinya pria bermarga Son itu sangat cerewet.

"Baiklah. Kau bisa mengantarkan aku padanya sekarang"
Balas Jisung lalu berjalan mendahului pria bermarga Son itu.

Sedangkan Dongpyo sendiri hanya bisa terbengong di tempatnya. Sikap apa apa an itu untuk seorang anak baru???

"Tampan, tinggi, dan dingin. Ck! Itu bukanlah perpaduan yang bagus! Semoga saja dia bukan dari keluarga kaya!"
Dongpyo bermonolog sendiri sembari melihat kepergian Jisung yang semakin jauh memasuki halaman sekolah.

"Ya Park Jisung!!! Kau tak menungguku Eoh????!!!"
















Takjub.

Itulah kesan pertama saat Jisung memasuki area sekolah. Megah, luas, rapih. Sungguh mencerminkan sekolah untuk orang kaya. Sementara dirinya?

"Jisung, aku hanya akan memberitahu. Walaupun sekolah ini terkenal dengan nama sekolah orang kaya, tapi ada juga rakyat biasa yang sekolah disini. Contohnya aku"

Mereka ngobrol sembari menyusuri koridor panjang menuju ruangan kepala sekolah di gedung utama.

"Kau?"
Walau sebenarnya Jisung tidak minat mengobrol, tapi tetap saja etika itu perlu. Jadi Jisung menjawab seniatnya saja.

Dongpyo mengangguk kecil.
"Aku yatim piatu"
Suara itu mengecil, membuat Jisung menolehkan kepala.

"Lalu bagaimana bisa kau masuk ke sini?"

  ❛ 𝐋𝐈𝐓𝐓𝐋𝐄 𝐌𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐑 ❜Donde viven las historias. Descúbrelo ahora